Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DIREKTORAT Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri melakukan pemusnahan barang bukti kejahatan narkotika jenis sabu sebesar 3,629 ton.
Sabu tersebut berasal dari pengungkapan tiga kasus dengan total 23 orang tersangka.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyebut bahwa beberapa pengungkapan kasus merupakan wujud sinergitas antara kepolisian dengan stakeholder lainnya.
"Didukung oleh BNN, Bea Cukai, dari Kemenkumham serta semua pihak yang membantu upaya pengungkapan kasus yang betul-betul menjadi perhatian kami semua, kasus yang bisa merusak generasi pengganti dan penerus bangsa," ungkap Agus di lokasi pemusnahan, Lapangan PTIK, Jakarta, Selasa (13/7).
Pemusnahan barang haram tersebut, lanjut Agus, merupakan bentuk pertanggungjawaban aparat kepada masyarakat terkait dengan penyitaan barang bukti narkoba.
"Sehingga validitas uji yang dilakukan secara sampling bisa membuktikan ini yang kami musnahkan barang bukti yang kami ungkap beberapa saat lalu," papar Agus.
Di sisi lain, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno Halomoan Siregar menuturkan sabu yang jumlahnya 3,6 ton itu diperoleh saat jajarannya melakukan pengungkapan pada tiga kasus yang berbeda.
Yang pertama, pengungkapan sabu 1,3 ton jaringan Timur Tengah - Indonesia. Dalam perkara itu, aparat menangkap tujuh orang tersangka, yang diduga Sindikat Aceh, Jakarta, dan Makassar.
Kemudian, pengungkapan narkotika jenis sabu 1,2 ton jaringan Timur Tengah - Indonesia. Ditangkap 10 orang tersangka, yang diduga sindikat Aceh - Jakarta oleh tim Satgas Merah Putih.
Yang terakhir, narkotika jenis sabu 1.129 ton jaringan Malaysia Indonesia, disita dari 6 orang tersangka sindikat Aceh - Jakarta oleh Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat. (Ykb/OL-09)
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
POLRI menggelar Tactical Floor Game (TFG) Operasi Terpusat Merdeka Jaya 2025 di Aula Gedung BPMJ Polda Metro Jaya, Kamis (14/8) untuk persiapan pengamanan HUT ke-80 RI.
Ada korban dari polisi dan masyarakat dalam aksi unjuk rasa di Pati. Ada 38 orang yang saat ini sedang diobati di Rumah Sakit Soewondo. Sebagian besar sudah pulang dari rumah sakit.
Biro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Divisi Humas Polri AKP Tyan Ludiana Prabowo mengatakan, kegiatan tersebut menjadi penting lantaran peran humas yang kian krusial.
Sejak 8 Agustus 2025, ribuan kilogram beras telah disalurkan kepada masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Lampung.
Polri sudah mendistribusikan 310,25 ton beras SPHP di empat Polda jajaran yakni, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur dan Kalimantan Barat.
Pengambilan sampel darah dan air liur terhadap Ridwan Kamil, Lisa Mariana, dan anak CA dilakukan oleh tim Pusdokkes Polri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved