Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
KOALISI partai politik (parpol) pendukung pasangan Calon Presiden (Capres) 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendominasi perolehan kursi DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah (Jateng V).
Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan Charta Politika, lima parpol yang akan menempatkan anggota DPR dari Jateng V ialah PDIP, Golkar, NasDem, PKS, dan PKS.
Charta Politika mencatat dalam hitung cepat Pemmilu Dapil Jateng V yang telah mencapai 100%, PDIP meraih 40,02%, disusul oleh Golkar 11,74%, NasDem 10,96%, PKS 7,66%, dan PKB 7,19%. Adapun PAN 5,4% dan Gerindra 5,2%.
Baca juga: 01 Kuasai Parlemen, Jokowi-Amin Efektif
Berdasarkan hitung cepat, PDIP diperkirakan memperoleh empat kursi, sedangkan Golkar, NasDem, PKS, dan PKB masing-masing akan mendapatkan satu kursi di DPR RI.
Dapil Jateng V meliputi kota kediaman Jokowi, yakni Solo, Sukoharjo, Boyolali, dan Klaten.
"PDIP masih dominan di Jateng, terkhusus di Jateng V," kata Direktur Riset Charta Politika Muslimin dalam keterangan tertulis yang diterima mediaindonesia.com, Jumat (19/4) malam.
Kehadiran putri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, sebagai calon anggota legislatif (caleg) di wilayah itu juga berpengaruh besar terhadap suara Jokowi-Ma'ruf Amin dan PDIP.
Baca juga: Surya Paloh Totalitas Memenangkan Jokowi-Amin
Muslimin menjelaskan, berdasarkan simulasi sainte lague di dapil Jateng V, Charta Politika mengambil 200 sampel TPS. Proses sampling dilakukan secara acak dengan metode Stratified Cluster Sampling, margin of error sebesar +/- 1% dengan tingkat kepercayaan 99%.
"Jateng V ini memang istimewa, kita tahu ini daerah kelahirannya Jokowi salah satu kandidat presiden RI. Hasil survei kami juga menunjukkan di wilayah ini partai pendukung Jokowi sangat dominan. Untuk menghindari euforia berlebihan, rilis wilayah Jateng V ini kami keluarkan hanya setelah data masuk 100%," paparnya.
Ketua Komisi Saksi Partai NasDem I Gusti Putu Artha mengatakan, untuk dapil Jateng V, hasil yang diperoleh partai mereka tidak lepas dari kepandaian caleg merangkul tokoh berpengaruh.
"Ini tidak lepas dari merangkul tokoh-tokoh berpengaruh yang punya massa. Kunci rahasianya banyak tokoh berpengaruh juga di Jateng," paparnya. (X-15)
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
SEJUMLAH partai politik menyatakan penolakannya terhadap Putusan MK Nomor 135/PUU-XXII/2024 soal pemisahan pemilihan umum (pemilu) nasional dan daerah atau lokal.
PUTUSAN Mahkamah Konstitusi No. 135/PUU-XXII/2024 tentang pemisahan pemilu nasional dan pemilu lokal menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
MAJELIS Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) akan mengadakan Rakornas I & Silaknas 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada 10-11 Juli 2025.
KETUA Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menerima para pencipta lagu mars dan himne NasDem di NasDem Tower, Rabu (2/7/2025).
PARTAI NasDem mengusulkan kepada pemerintah untuk menaikkan dana alokasi kepada partai politik yang berasal dari APBN.
Atau seperti sejumlah kasus yang menyangkut keluarga Jokowi sebelumnya, termasuk Bobby, yang katanya didalami tapi hingga kini tak jelas penindakannya?
PAKAR Telematika, Roy Suryo telah selesai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya terkait laporan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) soal tudingan ijazah palsu.
POLDA Metro Jaya menjadwalkan klarifikasi terhadap Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo pada Kamis (3/7), terkait dengan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan salam dari Presiden RI Prabowo Subianto kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Momen itu terjadi saat Luhut menjenguk Jokowi di Bali.
Luhut mengungkapkan bahwa dirinya dan Presiden Prabowo Subianto merasa sedih karena masih ada pihak-pihak yang terkesan melupakan jasa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved