Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
ATTENTION Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah istilah medis untuk gangguan mental yang muncul dengan gejala khas berupa perilaku impulsif dan hiperaktif. Gangguan kesehatan itu menyerang anak-anak dan membuat mereka mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian pada satu hal dalam satu waktu.
Meski lebih rentan terjadi pada anak, gejala yang muncul bisa bertahan hingga usia remaja bahkan dewasa.
Baca juga: Orangtua Harus Pandang Anak Sebagai Subyek saat Beri Literasi Digital
ADHD terbagi menjadi 3 subtipe, yaitu:
- Dominan hiperaktif-impulsif.
Tipe ini biasanya muncul dengan masalah hiperaktivitas bersamaan dengan perilaku impulsif.
- Dominan inatentif.
Tipe ini memiliki ciri sulit untuk menaruh perhatian penuh pada satu hal dalam satu waktu. Anak-anak dengan kondisi ini cenderung tidak bisa memperhatikan dengan baik.
- Kombinasi hiperaktif-impulsif dan inatentif.
Jenis ini menunjukkan ciri hiperaktif, impulsif, dan tidak dapat memperhatikan dengan baik.
Hingga kini, penyebab ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder belum diketahui secara pasti.
Baca juga: Peran Orangtua Penting untuk Cegah Anak dari Narkoba
Walau begitu, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya ADHD. faktor risiko dari ADHD adalah sebagai berikut:
Secara umum, gejala ADHD adalah tindakan impulsif, hiperaktif, serta sulit fokus.
Tindakan impulsif yang termasuk ke dalam gejala ADHD ini juga hampir mirip dengan gangguan OCD.
Di samping itu, gejala ADHD juga dapat dibedakan berdasarkan kelompoknya. Adapun penjelasan lengkap dari gejala ADHD adalah sebagai berikut:
1. Dominan Inatentif
Berikut beberapa gejala dari ADHD dominan inatentif yang dapat dialami oleh penderitanya:
2. Dominan Hiperaktif-Impulsif
Gejala dari ADHD dominan hiperaktif-impulsif adalah sebagai berikut:
3. Kombinasi Inatentif dan Hiperaktif-Impulsif
Gejala ADHD kombinasi inatentif dan hiperaktif-impulsif merupakan gabungan dari dua kelompok lainnya. Pengidap akan kesulitan fokus serta bertindak hiperaktif dan impulsif.
Penanganan ADHD bisa dengan obat-obatan atau psikoterapi. Perlu diketahui orangtua, keluarga, pengasuh, dan guru di sekolah juga membutuhkan bimbingan untuk menghadapi anak dengan ADHD.
ADHD tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi penanganan yang diberikan dapat meredakan gejala dan membantu penderita untuk menjalani hidup dengan normal.
Kemunculan ADHD pada anak memang tidak dapat dicegah. Namun, ibu hamil dapat mengurangi risiko terjadinya ADHD pada anak dengan menjauhi rokok, minuman beralkohol, dan NAPZA, terutama pada masa kehamilan. Selain itu, jauhkan anak dari asap rokok dan paparan zat beracun. (Z-1)
BANYAK penyakit akibat kerja saat ini tetapi belum dilaporkan. Karenanya, RS Umum Pekerja diharapkan menjadi menjalankan pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional.
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Berendam di hot tub mampu meningkatkan suhu inti tubuh lebih efektif dibandingkan duduk di sauna.
Berolahraga pagi hari memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Simak 13 manfaatnya berikut.
Dengan vaksinasi yang tepat dan gaya hidup yang sehat, para lansia dapat menikmati masa tua yang lebih aktif, mandiri, dan penuh semangat.
Mengkonsumsi sayuran secara konsisten dapat mengurangi kemungkinan timbulnya uban, menurut temuan terbaru dari peneliti internasional.
PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indonesia) melalui tim environment, health, and safety (EHS), bekerja sama dengan tim public relations, menyalurkan 180 dosis vaksin influenza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved