Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Banyak Mafia di Rumahku

08/11/2024 05:00
Banyak Mafia di Rumahku
Jaka Budi Santosa Anggota Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SUMBER literasi ihwal negara-negara dengan mafia terbanyak kiranya perlu direvisi. Jika sudah, Indonesia yang selama ini tak masuk daftar bisa jadi bakal tertera di dalamnya.

Menurut mbah Google, awalnya ada tiga negara yang memiliki jumlah mafia paling banyak. Pertama ialah Italia. Di 'Negeri Spageti' itu, awalnya mafioso dibentuk di Sisilia untuk melindungi masyarakat yang terancam kekacauan sebagai kota pemerintahan baru. Namun, lama-kelamaan mereka bersalin peran jadi pengendali kejahatan.

Ada empat kelompok besar mafia di Italia, yaitu Camorra, Ndrangheta, Sacra Corona Unita, dan La Cosa Nostra. Cosa Nostra yang berarti 'Urusan Kami' ialah embrio berkembangnya banyak klan mafia ke wilayah lain di Italia, bahkan ke mancanegara.

Negara kedua dengan mafia terbanyak ialah Amerika Serikat. Mereka hasil pengembangan sayap La Cosa Nostra, yang lantas diikuti klan-klan lainnya. Terdapat lima pentolan mafia di AS. Five Families. Mereka ialah keluarga Bonanno, Colombo, Gambino, Genovese, dan Lucchese.

Mafia juga eksis di Jepang yang dikenal dengan nama Yakuza atau Gokudo. Pada 1960-an, anggota mereka ratusan ribu orang. Mereka ada hingga kini meski anggota tak sebanyak dulu.

Belakangan, mafia unjuk keberadaan di sejumlah negara Amerika Latin dengan kekuatan yang menakutkan. Di Kolombia, misalnya, ada Pablo Escobar. Di Meksiko, nama Joaquin Guzman dan Amado Carrillo Fuentes alias Penguasa Langit sangat diperhitungkan.

Mafia di luar negeri punya ciri tersendiri. Mereka identik dengan jas mewah plus pistol atau senapan mesin di tangan. Yang lain terkenal dengan goresan tato di sekujur badan.

Sebagai mafia, mereka mengendalikan bermacam kejahatan mulai pembunuhan, penculikan, perdagangan narkoba, hingga perdagangan orang. Agar tetap eksis, mereka sadis. Geng-geng mafia tak takut, bahkan berani perang secara langsung dengan aparat negara.

Untung di negara kita, Indonesia, tak ada mafia model itu. Namun, jangan lega dulu. Arti mafia ialah perkumpulan rahasia yang bergerak di bidang kejahatan. Artinya, mafia juga ada di negeri ini. Wujudnya memang lain, modusnya berbeda, tetapi watak dan kelakuannya sama. Sama-sama tunabelas kasihan, lempeng-lempeng saja merugikan banyak orang.

Bahkan, boleh jadi Indonesia termasuk negara yang punya paling banyak mafia. Bidang apa yang tak digarap mafia, coba? Mereka merambah ke segala arah. Dulu, kita tahu ada mafia minyak. Kerugian negara akibat perbuatan mereka teramat besar. Katanya mafia jenis itu sudah diberantas, institusinya sudah dibubarkan, tapi entahlah kenyataannya.

Ada pula mafia ekspor impor minyak goreng. Kerugian lantaran ulah mereka puluhan triliun rupiah. Lalu mafia impor beras dan bahan pangan lainnya. Tak cuma mengakibatkan kerugian secara materi, kejahatan mereka menghalangi swasembada pangan.

Mafia tambang dan hutan tak kalah kejam. Kasus korupsi di PT Timah saja disebut-sebut merugikan negara hingga Rp300 triliun. Belum yang lain, belum yang belum terungkap yang sangat mungkin sangat banyak.

Yang tak kalah marak ialah mafia tanah. Tak cuma negara, rakyat menjadi korban secara langsung. Kerugiannya bejibun, puluhan triliun rupiah.

Masih ingat ketika sejumlah pegawai pajak diringkus karena melakukan perbuatan laknat? Banyak yang meyakini sektor basah itu juga tak lepas dari cengkeraman mafia. Mafia pajak, itulah sebutannya. Sudah lama tak ada penindakan di sektor itu. Semoga itu pertanda baik meski saya belum yakin institusi itu sudah steril dari patgulipat.

Jangan lupakan mafia hukum. Ia seperti diformalin. Awet. Ada sejak dulu, berkuasa hingga kini. Bukti teranyar ialah diringkusnya tiga hakim PN Surabaya, Jawa Timur, yakni Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul. Mereka diduga menerima suap miliaran rupiah untuk membebaskan terdakwa Gregorius Ronald Tannur.

Bekas pejabat Mahkamah Agung Zarof Ricar diduga menjadi makelar dalam kasus itu. Juga kasus-kasus yang lain jika menilik jumlah uang yang disita dari kediamannya. Bayangkan, jumlahnya Rp920.912.303.714. Hampir Rp1 triliun. Belum termasuk emas 51 kg. Edun.

Layaknya mafia, ia pasti tak sendiri beraksi. Pasti ada ordal, orang dalam, termasuk hakim. Sungguh mengerikan.

Peran ordal juga tak terpisahkan di jaringan mafia judi online alias judol yang jumlah transaksinya diperkirakan sudah tembus Rp600 triliun. Keterlibatan pegawai Kemenkomdigi buktinya. Pengusutan tentu tak boleh berhenti di mereka sebab lazimnya mafia melibatkan orang-orang kuat.

Mafia di Indonesia ibarat paket komplet. Ada di mana-mana, merajalela, dan celakanya negara tak berdaya menghadapinya. Kenapa? Pada 1994, musikus ternama Papa T Bob menciptakan lagu Si Nyamuk Nakal yang dilantunkan penyanyi cilik Enno Lerian dan sukses besar. Begini petikan liriknya, 'Banyak nyamuk di rumahku... gara-gara aku... malas bersih-bersih.... Banyak semut di rumahku... gara-gara aku... malas bersih-bersih.... Banyak tikus di rumahku... gara-gara kamu... malas bersih-bersih.... Banyak lalat di rumahku... gara-gara kamu... malas bersih-bersih'.

Kiranya mafia terus menggila karena negara malas menghentikan mereka. Tuntutan dan vonis ringan bagi pelaku ialah kemalasan itu. Melemahkan KPK dan lelet mengesahkan RUU Perampasan Aset bentuk kemalasan itu. Pun, menoleransi gratifikasi lewat keluarga pejabat, obral diskon hukuman bagi koruptor, dan seterusnya. Kalau malas bersih-bersih terus dipelihara, pasti mafia tetap menggila di rumahku, Indonesia.



Berita Lainnya
  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.