Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Nama Besar Soekarno Muluskan Ekstradisi Buronan Maria Pauline

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
09/7/2020 22:35
Nama Besar Soekarno Muluskan Ekstradisi Buronan Maria Pauline
Maria Pauline Lumowa (tengah) tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (9/7/2020).(Antara)

BURONAN selama 17 tahun kasus pembobolan Bank BNI, Maria Pauline Lumowa, akhirnya tiba di Indonesia pada Kamis (9/7) siang.

Maria sebagai tersangka pembobolan Rp1,7 triliun tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten sekitar pukul 11.00 WIB, setelah diekstradisi dari Serbia.

Baca juga: Pembobol BNI Maria Pauline Lumowa Diekstradisi dari Serbia

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, mengatakan ada sejarah di balik ektradisi yang dilancarkan Serbia ke Pemerintah Indonesia.

Menurut Argo, kedekatan Pemerintah Indonesia dengan Serbia sudah dibentuk sejak zaman Presiden Soekarno memimpin Indonesia.

Pasalnya, Soekarno saat itu intens berkomunikasi dengan Pemerintah Yugoslavia (sebelum negara ini pecah).

Argo menyebut, pasukan Indonesia di bawah PBB saat itu banyak memberi bantuan ke Yugoslavia.

“Secara historis negara Serbia ini tidak lupa dengan Indonesia. Jadi dengan adanya permintaan red notice, berkaitan dengan tersangka ini, Serbia kemudian membantu untuk menyerahkan tersangka sampai ke Indonesia,” ujar Argo, Kamis (9/7).

Baca juga: Maria Pauline Diekstradisi, RI Dukung Serbia terkait Kosovo

Romantika kedua negara nyatanya membantu Indonesia memboyong buronan 17 tahun kembali ke Tanah Air.

"Tentunya ini juga hasil kerja keras antara Kemenlu, Kemenkum dan HAM, Polri dan dari Pemerintah serbia sendiri," ucap Argo.

Kemudian, lanjut Argo, Maria saat ini tengah berada di Bareskrim untuk dilanjutkan dengan pemeriksaan.

Namun, yang bersangkutan bakal menjalani istirahat terlebih dahulu usai terbang dari Serbia menuju Indonesia.

"Ya tentunya karena melaksanakan perjalanan panjang, jadi perjalanan Serbia ke Indonesia itu lama tidak singkat. Yang bersangkutan mengalami jetlag. Kita juga menerapkan protokol kesehatan," tutur Argo.

Baca juga: Yasonna Sebut Proses Ekstradisi Maria Pauline Berjalan Lancar

"Yang bersangkutan sudah dilakukan rapid dan negatif hasilnya dan telah melakukan swab, kami masih menunggu hasilnya," tambahnya.

Setelah hasil pengecekan oleh tim dokter Polri, Maria baru akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (Ykb/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya