Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ANGGOTA Komisi I DPR RI Christina Aryani menyampaikan keprihatinan dan mengutuk keras pembunuhan terhadap aktivis perempuan Papua Michelle Kurisi Doga oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Diketahui jenazah Michelle ditemukan di Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan. Pihak KKB melalui juru bicaranya Sebby Sambom mengkonfirmasi pihaknya yang melakukan aksi keji tersebut.
"Kekerasan di Papua sudah makin mengerikan. Korbannya kali ini adalah masyarakat sipil, aktivis perempuan dan anak Papua. Kami amat sesalkan dan mengutuk keras kejadian ini," ungkap Christina dalam keterangan tertulis, Minggu (3/9).
Baca juga: Polda Papua Otopsi Jenazah Aktivis yang Ditembak KKB
Sasaran kekerasan yang menimpa warga sipil ini menurut Christina jika tidak ada tindakan serius aparat keamanan akan menimbulkan gejolak sosial yang lebih besar lagi. Di sisi lain telah menciptakan teror dan ketakutan luar biasa bagi kelompok masyarakat yang lain.
"Aparat harus bertindak tegas. Sebelumnya juga banyak korban masyarakat sipil berjatuhan. Jangan sampai negara dianggap lemah di hadapan kelompok kriminal yang secara brutal hanya ingin menunjukkan eksistensi mereka, " lanjut Christina.
Baca juga: TNI Tegaskan Terus Berupaya Bebaskan Kapten Philip Dari KKB
Bagi Christina situasi konflik di Papua dengan eskalasi kekerasan yang terus meningkat sudah di luar batas nalar kemanusiaan.
"Ketika yang menjadi korban adalah aktivis kemanusiaan maka situasi sudah darurat. Tidak bisa dengan cara biasa lagi," ucap Christina.
Baca juga: DPR Percaya Keseriusan Pemerintah Selesaikan Masalah Papua
"Perempuan, anak-anak, aktivis kemanusiaan, mereka harus dilindungi dan tidak ada hubungannya dengan konflik antar kombatan. TNI dan Polri harus ambil sikap tegas," tukasnya.
Pada level pimpinan, solusi masalah Papua menurut Christina harus diurai mulai dari persoalan keamanan.
"Pengendalian keamanan harus jadi prioritas saat ini sebelum kita bicara soal-soal yang lain. Presiden bolak balik ke Papua, masalah keamanan harus jadi prioritas. Kami dorong fokus dulu ke urusan pengendalian keamanan baru urusan yang lain," pungkas Christina. (RO/S-4)
Pemerintahan Donald Trump merilis ratusan ribu dokumen terkait pembunuhan Martin Luther King Jr. demi transparansi sejarah.
Berikut sejumlah fakta dari hasil penyidikan dan keterangan polisi.terkait pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan muda berinisial APSD, 22, di Cisauk, Kabupaten Tangerang,
Peristiwa ini bermula pada pukul 23.40 WIB saat tim opsnal mendapat laporan adanya korban yang ditemukan dalam kondisi tergeletak dan penuh darah di trotoar
Korban ditemukan tak bernyawa di dasar kolam renang.
Korban lebih dulu memukul dan menendang hingga pelaku terjatuh, namun saat itu pelaku sudah menggenggam pisau.
PENYEBAB tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP, 39, dengan kondisi kepala terlilit lakban di kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih terus diselidiki.
Dia menerima dana Rp6,3 juta dari seorang pedagang bernama Saniah untuk disalurkan ke pemilik lapak terdampak penertiban
SEBANYAK 400 aktivis dari berbagai negara hadir dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Asia Pasifik untuk Al Quds dan Palestina (APWCQP).
Aktivis 1998 dari berbagai kelompok dan daerah akan menggelar Sarasehan Aktivis Lintas Generasi, pada Rabu 21 Mei 2025.
Menurut Ya'qud, hukuman seumur hidup tidaklah berlebihan, mengingat imbas dampak sosial yang ada di masyarakat.
Acara yang berlangsung di Dalem Ning Hj Nur Cholisoh ini dihadiri lebih dari 100 tamu undangan, termasuk anak-anak dan para ibu, dalam suasana yang penuh kehangatan.
BELUM reda soal pengiriman paket isi kepala babi dengan kuping terpotong, media Tempo kembali mendapatkan teror dengan kiriman kotak berisi bangkai tikus yang kepalanya dipenggal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved