Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RAMADAN 1445 H berakhir, tentu yang diharapkan dari yang menjalankan Ibadah Puasa Ramadan adalah lulus dengan predikat sebagai insan yang bertakwa.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menjelaskan takwa merupakan ketaatan kepada Allah SWT yang melahirkan kesalihan pada diri sendiri, keluarga, umat dan bangsa, bahkan pada relasi kemanusiaan.
“Takwa bukan sekadar relasi habluminallah. Tapi juga habluminannas dalam seluruh rangkaiannya,” kata Haedar pada Selasa (9/4) dalam keterangan tertulis.
Baca juga : Idul Fitri Berpotensi Bareng, Ini Kata Ketum PP Muhammadiyah
Menegakkan kebenaran sebagai aktualisasi takwa menurut Haedar bisa melalui banyak cara, mulai dari hal-hal kecil yang berdampak pada diri sendiri, sampai yang lebih luas dengan dampak kebaikan pada semua.
Wujud takwa pada diri seorang mukmin adalah terpatrinya keimanan sebagaimana rukunnya, menjalankan rukun Islam, serta memiliki jiwa ihsan dalam berbagai dimensi.
Tidak hanya itu, takwa juga dapat diekspresikan dalam perilaku yang lebih operasional. Seperti yang disebutkan dalam Surat Ali Imran ayat 134, yakni orang yang menafkahkan hartanya di kala lapang maupun sempit.
Baca juga : Awal Ramadan 2024 Diprediksi Berbeda, Idul Fitri Bagaimana?
Operasionalisasi takwa juga bisa dengan cara menahan marah, dan murah dalam memberikan maaf kepada orang lain. Serta tentu masih banyak lagi yang lainnya dalam mengekspresikan takwa dalam bentuk yang operasional.
“Kesimpulannya takwa adalah puncak kebaikan hidup seorang muslim yang naik tangga dari keislamannya sebagai muslim menjadi mereka yang beriman, dan kemudian pada tingkat yang hakiki menjadi orang-orang yang takwa,” ungkap Haedar.
Ibadah Puasa yang dijalankan selama Bulan Ramadan sejatinya menurut Haedar adalah untuk membentuk insan al kamil atau manusia yang terbaik, yang memiliki relasi dengan Tuhan, sesama manusia, dan seluruh alam semesta.
Baca juga : Minimalisir Dampak Perbedaan, Persis Dukung Penyelenggaraan Sidang Isbat
Selama sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, umat Islam kemudian mengunci puasanya itu dengan Idulfitri atau hari raya makan. Idulfitri juga dapat dimaknai sebagai kembali kepada kesucian.
“Maka ketika kaum muslim beridulfitri selain merayakan dengan kebahagiaan dan kegembiraan, tapi juga bagaimana menjadikan puasa itu membekas di dalam kehidupan kita dalam wujud segala variabel ketakwaan,” tutur Haedar.
Haedar memandang, jika lebih dari 2 miliar umat Islam di seluruh dunia berhasil menjadi lulusan terbaik Ramadan 1445 H, tentu akan berdampak pada tatanan dunia yang jauh lebih baik untuk kehidupan bersama.
Baca juga : PBNU Jawab Wacana Peniadaan Sidang Isbat
Lulusan Terbaik Ramadan 1445
Lulusan terbaik Ramadan 1445 H tentu memiliki beberapa dimensi, seperti kerohanian yang melahirkan spiritualitas dan moralitas, serta intelektualitas untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu juga berdimensi pada kebaikan yang lain untuk menjalankan visi islam rahmatan lil alamin – juga membumikan misi Islam yaitu untuk membangun peradaban utama yang bertumpu pada keluhuran akhlak.
Berbagai kebaikan dan dampak terhadap kehidupan universal, tentu Ibadah Puasa Ramadan tidak sekadar merubah jadwal makan. Tetapi jika mampu memahami puasa secara utuh, akan menjadikan umat Islam sebagai bagian dari yang membangun peradaban maju.
Melalui Ramadan dan momentum 1 Syawal 1445, diharapkan umat Islam naik kelas ekonominya, serta terlepas dari berbagai problematika sosial, bahkan juga politik yang selama ini umat Islam masih marjinal.
Puasa Ramadan juga diharapkan menjadi kesempatan transformasi kualitas umat Islam menjadi yang terbaik (khair al ummah) yang mampu menjadikan Risalah Islam sebagai pondasi untuk memajukan kehidupan.
“Sehingga kebesaran jumlah demografi sebagai mayoritas di negeri ini akan berbanding lurus dengan kemampuan kita, peran kita, sekaligus kehadiran kita sebagai syuhada alannas,” ungkap Haedar.
Dari berbagai ritual keagamaan baik yang bersifat khusus atau umum, diharapkan menjadi proses transformasi sosial yang meluas dan membangun peradaban hidup yang unggul – berkemajuan.
PT Jasa Marga Tbk menutup operasi Satuan Tugas (Satgas) Jasa Marga Siaga Operasional Idul Fitri 1446 H/2025 yang memastikan kelancaran arus mudik dan balik.
Anak-anak bergembira menyambut Lebaran karena bakal memperoleh THR dari keluarga besar. Pertanyaannya, bolehkah orangtua menggunakan uang THR anak?
Dari Senin (31/3) hingga Minggu (6/4), total pendapatan Pantai Carocok Painan, mencapai Rp608.615.000 yang terdiri dari penjualan tiket masuk dan retribusi parkir.
DALAM rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Aston Bogor Hotel & Resort menghadirkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi para tamu dengan berbagai penawaran menarik.
sejumlah kalangan yang mengamati gejala sosial-keagamaan umat Islam di Indonesia mengkhawatirkan adanya fenomena “abrasi” nilai-nilai Idul Fitri.
SEBAGIAN besar kaum perempuan percaya, bra yang baik dapat mendukung penampilan di dada, membantu meredakan sakit punggung, dan mencegah payudara kendur.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto disebut-sebut menjalani tirakat dengan berpuasa tiga hari tiga malam di dalam Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Dzulhijjah.
Puasa mendorong tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak, yang dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi terbaru di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa metode puasa intermiten 4:3 mampu menghasilkan penurunan berat badan yang sedikit lebih signifikan dalam 12 bulan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved