Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

KPK Terus Telusuri Aliran Uang Edhy Prabowo

Dhika Kusuma Winata
12/2/2021 08:01
KPK Terus Telusuri Aliran Uang Edhy Prabowo
Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Rabu (3/2/2021)(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami aliran serta penggunaan uang dalam kasus dugaan suap ekspor benih lobster yang menjerat eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Kini muncul dugaan, Edhy ditengarai menggunakan uang lobster untuk memodifikasi mobil, membeli parfum mewah, serta membeli tanah.

"Sumber uangnya diduga dari kumpulan uang yang berasal dari para eksportir yang mendapatkan izin ekspor benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, Kamis (11/2) malam.

Dugaan penggunaan uang itu didalami penyidik komisi dari pemeriksaan saksi pada Kamis (11/2). Penyidik memeriksa dua karyawan swasta bernama Heryanto dan Ken Widharyuda Rinaldo. Dari pemeriksaan saksi Heryanto, penyidik mendalami aliran uang Edhy untuk membeli parfum hingga aset berupa tanah.

"Didalami pengetahuannya terkait dengan dugaan aliran sejumlah uang yang peruntukannya membeli berbagai aset dan barang mewah di antaranya tanah dan parfum dengan merek ternama untuk tersangka EP (Edhy)," imbuh Ali Fikri.

Dari pemeriksaan saksi Ken, penyidik mengonformasi dugaan pembayaran sejumlah uang oleh tersangka Ainul Faqih dan tersangka Amiril Mukminin untuk keperluan memodifikasi mobil milik Edhy.

Dalam kasus itu, komisi antirasuah mencatat sudah Rp16 miliar disita dari sejumlah penggeledahan termasuk di rumah dinas Edhy. Dari penangkapan sebelumnya, KPK menyita sejumlah barang mewah hasil belanjaan Edhy yakni sejumlah jam, tas, dan pakaian. Kemudian, ada pula lima unit mobil dan sembilan sepeda.

KPK menetapkan tujuh tersangka dalam kasus itu yakni Edhy Prabowo, dua Staf Khusus Menteri KKP yakni Safri dan Andreau Pribadi Misata, staf istri Menteri KKP Ainul Faqih, pengurus PT Aero Citra Kargo Siswadi, Direktur PT Dua Putra Perkasa Suharjito, dan sekretaris pribadi Edhy, Amiril Mukminin. Edhy diduga menerima suap dari pengusaha berkaitan perizinan ekspor benih lobster dan membelanjakan uang tersebut membeli barang-barang mewah saat berada di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

baca juga: Uang Korupsi Edhy Diduga Juga Mengalir ke Model dan Pebulu Tangkis

KPK menduga Edhy menerima Rp3,4 miliar dan US$100 ribu (setara US$1,4 miliar). Senilai US$100 ribu itu diduga dari Direktur PT Dua Putra Perkasa Suharjito pada Mei lalu. Adapun duit Rp3,4 miliar diduga berasal dari Ahmad Bahtiar selaku pemilik PT Aero yang ditransfer ke rekening staf istri Edhy. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya