Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POLITISI PDI Perjuangan Ferdinand Hutahaean mendukung para tokoh budaya dan lintas agama yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang (MPR) untuk terus mengingatkan pemerintah agar menjaga nilai-nilai demokrasi.
Menurutnya perlu kekuatan besar dari masyarakat yakni melalui tokoh bangsa tersebut agar bisa menekan pemerintah yang saat ini condong bersikap tidak netral menjelang Pilpres 2024.
"Apa yang disampaikan Majelis Permusyawaratan Rembang itu sangat benar. Saat ini perlu ada kekuatan yang mengingatkan Jokowi secara riil. Ada kekuatan yang mengingatkan secara keras ya bahwa apa yang dilakukan Jokowi sekarang ini adalah upaya yang disadari atau tidak akan merusak sendi-sendi demokrasi, tatanan hukum di negara kita ini," ujarnya kepada Media Indonesia, Minggu (12/11).
Baca juga : Kampus Resah, Kepercayaan Publik ke Jokowi Makin Tergerus
Ferdinand mengataka, PDIP sependapat dengan MPR. Saat ini, secara kasat mata demokrasi Indonesia telah dibajak oleh kepentingan kelompok-kelompok tertentu, khususnya dari unsur pemerintahan.
Bahkan dia menilai bahwa Joko Widodo dan keluarganya begitu berambisi untuk berkuasa, sehingga segala hal dihalalkan termasuk mengintervensi proses hukum di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Ini hanya kelompok kecil saja yang membajak terutama keluarga dari Pak Jokowi melakukan pembajakan terhadap demokrasi demi kepentingan pribadi dan keluarganya. Ini sangat memprihatinkan," tegasnya.
Baca juga : Demokrasi Dikoyak Kampus Bergerak
Jokowi dengan kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki terlihat jelas mengintervensi pihak-pihak. Tidak heran banyak keputusan baik di pemrintahan maupun di lembaga yudikatif sangat bernuansa politis.
Dia melanjutkan, sebagai negarwan, Jokowi seharusnya bisa menjamin kelangsungan demokrasi di Tanah Air. Apalagi menjelang pemilu, sikap netral dari pemerintah sangat penting untuk menjaga situasi politik nasional agar tidak gaduh.
"Saya tegas mengatakan bahwa semua kekacauan saat ini adalah karena ulah politik Pak Jokowi bukan karena yang lain," tandasnya. (Z-5)
ANGGOTA Komisi III DPR RI Stevano Rizki Adranacus mengapresiasi keputusan Presiden Prabowo Subianto yang resmi menaikkan gaji hakim.
"PDI-P punya kecondongan untuk merapat atas nama relasi personal yang baik antara Ibu Mega dan Pak Prabowo, atas nama kondisi PDI-P yang sedang babak belur, PDIP ingin menjadi mitra strategis,"
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah mengatakan pihaknya menyalurkan 403 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha tahun ini.
Dia pun mengaku datang membawa pesan dari Prabowo dan pulang membawa jawaban dari Megawati.
Wakil Ketua DPR itu meminta agar tak dikaitkan terkait koalisi ketika Prabowo dan Megawati bertemu.
PENELITI Senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai Megawati Soekarnoputri akan terpilih kembali menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP).
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
KETUA Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menegaskan bahwa hak politik Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai warga negara dilindungi oleh undang-undang.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
PPP yang melirik figur di luar partai untuk jadi ketum juga imbas tidak berjalannya kaderisasi. Figur di luar partai yang berduit juga diperlukan untuk kebutuhan partai.
"Dari segi teoretis dan data empiris, pemilu yang baru dilaksanakan ini justru merugikan kualitas demokrasi."
MANTAN Presiden Universitas Harvard, Drew Gilpin Faust, mengajak masyarakat Amerika untuk angkat suara dalam membela nilai-nilai fundamental.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved