Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Walhi Tantang Kejagung Geledah Kantor Perusahaan yang Diduga Terlibat Kasus Sawit

Atalya Puspa
09/10/2024 16:40
Walhi Tantang Kejagung Geledah Kantor Perusahaan yang Diduga Terlibat Kasus Sawit
Gedung Kejaksaan Agung RI .(MI/Ramdani)

WAHANA Lingkungan Hidup (Walhi) menantang Kejaksaan Agung (Kejagung) turut menggeledah kantor-kantor perusahaan yang diduga terlibat kasus dugaan korupsi pemutihan sawit. Diketahui, sebelumnya Kejagung RI telah melakukan penggeledahan di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beberapa waktu lalu.

"WALHI juga sebenarnya mendorong Kejaksaan Agung itu bukan hanya melakukan penggeledahan terhadap kantor KLHK, tetapi juga harus memeriksa perusahaan2 yang ikut dalam prooses pemutihan ini," ungkap Manajer Kampanye Hutan dan Perkebunan Walhi Uli Arta Siagian dalam diskusi bertajuk Praktik Korupsi di Balik Pemutihan Sawit dalam Kawasan Hutan, Rabu (9/10).

Hal itu menurutnya dapat membuka secara lebih jelas kasus tersebut. Ia juga meyakini, akan ada banyak perusahaan yang terlibat dalam dugaan korupsi ini. Sehingga ia mempertanyakan keberanian Kejagung RI untuk melakukan penggeledahan di kantor-kantor perusahaan yang terindikasi memiliki keterlibatan.

Baca juga : Tata Niaga Timah Indonesia Semrawut 

"Itu tantangan yang kami tanyakan kepada kejaksaan agung. Karena sebenarnya kasus ini kan membuka tabir bahwa korupsi paling besar dan paling masif itu memang terjadi pada sektor sumber daya alam dan dikonteks perkebunan sawit itu menjadi salah satunya," ujarnya.

Lebih lanjut Uli berharap kasus-kasus seperti ini lebih banyak terungkap dan harus lebih masif dibuka kepada publik. Termasuk juga bagaimana penegak hukum dapat menjerat aktor-aktor penting dan memiliki peranan kunci dalam indikasi korupsi ini.

"ini harus berani ditarik ke ruang pengadilan atau mendapatkan sanksi atau penegakan hukum dari praktik buruk yang sudah mereka lakukan," pungkasnya. (J-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya