Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUMBER literasi ihwal negara-negara dengan mafia terbanyak kiranya perlu direvisi. Jika sudah, Indonesia yang selama ini tak masuk daftar bisa jadi bakal tertera di dalamnya.
Menurut mbah Google, awalnya ada tiga negara yang memiliki jumlah mafia paling banyak. Pertama ialah Italia. Di 'Negeri Spageti' itu, awalnya mafioso dibentuk di Sisilia untuk melindungi masyarakat yang terancam kekacauan sebagai kota pemerintahan baru. Namun, lama-kelamaan mereka bersalin peran jadi pengendali kejahatan.
Ada empat kelompok besar mafia di Italia, yaitu Camorra, Ndrangheta, Sacra Corona Unita, dan La Cosa Nostra. Cosa Nostra yang berarti 'Urusan Kami' ialah embrio berkembangnya banyak klan mafia ke wilayah lain di Italia, bahkan ke mancanegara.
Negara kedua dengan mafia terbanyak ialah Amerika Serikat. Mereka hasil pengembangan sayap La Cosa Nostra, yang lantas diikuti klan-klan lainnya. Terdapat lima pentolan mafia di AS. Five Families. Mereka ialah keluarga Bonanno, Colombo, Gambino, Genovese, dan Lucchese.
Mafia juga eksis di Jepang yang dikenal dengan nama Yakuza atau Gokudo. Pada 1960-an, anggota mereka ratusan ribu orang. Mereka ada hingga kini meski anggota tak sebanyak dulu.
Belakangan, mafia unjuk keberadaan di sejumlah negara Amerika Latin dengan kekuatan yang menakutkan. Di Kolombia, misalnya, ada Pablo Escobar. Di Meksiko, nama Joaquin Guzman dan Amado Carrillo Fuentes alias Penguasa Langit sangat diperhitungkan.
Mafia di luar negeri punya ciri tersendiri. Mereka identik dengan jas mewah plus pistol atau senapan mesin di tangan. Yang lain terkenal dengan goresan tato di sekujur badan.
Sebagai mafia, mereka mengendalikan bermacam kejahatan mulai pembunuhan, penculikan, perdagangan narkoba, hingga perdagangan orang. Agar tetap eksis, mereka sadis. Geng-geng mafia tak takut, bahkan berani perang secara langsung dengan aparat negara.
Untung di negara kita, Indonesia, tak ada mafia model itu. Namun, jangan lega dulu. Arti mafia ialah perkumpulan rahasia yang bergerak di bidang kejahatan. Artinya, mafia juga ada di negeri ini. Wujudnya memang lain, modusnya berbeda, tetapi watak dan kelakuannya sama. Sama-sama tunabelas kasihan, lempeng-lempeng saja merugikan banyak orang.
Bahkan, boleh jadi Indonesia termasuk negara yang punya paling banyak mafia. Bidang apa yang tak digarap mafia, coba? Mereka merambah ke segala arah. Dulu, kita tahu ada mafia minyak. Kerugian negara akibat perbuatan mereka teramat besar. Katanya mafia jenis itu sudah diberantas, institusinya sudah dibubarkan, tapi entahlah kenyataannya.
Ada pula mafia ekspor impor minyak goreng. Kerugian lantaran ulah mereka puluhan triliun rupiah. Lalu mafia impor beras dan bahan pangan lainnya. Tak cuma mengakibatkan kerugian secara materi, kejahatan mereka menghalangi swasembada pangan.
Mafia tambang dan hutan tak kalah kejam. Kasus korupsi di PT Timah saja disebut-sebut merugikan negara hingga Rp300 triliun. Belum yang lain, belum yang belum terungkap yang sangat mungkin sangat banyak.
Yang tak kalah marak ialah mafia tanah. Tak cuma negara, rakyat menjadi korban secara langsung. Kerugiannya bejibun, puluhan triliun rupiah.
Masih ingat ketika sejumlah pegawai pajak diringkus karena melakukan perbuatan laknat? Banyak yang meyakini sektor basah itu juga tak lepas dari cengkeraman mafia. Mafia pajak, itulah sebutannya. Sudah lama tak ada penindakan di sektor itu. Semoga itu pertanda baik meski saya belum yakin institusi itu sudah steril dari patgulipat.
Jangan lupakan mafia hukum. Ia seperti diformalin. Awet. Ada sejak dulu, berkuasa hingga kini. Bukti teranyar ialah diringkusnya tiga hakim PN Surabaya, Jawa Timur, yakni Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul. Mereka diduga menerima suap miliaran rupiah untuk membebaskan terdakwa Gregorius Ronald Tannur.
Bekas pejabat Mahkamah Agung Zarof Ricar diduga menjadi makelar dalam kasus itu. Juga kasus-kasus yang lain jika menilik jumlah uang yang disita dari kediamannya. Bayangkan, jumlahnya Rp920.912.303.714. Hampir Rp1 triliun. Belum termasuk emas 51 kg. Edun.
Layaknya mafia, ia pasti tak sendiri beraksi. Pasti ada ordal, orang dalam, termasuk hakim. Sungguh mengerikan.
Peran ordal juga tak terpisahkan di jaringan mafia judi online alias judol yang jumlah transaksinya diperkirakan sudah tembus Rp600 triliun. Keterlibatan pegawai Kemenkomdigi buktinya. Pengusutan tentu tak boleh berhenti di mereka sebab lazimnya mafia melibatkan orang-orang kuat.
Mafia di Indonesia ibarat paket komplet. Ada di mana-mana, merajalela, dan celakanya negara tak berdaya menghadapinya. Kenapa? Pada 1994, musikus ternama Papa T Bob menciptakan lagu Si Nyamuk Nakal yang dilantunkan penyanyi cilik Enno Lerian dan sukses besar. Begini petikan liriknya, 'Banyak nyamuk di rumahku... gara-gara aku... malas bersih-bersih.... Banyak semut di rumahku... gara-gara aku... malas bersih-bersih.... Banyak tikus di rumahku... gara-gara kamu... malas bersih-bersih.... Banyak lalat di rumahku... gara-gara kamu... malas bersih-bersih'.
Kiranya mafia terus menggila karena negara malas menghentikan mereka. Tuntutan dan vonis ringan bagi pelaku ialah kemalasan itu. Melemahkan KPK dan lelet mengesahkan RUU Perampasan Aset bentuk kemalasan itu. Pun, menoleransi gratifikasi lewat keluarga pejabat, obral diskon hukuman bagi koruptor, dan seterusnya. Kalau malas bersih-bersih terus dipelihara, pasti mafia tetap menggila di rumahku, Indonesia.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.
"LIBUR telah tiba. Hore!" Pasti akan seperti itu reaksi orang, terutama anak sekolah, ketika mendengar kata libur. Yang muncul ialah rasa lega, sukacita, dan gembira.
SAYA lega membaca berita bahwa pemerintah tidak pernah dan tidak akan mempermasalahkan penyampaian opini publik dalam bentuk apa pun, termasuk kritik terhadap kebijakan.
HARAP-HARAP cemas masih dirasakan masyarakat saat melihat kondisi birokrasi pemerintahan di Indonesia, baik di pusat ataupun di daerah.
ADA benarnya pernyataan Sukarno, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Namun, perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.”
KOPERASI itu gerakan. Ibarat klub sepak bola, gerakan koperasi itu mirip klub Barcelona. Klub dari Catalan, Spanyol, itu dari rakyat dan milik rakyat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved