Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TIGA daerah peserta pilkada 2020 yakni Kota Surakarta, Medan, dan Tangerang Selatan akan menarik perhatian publik. Dalam 3 daerah tersebut terdapat persaingan politik 'dinasti' antar peserta pilkada.
Lembaga survei Indo Barometer secara khusus melakukan survei di 3 daerah tersebut terkait peta politik dinasti. Pilkada Kota Surakarta diikuti Gibran Rakabuming Raka selaku anak Presiden Joko Widodo. Di Kota Medan terdapat Bobby Afif Nasution yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo.
"Sementara Tangerang Selatan ada pertarungan anak Wakil Presiden Ma'ruf Amin yakni Siti Nur Aziah, keponakan Prabowo Subianto Rahayu Saraswati, dan anak Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah Pilar Saga yang masih merupakan keponakan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany," jelas Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, di Jakarta, Senin (7/12).
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan secara terpisah di masing-masing kota, sebagian masyarakat menilai politik dinasti merupakan hal yang wajar dalam kontestasi pilkada. Alasanya, warga memahami bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk mencalonkan diri menjadi kepala daerah.
"Sebanyak 87,6 persen masyarakat Solo menyatakan dapat menerima majunya Gibran menjadi calon Walikota Solo. Sementara hanya 4,8 persen yang tidak bisa menerima. Sedangkan 98,9 persen tahu bahwa Gibran mencalonkan diri sebagai calon walikota," ungkapnya.
Tidak berbeda jauh dengan Solo. di Kota Medan 95,5 persen masyarakat mengetahui menantu Jokowi yakni Bobbt Nasution maju mencalonkan diri menjadi calon walikota Medan. Sebanyak 79,3 persen masyarakat dapat menerima pencalonan Bobby.
"Untuk Medan, sebanyak 26,1 persen warga Medan menilai Bobby memiliki hak yang sama dengan warga negara lain untuk mencalonkan diri," ujarnya.
Sementara untuk Tangsel, Qodari menjealskan bahwa akan terjadi persaingan ketat antara 3 paslon yang semuanya berasal dari politik dinasti. Dinasti lokal yakni paslon Benyamin Davnie - Pilar Saga Ikhsan yang diprediksi bisa menungguli dinasti nasional dari Siti Nur Azizah dan Rahayu Saraswati.
"Ada perbedaan dinamika, melihat elektabilitas dari para calon kepala daerah yang ada Gibran diprediksi menang mudah, di Medan, Bobby Nasution juga berpeluang menang dengan catatan harus kerja keras. Namun tidak demikian di Tangsel," ujarnya.
Dikatakan oleh Qodari, hasil survei LSI di Tangsel menandakan bahwa maju sebgai calon kepala daerah dari politik dinasti tidak menjamin akan mendapatkan kemenangan. Penentuan pemenang dalam pilkada ialah masyarakat sendiri.
“Diperlukan suatu ikhtiar agar masyarakat mengenal dan yakin dengan kualitas kepribadian dan kemampuan seorang calon. Gagal membangun tingkat pengenalan dan persepsi kualitas yang baik akan berujung pada kegagalan politik,” tuntasnya. (OL-4)
Abdul menjelaskan, penyidik belum menahan tersangka karena pemeriksaan akan dilanjutkan.
Permohonan ini diajukan terhadap Keputusan Termohon tertanggal 16 Desember 2020 pukul 22.24 WIB sehingga permohonan ini telah melampaui tenggang waktu yang ditentukan
"Memang tidak mudah melacaknya (kewarganegaraan Orient) terlebih yang bersangkutan (Orient) telah memiliki KTP resmi."
PENYELENGGARAAN pilkada serentak 2020 di tengah pandemi covid-19 telah terwujud.
KOMISIONER KPU Evi Novida Ginting mengatakan akan menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Nias Selatan
Pengadu mendalilkan teradu tidak profesional dan tidak berkepastian hukum dengan menerbitkan surat tentang penjelasan Pasal 102 dan menerima pendaftaran salah satu paslon bupati
Survei Curator Nagara Institute dan Sosiolog, Sulfikar Amir, menerangkan ada 44,17% pemilih tak masalah jika kandidat Pemilu dan Pilkada berasal dari politik dinasti.
Ketua Para Syndicate Ari Nurcahyo mencatat terdapat beberapa episentrum Pilkada 2024 yang jadi peratrungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri.
Dari 1.553 kandidat yang berkompetisi pada pilkada 2024, ada 605 kandidat yang terlibat dalam dinasti politik dinasti
Pramono mengatakan bahwa pada kontestasi Pilkada Serentak 2024, nasibnya sama dengan sang anak, Hanindhito Himawan Pramana atau Dito
PKS memiliki target suara 15% namun tidak tercapai atau hanya 8,42%
Solo Melawan Politik Amoral alias Sempal menolak calon boneka dinasti politik Jokowi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved