Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI Mohammad Toha memastikan pihaknya akan memantau perkembangan dari revitalisasi Pabrik Gula (PG) Mojo di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, yang telah mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp225 miliar. Diproyeksikan pada tahun 2020, produksi gula PG Mojo akan mencapai 4000 TCD (Ton Cane per Day).
“Yang eksisting sekarang adalah 2500 TCD. Oleh karena itu, kita dorong pabrik gula yang lainnya yang berjumlah 46 pabrik juga perlu direvitalisasi dalam rangka swasembada gula, jangan sampai kita impor lagi,” kata Toha saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke PG Mojo, Sragen, Jateng, Kamis (14/11).
Toha yakin dengan lahan yang luas dan jumlah Pabrik Gula Mojo yang cukup banyak, kebutuhan gula Indonesia akan tercukupi.
“Adanya kebijakan politik agar SNI 1 dan SNI 2 yang pernah dipisahkan, sekarang disatukan kembali. Sehingga dengan spesifikasi tersebut kita masih membutuhkan gula impor. Kalau mau impor ya sedikit saja, tidak sebesar yang kemarin-kemarin,” katanya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan dirinya telah mengusulkan kebijakan SNI tersebut agar disatukan kembali, karena spesifikasi tersebut mungkin saja sama bagi orang daerah.
“Gula yang putih dan agak kuning itu sama saja menurut mereka, sehingga dihitung kembali berapa sih kapasitasnya dan bisa mencukupi atau enggak?” ungkapnya.
Selain itu, Toha menyarankan kepada PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) IX supaya bisa memberikan advokasi kepada masyarakat, khususnya petani tebu agar petani mempunyai pemikiran jika menanam tebu itu mendapatkan keuntungan.
Pasalnya selama ini petani, menurut Toha, yang menanam padi, kemudian baru beralih ke tebu jika hasil panen padi tidak memuaskan. Tebu masih menjadi opsional bagi petani setelah padi.
“Nah bagaimana caranya supaya menanam tebu bisa menjadi pilihan pertama bagi petani. Yang terpenting pertama adalah swasembada gula ini agar bisa dijangkau oleh pabrik-pabrik gula yang ada di Indonesia. Kedua, bagaimana cara memberikan keuntungan yang lebih kepada petani,” tandas legislator dapil Jawa Tengah V itu.
Pemerintah telah menggelontorkan PMN kepada PTPN IX sebesar Rp 1 triliun dan PG Mojo mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 225 miliar.
Revitalisasi PG Mojo melalui PMN ini jika telah berjalan efektif, ke depannya Komisi VI DPR RI akan mendorong untuk revitalisasi PG lainnya, seperti PG Gondang dan PG Tasik Madu.
“Harapan kita adalah jangan sampai impor gula. Kita harus swasembada gula dengan memberikan keuntungan yang besar kepada petani. Nah bagaimana caranya, PTPN-lah yang mengatur skema tersebut. Kita lihat sampai tahun 2020 nanti, kalau memang tidak efektif, maka akan kita potong (PMN) saja. Tetapi jika efektif, maka PMN untuk PG yang lainnya akan kita dorong,” tutupnya. (OL-09)
Personel polisi menghalau pengunjuk rasa yang menggelar aksi menolak tunjangan anggota DPR yang dinilai berlebihan di depan Gedung DPR.
DIREKTORAT Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya melakukan rekayasa lalu lintas pada sejumlah titik imbas aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).
Personel gabungan TNI/Polri menjaga ketat pintu belakang gedung DPR, Jakarta Pusat, untuk mengantisipasi potensi kericuhan dalam aksi demo buruh pada hari ini, Kamis 28 Agustus 2025.
Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh (KSP-PB) bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Kamis (28/8).
Pertanyaan yang menyentak bukanlah apakah mungkin membubarkan lembaga DPR di alam demokrasi, melainkan mengapa anggota DPR minta tunjangan rumah Rp50 juta per bulan.
PUTUSAN Mahkamah Konstitusi Nomor 135/PUU-XXII/2024 yang memisahkan pelaksanaan pemilu menjadi pemilu nasional dan daerah menuai heboh yang belum berkesudahan.
Secara kimia, gula termasuk dalam kelompok karbohidrat sederhana yang mudah diserap tubuh dan menjadi sumber energi utama.
Mentrans Iftitah menyatakan bahwa kawasan Melolo menjadi bukti bahwa tanah kering dan tandus justru bisa memberikan peluang besar.
PULUHAN ribu ton gula milik Petani di Jawa Timur (Jatim) tidak terserap pasar. Mereka mengancam akan mogok massal jika tidak ada solusi dari pemerintah agar gula milik petani segera terserap.
Sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso, Jawa Timur, dipenuhi tumpukan gula pasir yang belum terjual. Di saat yang sama, gula rafinasi membanjiri pasar.
Jika pembangunan industri gula nasional tidak terintegrasi dengan perkebunan rakyat, swasembada gula hanya akan menjadi angan-angan.
Sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso Jawa Timur dipenuhi tumpukan gula pasir yang belum terjual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved