Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
SEPANJANG 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru dua kali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Lembaga antirasuah itu menyebut, pelaku korupsi kini semakin cerdas dan berhati-hati dalam menjalankan aksinya.
“Yang pasti penjahatnya lebih pintar, artinya apa, bisa jadi kemudian komunikasi yang dilakukan orang-orang yang berencana melakukan tindak pidana korupsi itu tidak dilakukan dengan media-media yang bisa dilakukan penyadapan,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).
Fitroh menjelaskan, kehati-hatian para pelaku dalam berkomunikasi menjadi tantangan tersendiri bagi KPK dalam melakukan OTT. Kini, KPK harus putar otak untuk meringkus pelaku tindak pidana korupsi.
“Tentu ada upaya lain, tidak harus kemudian mengandalkan penyadapan,” ujar Fitroh.
Ia mengatakan OTT tetap menjadi salah satu cara paling efektif untuk menimbulkan efek jera terhadap para koruptor. KPK tidak akan menghentikan upaya senyap itu.
Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan banyak cara untuk meringkus orang dalam OTT. Salah satunya dengan membuntuti orang dekat pelaku.
“Tetap utusan itu menjadi sasaran utama untuk kita fokus, gitu. Ya namun, sekali lagi, segala sesuatunya berdasarkan yang pertama informasi, kemudian yang didukung dengan data,” ucap Setyo. (P-4)
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan lima orang tersangka setelah melakukan OTT di Sumatera Utara (Sumut).
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap kronologi operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, pada Kamis (26/6).
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap enam orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Mandailing Natal, Sumatra Utara. Kasus ini terkait korupsi pembangunan jalan.
KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Mandailing Natal, Sumatra Utara. Sebanyak enam orang ditangkap dalam operasi tersebut.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Medan.
KPK kembali mengeklaim memperoleh informasi terbaru soal keberadaan Harun Masiku.
KPK mencatat telah menerima 2.273 laporan dugaan tindak pidana korupsi sepanjang Januari hingga Juni 2025. Laporan terbanyak berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang.
KPK mengakui masih memiliki lima buronan yang hingga kini belum tertangkap. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menyebut hal itu sebagai utang lembaga kepada masyarakat. Ini daftarnya
Angka itu tidak mengartikan KPK tidak bisa lagi melakukan OTT. Sebab, sumber daya dan alat yang dimiliki KPK masih mumpuni untuk menciduk pejabat diam-diam.
Penyidik KPK juga memanggil eks Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Investasi Hutama Karya M Rizal Sutjipto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved