Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Akademisi Harus Jadi Garda Terdepan Lawan Korupsi

Cahya Mulyana
10/1/2025 15:31
Akademisi Harus Jadi Garda Terdepan Lawan Korupsi
ilustrasi.(MI)

WAKIL presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla alias JK mendorong kalangan akademisi dari kampus-kampus di Tanah Air untuk turut menjadi tulang punggung bagi pemberantasan korupsi.

JK mengaku prihatin dengan posisi Indonesia karena masuk ke dalam enam negara dengan tingkat korupsi tertinggi. Bahkan, dari enam itu, empat di antaranya merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak.

"Saya baca di berita, ada enam negara yang paling korup, empat di antaranya mayoritas penduduk Islam. Pertama Suriah, kedua Bangladesh, kemudian Indonesia," kata JK saat menghadiri Dies Natalis Ke-27 Universitas Paramadina di Kampus Universitas Paramadina, Jakarta, Jumat (10/1).

Ia menyayangkan hal tersebut karena negara yang memiliki agama kuat, juga memiliki korupsi yang kuat.

Menurut dia, tingginya korupsi tersebut disebabkan beberapa hal, yaitu pemerintahan yang tidak baik, visi pemerintahan yang keliru, serta visi demokrasi yang keliru.

Untuk itu, dia mengusulkan perbaikan pada sistem pemerintahan demi memberantas korupsi. Pasalnya, persoalan korupsi bukan hanya soal personal, melainkan sistem pemerintahan yang sulit untuk menerapkan check and balance.

"Semuanya harus berawal dari atas. Jika di atas aman, di bawah aman. Sebaliknya, jika di atas ada masalah, di bawah juga akan bermasalah," kata dia.

Maka dari itu, JK mengajak kalangan akademisi dari kampus untuk turun tangan membantu memberantas korupsi agar Indonesia tidak justru terkenal sebagai negara korup.

Di sisi lain, dia pun berharap kepada pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto agar serius melaksanakan komitmennya untuk mengejar koruptor hingga ke Antartika sekalipun, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya.

"Itu tantangan untuk kita bagaimana kita ini universitas dapat merumuskan pikiran-pikiran. Mudah-mudahan kita bisa membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik," kata dia. (Ant/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya