Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
ISU adanya penghilangan barang bukti dalam kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J akhirnya dibenarkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Bahkan, Tribarata (TB) 1 itu mengaku telah mengantongi sosok pelaku yang merupakan anggotanya sendiri.
"Nanti akan diputuskan. Yang jelas pemeriksaan masih berlanjut. Namun, demikian hal itu sudah kita dapatkan siapa yang melakukan, siapa yang mengambil, siapa yang menyimpan, semuanya nanti akan kita buka pada saat prosesnya tuntas," kata Listyo, Jumat (5/8).
Namun, Listyo belum mau membeberkan secara gamblang anggotanya mengambil saja atau juga melakukan perusakan barang bukti. Khususnya, kamera CCTV yang berada di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo wilayah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Baca juga: Polisi Pastikan akan Hadir di Pemeriksaan Balistik Kasus Brigadir J oleh Komnas HAM
"Yang jelas kita tentunya akan mengambil langkah-langkah secara cepat seperti yang tadi disampaikan malam ini ada empat orang yang kita tempatkan di tempat khusus selama 30 hari dan sisanya akan kita proses sesuai dengan keputusan dari timsus apakah masuk pidana atau masuk etik," ungkap jenderal bintang empat itu.
Listyo juga belum mengungkap penghilangan barang bukti itu atas inisiatif sendiri atau ada anggota lain yang menyuruh. Mantan Kapolda Banten itu mengatakan masih melakukan pendalaman.
"Tentunya ini sedang kita kembangkan apakah ada yang menyuruh atau inisiatif sendiri. Yang jelas proses sedang berlangsung," ujar dia.
Listyo mengungkap ada 25 personel polisi diperiksa inspektorat khusus (Irsus) bentukannya buntut diduga menghilangkan barang bukti tewasnya Brigadir J di tempat kejadian perkara (TKP). Bahkan, tiga di antaranya berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) atau perwira tinggi (pati) bintang satu.
Kemudian, ada juga lima Kombes, tiga AKBP, dua Kompol, tujuh Panma, dan lima Bintara serta tamtama.
Puluhan personel polisi yang diperiksa itu dari berbagai satuan. Yakni Divisi Propam, Polres Jakarta Selatan, Bareskrim dan Polda Metro Jaya. (OL-1)
Polri sudah mendistribusikan 310,25 ton beras SPHP di empat Polda jajaran yakni, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur dan Kalimantan Barat.
Pengambilan sampel darah dan air liur terhadap Ridwan Kamil, Lisa Mariana, dan anak CA dilakukan oleh tim Pusdokkes Polri
Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) akan dilakukan melalui dua skema.
PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi) Mirah Sumirat mengaku prihatin atas kejadian 35 anggota DPRD Purwakarta menerima bantuan subsidi upah (BSU).
mutasi besar-besaran perwira Polri seharusnya menjadi momentum untuk melakukan pembenahan menyeluruh
Mutasi sejumlah perwira tinggi Polri tertuang dalam surat telegram Nomor:ST/1764/VIII/KEP./2025, per tanggal 5 Agustus 2025.
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menepis isu yang menyebut dirinya mundur dari Polri setelah dimutasi menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri. I
Landasan meutasi mengacu pada Nomor:ST/1764/VIII/KEP./2025 dan Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025 tanggal 5 Agustus 2025 yang ditandatangani oleh As SDM Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anwar.
Kepala Negara memberikan arahan agar tindakan tegas diambil terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan penindakan hukum akan dilakukan tanpa pandang bulu, sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Karhutla.
KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut telah memerintahkan jajarannya untuk menyelidiki kasus dugaan oplosan beras
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved