Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi menjelaskan kehadirannya kembali di Polda Metro Jaya hanya untuk melengkapi data keterangan sebelumnya pada Senin (19/4).
"Tidak ada pertanyaan tambahan. Itu hanya keterangan verbal. Tidak ada tambahan dari 25 (pertanyaan) tanggal 19 Mei. Itu hanya keterangan verbal saja untuk melengkapi yang saya sampaikan sebelumnya," katanya saat ditemui usai pemeriksaan di Polda Metro Jaya, hari ini.
Saat dikonfirmasi terkait apa saja yang digali oleh Polda Metro Jaya pada Rabu ini, Dian Sandi menjelaskan masih seputar laporan Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo pada 30 April 2025.
Sandi juga menyebutkan kemungkinan dirinya sudah selesai diperiksa terkait peristiwa ini karena dirinya telah menyerahkan semua bukti-bukti melalui diska lepas kepada penyidik.
"Cuma di luar daripada itu, saya mau seribu kali dipanggil pun, saya tetap akan hadir, yang penting kasus ini menjadi terang, itu aja kalau saya," katanya.
Sandi yang selesai diperiksa sekitar pukul 14.00 WIB juga mengajak semua pihak terkait, untuk menghormati proses hukum yang sedang berlangsung di Polda Metro Jaya.
"Dari awal, dari mulai kasus ini, saya bilang ayo sama-sama bertanggungjawab, saya tidak akan lari, postingan (X) itu sampai hari ini tidak pernah saya hapus, silahkan dicek," ucapnya.
Sebelum diperiksa di Polda Metro Jaya, pada Rabu ini, Dian menyampaikan maksud kedatangannya kembali.
"Kenapa saya hadir? Pertama, menambahkan bukti-bukti kemarin, kedua pemeriksaan pengembangan," kata Dian.
Saat dikonfirmasi mengenai bukti tambahan apa yang dibawa olehnya, dia menjelaskan membawa banyak bukti tambahan, salah satunya diska lepas (flashdisk).
"Di dalamnya ada video, ada foto, ada 'screenshot' (tangkapan layar) dan lainnya," ucap Dian.
Dian tiba di Polda Metro Jaya pada pukul 13.30 WIB untuk memenuhi undangan klarifikasi terkait kasus tuduhan ijazah palsu Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).(Ant/P-1)
Komisi X DPR RI meminta publik menghormati dan menjadikan penjelasan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenai keabsahan ijazah Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai rujukan utama.
Rivai menyebut saat itu kliennya melaporkan atas 24 peristiwa dugaan fitnah dan pencemaran nama baik yang merugikan Jokowi.
Saut memberikan dukungan saat mendampingi Abraham memenuhi panggilan pemeriksaan oleh Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Dirreskrimum Polda Metro Jaya.
Polda Metro Jaya untuk segera menuntaskan kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi demi kepastian hukum dan tak berlarut-larut
IJAZAH asli SMA dan Sarjana Fakultas Kehutanan UGM milik Presiden ke-7 RI Jokowi disita Tim Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan ijazah palsu miliknya
TPUA meminta Polda Metro Jaya juga menggelar perkara khusus untuk mengoreksi kesewenang-wenangan pihak aparat penegak hukum.
Komisi X DPR RI meminta publik menghormati dan menjadikan penjelasan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenai keabsahan ijazah Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai rujukan utama.
Rivai menyebut saat itu kliennya melaporkan atas 24 peristiwa dugaan fitnah dan pencemaran nama baik yang merugikan Jokowi.
Saut memberikan dukungan saat mendampingi Abraham memenuhi panggilan pemeriksaan oleh Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Dirreskrimum Polda Metro Jaya.
Kenapa Jokowi melakukan itu? Kenapa dia malah membuka front pertempuran politik dan menambah musuh baru? Panikkah dia?
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan isi hatinya soal tuduhan ijazah palsu dalam acara reuni ke-45 Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo mengaku tidak pernah sekali pun menyebut nama, termasuk Abraham Samad yang kemudian terungkap dalam proses penyidikan Polri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved