Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Emas Olimpiade dan Kakistokrasi

10/8/2024 05:00
Emas Olimpiade dan Kakistokrasi
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/EBET)

APA yang menarik dari persembahan emas pemanjat tebing Veddriq Leonardo dan lifter Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris 2024? Jawabnya: banyak kisah menarik bisa diulas dari hasil tetesan keringat dua manusia Indonesia paling cepat dan paling tangguh di kelasnya di dunia itu. Namun, intinya, semua kisah itu bermula dari proses keras.

Saya mendapatkan serpihan cerita soal proses Veddriq dari salah seorang guru sekolahnya di SMAN 6 Pontianak, Kalimantan Barat. Kebetulan pak guru ini, Sugeng namanya, ialah kawan sekolah saya waktu SMA di Kertosono, Jawa Timur. Mbah Geng, begitu kami menyapa, girang bukan kepalang karena salah satu muridnya mampu mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.

Kisah yang ia ingat soal Veddriq ialah kemauan kerasnya untuk menggapai sesuatu. Ia pantang menyerah. Jatuh, bangun. Jatuh lagi, bangun lagi. Ia pantang takluk oleh kondisi apa pun. Saat kabut asap menyelimuti Kalimantan, ia menolak kalah dengan terus berlatih menantang asap.

Baca juga : Jadi Mantan Presiden, Enak?

Hasil kerja keras dan proses penempaan itu berbuah amat manis. Veddriq Leonardo pun mengalahkan atlet panjat andalan Tiongkok, Wu Peng, dengan rekor 4,75 detik untuk panjatan setinggi 15 meter. Dengan kemenangannya itu, Veddriq mempersembahkan medali emas untuk seluruh rakyat Indonesia.

Sebelum Olimpiade 2024, Veddriq telah beberapa kali mengikuti dan memenangi kompetisi panjat cepat tingkat internasional. Tahun lalu, dia juga melawan Wu Peng dalam kejuaraan International Fast Sport Climbing di AS, dan keluar sebagai juara.

Rizki Juniansyah setali tiga uang. Ia sukses mengalahkan pesaing terberatnya sekaligus juara bertahan di Olimpiade Tokyo, Shi Zhiyong. Atlet asal Tiongkok itu bahkan tersingkir seusai gagal mengangkat beban 168 kg snatch pada percobaan ketiga dan gagal melakukan angkatan 191 kg clean and jerk dalam tiga kali percobaan.

Baca juga : Sean Gelael Optimistis Raih Podium di Sao Paolo

Bagi Rizki, medali emas itu sangat berharga. Selain karena itu merupakan medali perdananya, perjuangannya yang tak mudah untuk mencapai titik itu seakan terbayar lunas dengan raihan medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Rizki lolos ke ke Olimpiade Paris 2024 setelah memenangi ajang IWF World Cup 2024 yang digelar di Phuket, Thailand, pada April lalu. Kala itu, ia sukses melakukan angkatan 164 kg snatch dan 201 kg clean and jerk yang membuat total angkatannya menjadi 365 kg.

Namun, di balik hasil itu, ia sempat berjuang di meja operasi untuk menjalani operasi usus buntu. Ia bahkan sempat lima bulan tidak berlatih sama sekali selama masa pemulihan. Beruntung, sang atlet bisa tampil maksimal di Phuket hingga melaju ke Olimpiade Paris 2024.

Baca juga : SDN 085 Ciumbuleuit dan SDN 043 Cimuncang Raih Podium Teratas

"Alhamdulillah, tidak menyangka bisa sesenang ini. Semua karena kuasa Allah. Perjuangan di latihan dan setelah operasi usus buntu tidak latihan lima bulan bisa fight di sini, pecah rekor,” kata Rizki setelah IWF World Cup 2024 seperti dikutip dari laman resmi Komite Olimpiade Indonesia.

Dua emas dari dua manusia super itu kiranya membuat malu mereka yang menempuh jalan instan menuju puncak. Mereka, pelaku instan itu, ogah mendaki, emoh menapaki tangga demi tangga menuju puncak. Mereka lebih suka didrop menggunakan 'helikopter'.

Tidak mengherankan bila mereka, bila menjadi pemimpin di pemerintahan, masuk kategori kakistokrasi. Kakistokrasi adalah pemerintahan orang-orang terburuk, atau pemerintahan orang-orang tak layak dan tak kompeten, atau pemerintahan oleh orang yang paling tidak pantas, tidak mampu, atau tidak berpengalaman.

Saat negeri ini sebentar lagi menghelat pemilihan kepala daerah serentak, mestinya publik memiliki akal sehat untuk mengakhiri segala bentuk kakistokrasi. Jangan pilih para medioker, apalagi kakistokrat. Memilih para kakistokrat tak akan mampu meraih 'emas', apalagi 'emas' level dunia. Bahkan, jangan-jangan memburu 'perunggu' pun tak sanggup.

Emas Olimpiade Paris mestinya membuat para kakistrokat itu minder, lalu tahu diri. Namun, seperti judul lagu Stingky, semua itu Mungkinkah?



Berita Lainnya
  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).