Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Habis Pilkada Terbitlah Konflik

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
13/5/2024 05:00
Habis Pilkada Terbitlah Konflik
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(Ebet)

ADA fenomena menarik sejak pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung digelar pertama kali pada 2005. Fenomena yang dimaksud ialah pecah kongsi petahana. Setiap menjelang pilkada terbitlah konflik antara kepala daerah dan wakilnya. Mereka pisah jalan pada pilkada berikutnya.

Pecah kongsi menggambarkan kondisi ketidakharmonisan kepala daerah dengan wakilnya setelah terpilih dalam satu paket di pilkada. Ketidakharmonisan, biasanya, berpangkal pada pembagian kewenangan yang tidak jelas di antara keduanya.

Elok nian bila kepala daerah dan wakilnya saling membantu dan menaati sumpah janji untuk menyelesaikan tugas sampai masa jabatan yang ditetapkan. Keduanya bisa bahu-membahu merealisasikan janji-janji kampanye mereka.

Fakta bicara lain. Bulan madu antara kepala daerah dan wakilnya, pada umumnya, hanya bertahan satu tahun. Setelah itu muncul ketidakcocokan di antara keduanya.

Wakil kepala daerah merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan strategis, sementara kepala daerah menganggap wakilnya berambisi mengambil alih wewenang.

Memasuki tahun kedua muncul friksi secara sembunyi-sembunyi antara kepala daerah dan wakilnya. Friksi yang sering terjadi akibat ketidaksepakatan di antara mereka untuk menentukan figur dalam mengisi posisi-posisi strategis, mengisi posisi kepala dinas atau pejabat di badan usaha milik daerah.

Kepala daerah dan wakilnya akan perang terbuka pada tahun ketiga. Mereka secara sendiri-sendiri mulai mengisi pundi-pundi pribadi untuk persiapan pilkada berikutnya. Sang wakil juga kerap melontarkan kritik terbuka atas kebijakan kepala daerah.

Pecah kongsi jelas terlihat pada tahun keempat. Kepala daerah dan wakilnya berseberangan jalan. Mereka secara terpisah memasuki lorong-lorong kekuasaan partai politik demi meraih dukungan pada pilkada berikutnya.

Pecah kongsi tidak saja telah menghambat jalannya pemerintahan, tetapi juga terbelahnya birokrasi. Kepala daerah dan wakil kepala daerah, misalnya, berebutan untuk menghadiri acara di tingkat desa atau kelurahan.

Celakanya lagi, orientasi aparat sipil negara (ASN) sebagai perekat bangsa mulai bergeser menjadi abdi penguasa daerah. Ada keterbelahan birokrasi antara pendukung kepala daerah dan wakil kepala daerah. Pelayanan publik pun mulai terganggu.

Dengan demikian, bisa dipahami, silih berganti kepemimpinan di suatu daerah, tetapi tetap saja daerah itu berkubang dalam keterbelakangan dan kemiskinan.

Daerah tidak maju-maju karena pemimpinnya hanya kompak pada satu tahun pertama. Setelah itu, mereka baku potong untuk mencari popularitas pribadi demi mendapatkan elektabilitas pada pilkada.

Ada korelasi antara kekompakan kepala daerah dengan wakilnya dan kemajuan daerah yang dipimpin. Daerah yang maju ditandai dengan kepala daerah dan wakilnya kembali berada dalam satu paket pada pilkada berikutnya.

Penelitian yang pernah dilakukan Kementerian Dalam Negeri menyebutkan sekitar 94,64% kepala daerah pecah kongsi. Hanya sedikit kepala daerah dan wakilnya yang harmonis hingga periode kedua.

Sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024, pendaftaran pasangan calon jalur partai politik dibuka pada 2024. Sejak April 2024, partai politik mulai menjaring bakal calon kepala daerah. Tampak kepala daerah dan wakilnya mendaftarkan diri sendiri-sendiri.

Proses penjaringan calon kepala daerah hendaknya mematuhi regulasi yang ada. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota mengatur bahwa rekrutmen kepala daerah dan wakil kepala daerah harus dilakukan secara terbuka dan demokratis.

Pecah kongsi mengonfirmasi bahwa tidak ada persahabatan ataupun permusuhan abadi dalam politik. Yang ada ialah kepentingan abadi. Sejumlah kepala daerah dan wakil kepala daerah yang pernah berduet sebelumnya kini berpisah dan bersaing memperebutkan kursi kepala daerah pada Pilkada 2024.

Sejumlah fakta memperlihatkan pecah kongsi terjadi antara kepala daerah dan wakil kepala daerah yang sama-sama berasal dari partai politik. Sebaliknya, kepala daerah yang berpasangan dengan wakil dari nonpartai biasanya lebih bisa bertahan lama.

Kiranya pecah kongsi tidak membelah birokrasi yang berdampak pada kurang maksimalnya pelayanan publik. Jika itu yang terjadi, habis pilkada terbitlah konflik.



Berita Lainnya
  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.