Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Adab Bicara Pejabat Publik

09/12/2024 05:00
Adab Bicara Pejabat Publik
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

ETIKA pemerintahan mengatur dua alasan utama agar pejabat mengundurkan diri. Pertama, merasa dirinya telah melanggar kaidah dan sistem nilai. Kedua, dianggap tidak mampu memenuhi amanah masyarakat, bangsa, dan negara. Adab bicara pejabat yang berujung pengunduran diri masuk kategori pertama.

Mengundurkan diri karena ‘merasa dirinya’ amat langka ditemukan di negeri ini. Disebut langka karena para pejabat umumnya hanya merasa bisa, tapi tidak punya kemampuan bisa merasa. Hanya segelintir pejabat yang bisa merasa sehingga mundur atas kesadaran sendiri tanpa adanya tekanan publik.

Pejabat yang merasa bisa kukuh mempertahankan jabatannya ibarat ungkapan sudah duduk lupa berdiri, malah tidak tahu diri. Meski publik sudah mengendus keterkaitan dirinya dengan dugaan perbuatan tercela, pejabat itu tetap merasa bisa mempertahankan jabatannya.

Bangsa ini membutuhkan kriteria tambahan untuk menjadi pejabat, yaitu bisa merasa. Hanya pejabat yang memiliki keutamaan bisa merasa itulah yang dengan rela mengundurkan diri bila menganggap dirinya tidak mampu memenuhi amanah.

Sudah waktunya negara memastikan etika pemerintahan yang sudah berlaku selama 23 tahun tetap berjalan tegak lurus, tidak berjalan miring-miring. Etika pemerintahan itu menjadi bagian dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa. Jangan biarkan etika itu sebatas macan kertas.

Memang banyak pejabat yang mengundurkan diri, tetapi sedikit kasus yang terkait dengan etika pemerintahan. Pada umumnya pejabat mengundurkan diri karena tiga alasan. Pertama, mundur setelah terjerat dalam kasus hukum kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Contohnya cukup banyak. Sejumlah menteri mengundurkan diri dari jabatan mereka setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.

Kedua, pejabat mundur karena merasa gagal menjalankan amanah yang diembannya. Contohnya ialah Semuel Abrijani Pangerapan yang mengundurkan diri dari jabatan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika pada 1 Juli 2024. Semuel mengundurkan diri sebagai pertanggungjawaban moralnya atas peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

Masih ada dua pejabat setingkat dirjen yang mengundurkan diri karena bisa merasa kegagalan mengemban amanah. Dirjen Pajak Sigit Priadi Pramudito mundur pada 1 Desember 2015 karena merasa gagal atas tidak tercapainya target pajak.

Begitu juga Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono yang pada 26 Desember 2015 mundur karena merasa gagal mengurai kemacetan saat masa liburan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Itulah contoh tiga pejabat yang bisa merasa sehingga mengundurkan diri dengan kerelaan hati.

Sejauh ini belum ada menteri yang mengundurkan diri karena bisa merasa kegagalannya untuk mengemban amanat. Meski didesak publik, misalnya, menteri kukuh mempertahankan jabatan dengan dalil pemberhentiannya menjadi hak prerogatif presiden.

Alasan ketiga pejabat mundur, ini fenomena baru, karena adab bicara yang kurang dijaga di ruang publik kemudian ramai-ramai orang menututnya mundur. Contoh terayar ialah Miftah Maulana Habiburrahman yang menyatakan mundur dari tugasnya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan pada 6 Desember 2024.

Miftah yang baru 1,5 bulan menjabat tersandung oleh ucapan yang dinilai merendahkan penjual es pada 20 November 2024. Potongan video ucapan Miftah beredar di media sosial dan media massa, padahal Miftah sudah mendatangi penjual es itu pada 4 Desember 2024. Warganet pun menggalang petisi Miftah dicopot di Change.org. Petisi itu diteken lebih dari 100 ribu orang.

Pengunduran diri Miftah tetap patut diacungi jempol terlepas dari apa pun alasan di balik keputusannya itu. Elok nian bila pejabat lainnya, yang tidak mampu menjaga adab bicara di ruang publik, mengikuti langkah Miftah.

Menjadi pejabat memang tidak mudah, apalagi bagi mereka yang sebelum menjabat selalu bicara sesuka hati. Karena itu, keutamaan lain seorang pejabat publik ialah kehati-hatian mengeluarkan pernyataan, pandai-pandai berkomunikasi di ruang publik, dan mampu menjaga adab bicara.

Keadaban publik menurut definisi Yanuar Nugroho dengan merujuk Calhoun ialah kepatuhan terhadap akal sehat, moralitas, dan etika dasar yang berlaku dalam hidup bersama sebagai warga. Kepatuhan itu yang sering diabaikan sehingga istilah yang dianggap benar dalam ukuran pejabat belum tentu bisa diterima publik.

Juru bicara Kantor Komunikasi Presiden, Adita Irawati, pun meminta maaf atas kegaduhan pernyataan 'rakyat jelata' untuk merujuk kepada rakyat kecil. Diksi rakyat jelata menuai protes warganet. Ada yang menilai bahwa tidak pantas menyapa rakyat dengan sebutan rakyat jelata. Penggunaan diksi jelata oleh pejabat, meski kamus membenarkannya, bisa saja dimaknai publik sebaliknya.

Kiranya para pejabat membenahi kemampuan berkomunikasi di ruang publik. Adab bicara pejabat di ruang publik membutuhkan cara, teknik, dan medium yang tepat. Tak eloklah bila pejabat asal bicara kemudian dengan entengnya meminta maaf.



Berita Lainnya
  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.