Rabu 12 Mei 2021, 05:15 WIB

Arti Jihad Sesungguhnya

Quraish Shihab | TAFSIR AL-MISHBAH
Arti Jihad Sesungguhnya

MI.Seno
Quraish Shihab

 

TAFSIR Al-Mishbah pada episode kali ini masih melanjutkan pembahasan surah At-Tahrim ayat 9 sampai 12. Episode sebelumnya membahas bagaimana seharusnya berbicara hingga bersikap dalam keluarga sesuai anjuran Alquran.

Pada ayat 9, Allah memerintahkan Nabi dan umat-Nya mengerahkan seluruh kekuatan, kemampuan, serta pikiran dalam menghadapi kaum kafir dan munafik. Ini kerap disalahartikan dalam jihad yang berarti memerangi kaum kafir dengan cara mengangkat senjata.

Dalam Alquran, kata asyiddu alal kuffar, pada ayat 9, sering diartikan keraslah terhadap orang kafir, justru di sini kata tersebut mengandung makna tegaslah terhadap mereka. Kita melihat sekian banyak ayat Alquran yang memerintahkan Nabi untuk berkata tepat, ucapan yang sesuai, bahkan ucapan lemah lembut kepada Firaun sekalipun. Karenanya, kita tidak ingin memahami ayat ini dalam arti bersifat kasar.

Masih melanjutkan ayat 9, kata jihad, bukan dititikberatkan untuk angkat senjata. Jihad justru berjuang dalam gejolak nafsu dalam menghadapi orang orang yang tidak sejalan dan menentang Islam. Sabar adalah sikap yang harus dimiliki, memberi kesempatan mereka untuk berpikir, dan sabar untuk bisa kembali mengambil tindakan dalam menghadapi kaum kafir.

Ayat selanjutnya, Allah memberikan kita perumpamaan terhadap istri yang durhaka dan istri yang taat. Istri-istri yang durhaka itu ialah istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth. Istri Nabi Nuh menurut ulama itu ikut selamat dalam perahu, tetapi ketika sudah sampai daratan setelah sekian lama ia durhaka kepada suaminya.

Sementara itu, istri Nabi Luth jelas ada uraian dalam Alquran. Istri Nabi Luth ini tidak percaya kepada Nabi Luth. Ia juga mendukung masyarakat yang melanggar ketentuan agama dan melanggar tabiat Alquran, yakni perkawinan sesama jenis.

Semestinya istri Nabi Luth ini membantu suaminya mencegah itu, tetapi justru sebaliknya dia mendorong masyarakat untuk melakukan hal itu (kemaksiatan). Allah memberi ancaman dan kecaman pada kedua orang ini.

Jelaslah, dalam Alquran sedikit pun mereka (Nabi) tidak dapat memberikan pertolongan memberi bantuan dan meringankan bagi mereka terhadap ketetapan Allah, sedangkan ketetapan siksa Allah sama sekali tidak bisa ada yang menolong. Oleh karenanya, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk senantiasa bertaubat.

Ayat selanjutnya mengenai perumpaan Alquran menggambarkan perempuan beriman, Saidah Maryam yang melahirkan seorang nabi. Bahwa Saidah Maryam menjaga kehormatannya sehingga Allah membantunya dalam segala hal dan menentukan keistimewaan baginya yang tidak diberikan kepada siapa pun sepanjang masa.

Penghujung seluruh 30 episode ini khususnya surah At-Tahrim, mari kita pahami dengan jihad sesuai sasaran dan waktu tempat untuk menghindari budaya negatif di masyarakat. Jangan sampai kasar ketika berjihad dengan kaum kafir. Rumah tangga pasti tidak semulus dan pasti ada konflik, konflik bisa bertentangan prisip agama. Oleh karenanya Allah SWT selalu membuka pintu taubat bagi umat-Nya. Terakhir Saidah Maryam ialah perempuan termulia karena memelihara kehormatan dan percaya kepada ketaatan. (Far/H-3)

Baca Juga

MI/Seno

Kisah Nabi Musa Melawan Firaun

👤Quraish Shihab 🕔Kamis 31 Maret 2022, 18:30 WIB
TAFSIR Al Mishbah kali ini membahas Alquran Surah Al Ghafir mulai ayat 23. Dalam surah ini dikisahkan upaya Nabi Musa AS melawan penguasa...
MI/Seno

Larangan Mengharamkan yang Halal

👤Quraish Shihab 🕔Selasa 11 Mei 2021, 02:00 WIB
SURAH At-Tahrim dinamai demikian karena karena pada awal surat ini terdapat kata tuharrim yang kata asalnya...
MI/Seno

Hormati Hak Perempuan Saat Perceraian

👤Quraish Shihab 🕔Senin 10 Mei 2021, 02:00 WIB
TAFSIR Al-Mishbah kali ini masih membahas surah At-Talaq. Pada episode ke-28...

RENUNGAN RAMADAN

CAHAYA HATI


JADWAL IMSAKIYAH
Rabu, 31 Mei 2023 / Ramadan 1443 H
Wilayah Jakarta dan Sekitarnya
Imsyak : WIB
Subuh : WIB
Terbit : WIB
Dzuhur : WIB
Ashar : WIB
Maghrib : WIB
Isya : WIB

PERNIK RAMADAN