Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Tim Pengawas Pembangunan Daerah Perbatasan DPR RI, Rachmat Gobel, meminta pemerintah agar tidak mengurangi perhatiannya dalam pembangunan di daerah perbatasan.
“Walau kondisi keuangan tidak dalam keadaan yang longgar, namun sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran, maka DPR meminta kepada pemerintah agar pembangunan daerah perbatasan tidak kendor. Tetap gas pol,” katanya, Kamis, 6 Juni 2024.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Tahun 2020-2024 dan Perencanaan Pembangunan Kawasan Perbatasan Tahun 2025-2029. Dalam rapat tersebut hadir dari unsur pemerintah, di antaranya Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan Mendagri Tito Karnavian. Tito juga menjadi Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Acara berlangsung di gedung The Tribrata Darmawangsa, Jakarta.
Baca juga : PT AGIT Transformasikan Pelabuhan Anggrek Menuju Smart Green Port
Rachmat Gobel yang juga wakil ketua DPR RI Bidang Korinbang tersebut mengatakan, ada sejumlah langkah agar pembangunan daerah perbatasan tetap lancar, yakni:
“DPR sudah memberikan persetujuan terhadap anggaran pembangunan daerah perbatasan. Karena itu walau di tengah situasi yang berat, DPR meminta kepada pemerintah agar melakukan efisiensi dan optimalisasi anggaran di kementerian dan lembaga agar pembangunan di daerah perbatasan tetap lancar,” katanya.
Lebih lanjut Rachmat Gobel mengatakan, sebelum ini daerah perbatasan dianggap sebagai wilayah belakang sehingga tidak menjadi perhatian. Karena itu, katanya, kondisi masyarakat di perbatasan menjadi lebih tertinggal dan terbelakang dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Wilayah perbatasan tersebut, katanya, menjadi kurang infrastruktur jalan, infrastruktur pendidikan, infrastruktur telekomunikasi, infrastruktur ekonomi, dan juga infrastruktur kesehatan.
Baca juga : Rarcmat Gobel: Pembangunan KCJB Selesai, Harusnya Tanggung Jawab Bukan APBN
“Karena itu mereka tertinggal dalam banyak hal. Kita tidak boleh menganaktirikan mereka lagi. Sesusah apapun kondisi keuangan nasional, jangan mereka yang ditinggalkan. Mereka selama ini sudah tertinggal. Jadi ini semacam bayar hutang kita,” katanya.
Gobel memuji visi Presiden Jokowi tentang membangun Indonesia dari pinggiran. Selaku ketua Timwas Perbatasan, ia sudah mengunjungi Aruk, Sambas, Kalbar; mengirim tim ke Motaain, Belu, NTT; dan berkunjung ke Papua New Guinea untuk membahas tentang pos lintas batas kedua negara. Dari pantauan semua itu, katanya, sudah banyak kemajuan yang dicapai untuk memperbaiki kondisi perbatasan.
“Sudah ada kemajuan infrastruktur jalan, pasar, kesehatan, telekomunikasi di daerah-daerah perbatasan,” katanya.
Baca juga : Rachmat Gobel: Rakyat Jangan Jadi Penonton Pembangunan
Masyarakat daerah perbatasan, kata Gobel, memiliki hak yang sama atas janji kemerdekaan Indonesia. Namun selama ini, katanya, masyarakat di daerah perbatasan tak cukup diperhatikan. Sehingga tak jarang di antara mereka memiliki aktivitas di negara tetangganya seperti untuk bekerja maupun berbelanja. “Ini tentu suatu kealpaan kita semua yang tidak boleh terjadi lagi,” katanya.
Pembangunan daerah perbatasan, katanya, sangat penting bukan hanya bagi pemajuan dan penyejahteraan masyarakat, tapi juga bagi ketahanan nasional. Akibat pendidikan yang tertinggal, ekonomi yang buruk, kesehatan yang tak memadai, katanya, bisa berdampak terhadap kriminalitas dan rasa kebangsaan. “Jangan sampai mereka lebih bangga terhadap kemajuan masyarakat dan wilayah tetangganya,” katanya.
Karena itu, Gobel mengatakan, ke depan, wilayah perbatasan dan masyarakat di daerah perbatasan harus menjadi duta dan wajah Indonesia bagi negara-negara tetangganya. “Walau mereka jauh dari pusat kota dan dari ibukota tapi mereka justru bisa menjadi juru bicara dan duta yang baik tentang Indonesia,” katanya. (Z-7)
ANGGOTA DPR RI, Rachmat Gobel, membagikan 50 sapi kurban ke seluruh Provinsi Gorontalo pada Idul Adha 1446 H atau 2025 M.
KETUA Kelompok Fraksi Partai NasDem di Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, mengingatkan ada tiga hal yang harus masuk ke dalam UU Perlindungan Konsumen.
Rachmat Gobel menaiki mobil berbahan bakar hidrogen yang dipamerkan dalam acara tersebut. Mobil hidrogen tersebut diproduksi oleh Toyota. Ada dua jenis, yaitu Crown dan Mirai.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Rachmat Gobel meminta pemerintah menjaga dan menyelamatkan Indonesia dari kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI Fraksi Partai NasDem Rachmat Gobel meminta pemerintah menjaga dan menyelamatkan Indonesia dari kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Rachmat Gobel, meminta pemerintah membentuk satuan gugus tugas (task force) untuk menelisik dan mencari solusi komprehensif terhadap permasalahan tutupnya sejumlah pabrik tekstil
Dr. Edy Wuryanto tegaskan istitha’ah kesehatan jemaah haji jadi wewenang Kemenkes. Koordinasi dengan Kemenag penting untuk seleksi calon jemaah berisiko.
Angka kematian jemaah haji Indonesia disorot Saudi. Timwas DPR minta seleksi kesehatan diperketat demi keselamatan jemaah, khususnya lansia berpenyakit.
Timwas DPR RI soroti rasio tak ideal tenaga medis haji Indonesia. Usul bangun RS Haji di Makkah demi layanan lebih maksimal bagi jemaah.
Anggota DPR Maman Imanulhaq menyoroti pentingnya kesiapan digital, seleksi kesehatan, dan pembagian peran otoritas dalam sistem haji baru Arab Saudi.
Anggota Timwas Haji DPR RI, Satori, mendorong evaluasi total terhadap petugas haji Indonesia.
ANGGOTA Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB Oleh Soleh meminta rencana Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk merekrut 24 ribu prajurit baru dikaji secara matang dan mendalam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved