Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Langka, Pendukung Arsenal dan Spurs Kompak Tolak Liga Super Eropa

Basuki Eka Purnama
20/4/2021 06:02
Langka, Pendukung Arsenal dan Spurs Kompak Tolak Liga Super Eropa
Pendukung Arsenal mengangkat spanduk yang menolak Liga Super Eropa.(AFP/Tolga Akmen)

PENDUKUNG Arsenal dan Tottenham Hotspur selama ini diketahui tidak saling menyukai karena sama-sama mendukung klub asal London Utara. Namun, munculnya Liga Super Eropa membuat hal langka terjadi, kedua kompak mengecam liga saingan Liga Champions itu.

Kedua klub, yang stadionnya hanya terpisah sejauh 6,4 kilometer, menjadi bagian dari enam klub Liga Primer Inggris yang mengotaki berdirinya Liga Super Eropa.

Kompetisi itu mengancam mengganggu kestabilan kompetisi sepak bola Eropa dan membuat masa depan Liga Champions menjadi tidak jelas.

Baca juga: Milner Tegaskan tidak Suka dengan Liga Super Eropa

Ke-12 klub pencetus Liga Super Eropa, mayoritas menghadapi utang dan gaji pemain yang besar, akan mendapatkan keuntungan besar dari keberadaan liga baru ini.

Ke-12 klub pendiri akan berbagi dana sebesar 3,4 miliar euro untuk pembangunan infrastuktur dan biaya pandemi. Mereka juga akan berbagi dana sebesar 10 miliar euro yang disebut dana solidaritas. Angka itu jauh lebih besar dari yang mereka terima jika berlaga di Liga Champions.

Kompetisi Liga Super Eropa, rencananya akan digelar di tengah pekan, sehingga para klub pendiri bisa tetap berlaga di kompetisi domestik mereka.

Namun, hal itu membuat para pendukung Arsenal dan Spurs--yang mayoritas terpukul akibat pandemi karena kehilangan pekerjaan--marah.

Kemarahan mereka muncul meski klub mereka diuntungkan karena baik Arsenal maupun Spurs kesulitan lolos ke Liga Champions pada musim depan.

Peluang terbesar Arsenal untuk lolos ke Liga Champions adalah dengan menjadi juara Liga Europa sementara Spurs tertinggal lima poin dari peringkat empat klasemen Liga Primer Inggris, West Ham United.

Anggota Dewan Arsenal Supporters Trust (AST) Tim Payton mengatakan Liga Super Eropa akan mematikan sepak bola dan bertentangan dengan kompetisi yang adil.

"Kita butuh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dan Liga Primer Inggris bersikap tegas terhadap klub-klub ini. Tendang saja mereka, jangan biarkan mereka main," tegas Payton.

"Berapa uang yang bisa mereka dapatkan jika mereka tidak bisa menjual tiket untuk laga Liga Primer Inggris musim depan? Aksi mereka harus dilawan," lanjutnya.

Sementara pendukung Spurs juga mengungkapkan kemarahan mereka atas Liga Super Eropa.

Maddie Watson, 16, mengaku dikhianati karena klub pujaannya itu tidak memikirkan para pendukung.

"Sangat menjijikkan melakukannya di tengah pandemi saat banyak orang kehilangan uang. Mereka hanya berusaha mendapatkan banyak uang dengan Liga Super Eropa ini," kecamnya.

Pendukung Arsenal dan Spurs bukanlah satu-satunya yang menyuarakan kemarahan mereka atas Liga Super Eropa.

Sekelompok pendukung Manchester United menggelar aksi protes di luar Old Trafford menyuarakan kemarahan mereka. Mereka membawa spanduk bertuliskan, "Dibangun warga miskin, dicuri orang kaya!"

Di Liverpool, kelompok pendukung Spion Kop 1906, yang mengorganisasi bendera dan spanduk di Anfield, meminta klub untuk segera menurunkan spanduk-spanduk milik mereka.

Mereka kemudian memasang sejumlah spanduk di pagar Anfield yang bertuliskan, "RIP LFC" dan "Pendukung LFC menolak Liga Super Eropa".

Aksi demonstrasi juga direncanakan digelar di luar stadion kandang Chelsea Stamford Bridge menjelang laga Liga Primer Inggris melawan Brighton & Hove Albion, Rabu (21/4) dini hari WIB. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya