Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Ada Pribadi di Pansus Angket Haji

Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group
02/8/2024 05:00
Ada Pribadi di Pansus Angket Haji
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(Ebet)

KELUARGA besar Nahdlatul Ulama atau NU kiranya sedang tidak baik-baik saja. Ada gesekan, perselisihan, perseteruan di sana yang semakin meruncing hari-hari ini. Persoalan pribadi pun dibawa-bawa.

Setidaknya ada tiga pihak dengan tiga aktor utama dalam konflik itu. Pertama ialah Pengurus Besar NU pimpinan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. Kedua ialah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diketuai Muhaimin Iskandar alias Gus Imin. PKB ialah anak kandung NU. Ketua Umum PKB pasti orang NU, termasuk Gus Imin yang dalam tubuhnya mengalir deras darah NU.

Pihak ketiga dalam perselisihan ialah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut alias Gusmen (gus menteri). Gus Yaqut juga orang dalam NU. Dia mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor sekaligus Panglima Tertinggi Banser NU. Jelas, dia sangat NU.

Kenapa mereka bertikai? Ada dua pusaran konflik yang beda titik berat, tetapi masih terkait erat. Konflik pertama terjadi antara PBNU dan PKB. PBNU menilai PKB di bawah kendali Gus Imin ibarat anak yang mengabaikan orangtuanya. Durhaka, begitu kira-kira anggapan mereka.

Saking besarnya dosa pengurus PKB, ia bahkan tidak cukup hanya diingatkan. Dibentuklah Tim Lima atau Panitia Khusus (Pansus) PKB oleh PBNU dan sangat mungkin akan berupaya melengserkan Gus Imin.

Konflik kedua juga melibatkan PKB dan PBNU plus pemeran lain, yakni Menteri Agama. Pokok masalahnya ialah Pansus Angket Haji yang disepakati dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (9/7). Pansus itu bertujuan untuk membongkar kotak pandora permasalahan haji 2024, utamanya pengalihan 50% dari kuota tambahan oleh Kemenag ke haji khusus. Sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, kuota untuk haji khusus hanya 8%.

Penggunaan hak angket sebenarnya hal yang biasa, legal, konstitusional. Namun, kali ini ia menjadi tak biasa. Ia malah menjadi medan sengketa antara Gus Yahya, Gus Imin, juga Gus Yaqut. Pansus Angket Haji memantik pembentukan Pansus PKB. Pansus dibalas pansus.

Masalah personal pun dibawa serta. Gus Yahya bilang, pelaksanaan haji tahun ini baik-baik saja sehingga pembentukan Pansus Angket Haji patut dicurigai. "Nah, ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita, Pansus Haji kemudian nyerang NU. Jangan-jangan ini masalah pribadi ini, jangan-jangan gitu lo," katanya dalam konferensi pers, Minggu (28/7).

Tidak cukup, dia juga curiga Pansus Angket Haji ada kaitan dengan Gus Yaqut yang tak lain ialah adiknya. "Jangan-jangan gara-gara menterinya adik saya, misalnya gitu. Itu, kan, masalah. Jangan-jangan karena dia sebetulnya yang diincar PBNU, ketua umumnya kebetulan saya, menterinya adik saya, lalu diincar karena masalah-masalah alasan pribadi begini.''

Gus Yahya tampaknya serius benar menyikapi masalah itu. Ada yang menilai dia terlalu baper, bawa perasaan. Benarkah? Jika ada yang berujar bahwa dia berlebihan karena membawa-bawa pribadi, rasanya, kok, tidak berlebihan. DPR ialah institusi negara yang antara lain bertugas melakukan pengawasan pelaksanaan undang-undang. DPR tidak mengenal masalah pribadi. Yang menyepakati Pansus Angket Haji tidak cuma anggota DPR dari PKB. Seluruh fraksi setuju. Jika pansus itu memang dibentuk karena dan demi kepentingan pribadi, bahlul betul anggota dewan non-PKB yang ikut menyetujuinya.

Pun, PBNU dibentuk pada 31 Januari 1926 atau 16 Rajab 1344 H bukan atas nama dan untuk kepentingan pribadi. Apalagi Kemenag. Kalau Gusmen menjadi sasaran pansus, bukan sebab alasan pribadi, juga bukan lantaran adiknya Gus Yahya, melainkan karena sebagai menteri yang bertanggung jawab atas pelaksanaan haji.

Ihwal konflik antara PBNU dan PKB, biarkan itu menjadi urusan mereka, urusan privat keluarga besar NU. Kita tidak perlu pusing tujuh keliling ikut memikirkannya. Cukuplah kita berharap mereka segera menyelesaikan dan kembali fokus mengurus umat.

Lain halnya dengan konflik Pansus Angket Haji. Untuk urusan ini, yang berselisih memang elite NU, tapi pokok perselisihan menyangkut kepentingan seluruh umat muslim, termasuk puluhan juta nadhiyin. Oleh sebab itu, eloknya PBNU mendukung pansus, bukan sebaliknya.

Pansus dibentuk karena diduga ada ketidakberesan. Pansus bekerja untuk membuat permasalahan menjadi transparan, terang benderang. Apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaan haji tahun ini? Adakah hangky pangky dalam pengalokasian 50% kuota tambahan ke haji khusus yang biayanya jauh lebih mahal ketimbang haji reguler? Biarkan DPR mengurainya nanti.

Kemenag atau Gus Yaqut belum tentu keliru. Saya pun berharap begitu. Namun, bukan berarti Kemenag atau Menteri Agama tidak mungkin salah, mustahil melakukan rasuah? Catatan hitam membuktikan kementerian yang semestinya menjadi penuntun kebaikan itu tak selamanya putih bersih. Menag 2001-2004 Said Agil Husin Al Munawar, umpamanya, terbukti korupsi dana abadi umat dan biaya haji. Kemenag pernah pula diterpa kasus korupsi pengadaan mushaf Alquran. Lalu, Menag di era SBY, Suryadharma Ali, juga menjadi terpidana korupsi dana haji.

Pada berbagai kesempatan, Gus Mus mengingatkan teladan pendiri NU Hadratusyaikh Hasyim Asy'ari yang selalu mementingkan itihad daripada kepentingan pribadi. Sayangnya, betul kata Gus Yahya bahwa ada kepentingan pribadi dalam konflik terkait dengan Pansus Angket Haji. Pribadi siapa? Kiranya para pembaca cukup pintar untuk menerkanya. Biarkan pepatah bijak becik ketitik olo ketoro nanti bicara.



Berita Lainnya
  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik