Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PADA umumnya manusia menyukai kemewahan. Hal itu normal, lumrah. Yang tak normal, yang tak lumrah ialah jika mereka mendapatkan dan menggunakannya dengan cara tak semestinya, tidak seharusnya.
Siapa sih yang tidak suka dengan yang mewah-mewah? Guyuran uang, gelimang harta benda yang mahal, yang hanya sedikit orang mampu memilikinya, bisa memberikan kebanggaan tersendiri. Hal ini manusiawi. Akan tetapi, orang mesti punya batas. Pantang kebablasan, tidak boleh lupa diri.
Suka bermewah-mewah biasa disebut hedon. Pahamnya bernama hedonisme, yang menurut Collins Gem diartikan sebagai doktrin bahwa kesenangan merupakan hal yang paling penting dalam hidup.
Hedonisme sudah ada sejak dulu, dulu sekali. Secara konsep, hedonisme muncul pada 443 sebelum Masehi. Pencetusnya ialah Aristippos, yang diawali dari pertanyaan Socrates tentang apa tujuan akhir manusia, lalu dia jawab bahwa hal terbaik buat manusia ialah kesenangan.
Hedonisme pun masih ada saat ini. Penganutnya beragam, mulai dari para pesohor hingga pejabat dan keluarganya.
Kaya raya adalah hal biasa. Yang penting kekayaan didapat di jalan yang benar, tidak menyimpang, bukan kejahatan. Maka, ketika ada artis kelas sultan yang memamerkan rumah megahnya, mobil-mobil berharga miliaran rupiah, tas-tas branded, atau liburan supermewah, tidak sedikit yang menganggapnya lumrah. Duit-duit mereka, begitu alasannya.
Bergaya hedon dari harta yang sah memang tak sepenuhnya salah, tetapi tetap tak baik. Ia harus dijauhi. Apalagi jika hedonisme itu secara sadar dipertontonkan, sengaja dipamerkan, kepada orang lain.
Yang jelas salah dan tak baik ialah hedon dari harta bermasalah. Inilah yang terus terjadi di negeri ini. Sekadar referensi, ada seorang artis cantik yang menikah dengan pemuda pujaan di tempat idaman, Disneyland Tokyo. Nikah di sana pasti mahal, sangat mahal.
Setelah menikah, sang artis terus diguyur kemewahan dari sang suami. Mobil Roll Royce menjadi hadiah ulang tahunnya. Jet pribadi diberikan kepada sang putra kala tambah usia. Pokoknya mewah wah wah, dan semua itu menjadi konsumsi publik lewat berbagai media.
Orang-orang pun cuma bisa menelan ludah, bisa jadi juga iri, dengan keberuntungan luar biasa artis jelita itu. Namun, ternyata eh ternyata, sang suami belakangan menjadi tersangka korupsi. Nilainya tak tanggung-tanggung, ratusan triliun rupiah. Apakah hedonisme keluarga itu ditopang duit negara? Kalau iya, sontoloyo betul mereka.
Kisah lain datang dari mantan menteri yang juga menjadi tersangka korupsi. Dalam sidang, terungkap banyak fakta dia dan keluarganya suka bermewah-mewah. Celakanya, biaya untuk itu diduga dari laku rasywah. Dia, misalnya, disebut membebankan biaya skin care anak cucu, umrah keluarga, sewa jet pribadi, beli handphone, membayar biduan, membeli mobil anak, sunatan dan ultah cucu, renovasi kamar anak, dan keperluan lainnya kepada anak buah. Istilahnya mau kesohor, tapi ogah tekor.
Pak Menteri ini didakwa melakukan pemerasan dan penerimaan gratifikasi puluhan miliar rupiah. Jika benar fakta-fakta gila yang terungkap di persidangan, tak tahu diri betul mereka.
Hedonisme juga dialamatkan ke komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU). Masalah itu disoal oleh anggota Komisi II DPR Riswan Tony dalam raker di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, pekan silam. Menurutnya, anggaran yang terlalu besar (Rp56 triliun) membuat gaya hidup anggota KPU berubah menjadi suka bermewah-mewah. Menyewa jet pribadi salah satunya. Dugem dan wanita disorot juga. Mereka diibaratkan tokoh fiksi Don Juan.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari tak menampik sewa jet pribadi. Dalihnya, itu dilakukan untuk monitoring, sebab KPU cuma diberi waktu 75 hari untuk pengadaan logistik. Benarkah? Saya kok sepakat dengan anggota dewan yang tak sepakat dengan dalih itu. Apa urgensinya menggunakan private jet ke Denpasar? Bukankah amat banyak penerbangan komersial ke Bali?
Jet pribadi adalah simbol kemewahan berbiaya teramat mahal. Pada 2023 saja, ongkos sewa pesawat dari Jakarta ke Pulau Dewata bisa mencapai Rp570 juta. Edan nian jika benar negara harus terbebani.
Hedonisme kiranya juga mulai memapar negara. Yang terkini terjadi pada penyelenggaraan World Water Forum (WWF) di Bali baru-baru ini. Sebagai pengampu event dunia, negeri ini memang mesti menjadi tuan rumah yang berkelas. Pertanyaannya, haruskah kita obral kemewahan untuk menunjukkan itu?
Banyak yang bilang hedonisme serupa virus. Ia menyerang urat malu. Yang terjangkit niscaya kehilangan rasa malu. Virus ini juga merusak saraf empati, membunuh rasa peduli. Akibatnya sungguh berbahaya, apalagi jika pengelola negara yang terkena.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.
"LIBUR telah tiba. Hore!" Pasti akan seperti itu reaksi orang, terutama anak sekolah, ketika mendengar kata libur. Yang muncul ialah rasa lega, sukacita, dan gembira.
SAYA lega membaca berita bahwa pemerintah tidak pernah dan tidak akan mempermasalahkan penyampaian opini publik dalam bentuk apa pun, termasuk kritik terhadap kebijakan.
HARAP-HARAP cemas masih dirasakan masyarakat saat melihat kondisi birokrasi pemerintahan di Indonesia, baik di pusat ataupun di daerah.
ADA benarnya pernyataan Sukarno, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Namun, perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.”
KOPERASI itu gerakan. Ibarat klub sepak bola, gerakan koperasi itu mirip klub Barcelona. Klub dari Catalan, Spanyol, itu dari rakyat dan milik rakyat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved