Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
HUBUNGAN yang kian harmonis antara Joko Widodo dan Surya Paloh bisa membawa berkah yang besar bagi Partai NasDem dalam menyongsong Pemilu 2024.
Dengan kemesraan kedua sosok tersebut dalam setiap pertemuan, bukan tidak mungkin nantinya para pemilih Jokowi akan bergerak mendukung partai yang dinahkodai Surya Paloh.
"Karakteristik pemilih kita itu sederhana. Kalau sudah suka sama tokoh, mereka akan cenderung memilih partai yang dekat dengan tokoh itu," ujar pengamat politik Adi Prayitno kepada Media Indonesia, Selasa (22/2).
Terlebih, ia melanjutkan, para pemilih Jokowi juga tidak terikat dengan partai tertentu. Meskipun sejatinya mantan wali kota Solo itu melekat pada PDI Perjuangan, sebagian besar pendukungnya tidak melihat demikian.
Baca juga: Jokowi Puji Habis-habisan NasDem Tower, Modern dan Kaya Ilmu Pengetahuan
"Pemilih Jokowi itu tidak melihat dia dari mana. Mereka melihat Jokowi sebagai personal saja, sebagai sosok yang humble yang melampaui partai-partai bahkan pengusung utamanya," sambung pria yang juga menjabat Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
Di luar pengaruh kedekatan Jokowi dan Surya Paloh, Adi menilai NasDem sudah memiliki kekuatan mumpuni untuk bisa bercokol di papan atas klasemen di 2024.
Partai yang baru didirikan pada 2011 itu memiliki modal besar berupa sumber daya manusia sebagai mesin partai yang energik dan cerdik.
"Kalau kita tilik ke belakang, NasDem adalah satu-satunya partai yang baru dibentuk dan langsung lolos ke Senayan. Itu pencapaian yang tidak mudah bahkan luar biasa hebat," jelasnya.
Di pesta demokrasi mendatang, NasDem mau tidak mau harus bisa masuk ke tiga besar partai politik untuk semakin memperkokoh posisinya. Menurut Adi, target tersebut bukan suatu hal yang mustahil.
"Anatomi kekuatan NasDem itu terdistribusi ke sampai ke daerah. Kemudian, NasDem punya image kuat tentang restorasi dan politik tanpa mahar. Itu sudah sangat bagus sekali," tandasnya.(OL-4)
Pemberian amnesti Hasto Kristiyanto dan abolisi Tom Lembong disebut membuat hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi makin berjarak.
Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, memberikan apresiasi terhadap kemampuan diplomasi dan pendekatan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden AS Donald Trump.
'Lambang gajah gagah perkasa, simbol kuat penuh makna. PSI hadir membawa rasa, untuk rakyat ayo berjuang bersama.'
Presiden Prabowo yang tiba di kediaman Jokowi di Gang Kutai Utara No. 1, Kelurahan Sumber, Solo, Jawa Tengah, Minggu petang sekitar pukul 18.00 WIB.
Terpilihnya Kaesang dan keterlibatan penuh Jokowi menjadi sinyal bahwa wilayah Jawa Tengah akan dijadikan pondasi baru bagi PSI
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merilis logo baru partai yang bergambar gajah. Presiden ke-7 RI Joko Widodo ikut buka suara terkait hal tersebut.
Pledoi Tom Lembong, tuntutan tujuh tahun penjara yang diajukan JPU merupakan kriminalisasi terhadap kebijakan publik.
SINYAL Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kian gencar.
PENGAMAT Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyoroti momen akrab Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
TIM Hukum DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan telah mendapat informasi bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto sudah ditarget agar masuk penjara
Hendri Satrio berpendapat, sudah saatnya semua misteri yang menyelimuti demokrasi bangsa ini dibuka agar tidak ada lagi penyanderaan dalam politik.
KETUA DPP PDIP Ronny Talapessy mengatakan penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus suap Harun Masiku kental muatan politis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved