Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Resah Gongahwah

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
27/7/2024 05:00
Resah Gongahwah
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(Ebet)

SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah. Saya juluki puncak kelas menengah karena pengeluaran per orang di anggota keluarga mereka sudah lebih dari Rp7 juta per bulan.

Mereka bercerita bahwa setahun sekali wajib melancong, entah ke dalam negeri seperti ke Bali, Raja Ampat, Labuan Bajo, nonton Moto-GP di Mandalika, atau ke luar negeri bareng keluarga. Biasanya mereka ke Singapura, Bangkok, Istanbul, atau umrah ke Mekah.

Namun, kondisi itu berlangsung sejak tujuh tahun hingga dua tahun lalu. Sejak tahun lalu, mereka tidak melakukan itu lagi. Tahun ini pun, mereka 'tutup buku' untuk jalan-jalan. "Lo, kenapa?" tanya saya kepada sejumlah kawan kelas menengah itu.

"Tabungan habis, bro. Usahaku bangkrut. Aku 'mantab' sekarang. Makan tabungan. Aku turun kelas jadi gongahwah (golongan menengah bawah). Wk... wk... wk..." ujar salah seorang kawan menjawab pertanyaan saya.

Ada banyak kelompok ekonomi menengah yang kini bernasib serupa dengan kawan saya itu. Kelas menengah di Indonesia memang sedang menghadapi tekanan daya beli. Mereka makin sering datang ke pusat perbelanjaan, ke mal, tapi hanya untuk jalan-jalan, bukan belanja.

Tren seperti itu mulai kelihatan akhir tahun lalu, kemudian meningkat pada 2024. Konsumen kelas menengah makin pilih-pilih dalam berbelanja, terutama untuk mencari harga paling murah. Dalam kamus ekonomi, perilaku seperti itu dikenal sebagai downtrading.

Saat ini, kelas menengah kita sedang mengembangkan perilaku 'membeli dalam jumlah lebih sedikit daripada biasanya, tetapi lebih sering'. Gejala itu terekam dalam data Mandiri Spending Index (MSI) yang menunjukkan rata-rata nilai belanjaan dalam keranjang konsumen pada 2024 turun 0,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Akan tetapi, jumlah kunjungan mereka ke pusat perbelanjaan meningkat 3,3% pada 2024.

Situasi itu menunjukkan konsumen lebih memilih untuk berkunjung lebih sering ke pusat perbelanjaan sambil juga menurunkan nilai 'keranjang' mereka. Itulah downtrading, yang merupakan perilaku konsumen ketika individu atau rumah tangga memilih alternatif yang lebih murah jika dibandingkan dengan yang mereka beli sebelumnya. Fenomena itu sering kali disebabkan kombinasi beberapa faktor, seperti tekanan ekonomi, perubahan kondisi keuangan pribadi, dan pergeseran preferensi konsumen.

Sebelumnya, fenomena downtrading juga didapati di kalangan perokok. Kementerian Keuangan menyebutkan terjadi penurunan penerimaan cukai rokok dalam dua tahun terakhir akibat fenomena downtrading. Para perokok mulai banyak berpindah dari rokok kelas 1 dan 2 ke rokok kelas 3 (sebagian bahkan rokok tingwe alias ngelinting dhewe atau membuat rokok secara mandiri dengan melinting tembakau) yang tarif cukainya lebih murah.

Fenomena downtrading yang terjadi pada industri rokok dan lainnya menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia tengah mengalami pelemahan daya beli. Berdasarkan data MSI, belanja per kapita untuk kelas menengah dan atas saat ini memang sedikit lebih tinggi daripada ketika pandemi. Namun, belanja mereka mengalami stagnasi alias sudah mentok. Kepercayaan diri mereka mengenai pendapatan yang meningkat pada 2024 juga semakin kecil.

Sebaliknya, untuk kelompok ekonomi rendah, MSI mencatat terjadi sedikit peningkatan pada 2024. Namun, kelompok itu melakukan belanja dengan menggunakan tabungan mereka. Belanja kelas pendapatan bawah yang meningkat per kapita telah menggerus tabungan mereka.

Data MSI menunjukkan porsi belanja kebutuhan makanan pokok atas pendapatan masyarakat kita pada 2024 meningkat menjadi lebih dari 27%. Padahal, tahun lalu, porsi uang yang dibelanjakan untuk kebutuhan makanan pokok masih 13,9% dari penghasilan mereka.

Ekonom senior Chatib Basri menjelaskan data-data MSI itu secara sederhana dapat dipahami bahwa ketika pendapatan masyarakat turun, mereka akan tetap mempertahankan konsumsi kebutuhan pokok mereka, seperti belanja makanan. Jika pendapatan menurun, sedangkan konsumsi makanan tetap, porsi konsumsi makanan dalam total pengeluaran mereka akan meningkat. Itu sebabnya kenaikan porsi makanan dalam total belanja mencerminkan menurunnya daya beli.

Chatib mengistilahkan para kelas menengah kini bermigrasi dari 'zona nyaman ke zona makan'. Itu sama persis dengan pernyataan teman saya yang menyebut dirinya sudah turun kelas, 'dari gongahwah (golongan menengah agak mewah) ke gongahwah (golongan menengah bagian bawah)'.

Situasi seperti itu rawan bagi munculnya gejolak. Seperti yang pernah saya tulis di Podium sebelumnya berjudul Kelas Menengah kian Resah. Di tulisan itu saya berharap agar Paradoks Cile tidak terjadi di negeri ini. Di Cile, ekonomi tumbuh, tapi daya beli kelas menengah merosot.

Paradoks Cile ialah situasi yang terjadi ketika pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi tidak dibarengi dengan memperhatikan kelas menengah. Ketika kelas menengah terus-terusan dilanda kebingungan karena pendapatan mereka merosot dan pemerintah abai, muncul ledakan sosial yang amat serius mengguncang stabilitas Cile.

Kini, alarm sudah mulai berbunyi, saat gongahwah papan atas turun kelas menjadi gongahwah yang lain. Semoga alarm itu segera berhenti.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.