Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Menyudahi Kebohongan

Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group
22/3/2024 05:00
Menyudahi Kebohongan
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(Ebet)

SEBUAH video pendek menarasikan betapa parahnya kebohongan di negeri ini. Kebohongan pertama yang dibiarkan berlarut-larut, kata sang narator, ialah mi goreng tapi ternyata harus direbus; kedua, teh botol tapi kemasannya kotak; ketiga, teh gelas tapi wadahnya botol. Lalu, bika ambon tapi nyatanya dari Medan, dan, kaleng biskuit tapi isinya rengginang atau rempeyek.

Video itu tentu sekadar candaan kendati isinya nyata adanya. Tapi bahwa kebohongan di negara ini kian menjadi, secara serius diungkapkan oleh banyak kalangan. Kata mereka, kebohongan makin kerap dipertontonkan oleh mereka yang berkuasa, bahkan penguasa dari mereka yang berkuasa. Tanpa malu-malu lagi, tanpa sungkan-sungkan lagi.

Soal bohong-berbohong belakangan juga dibawa-bawa ke forum rapat kerja DPR di Senayan. Kejadiannya Rabu (13/3). Yang mengangkatnya anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan. Sasarannya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Johan awalnya mengaku tercengang dengan laporan produksi beras dari Kementan. "Memang tercengang melihat laporan kita punya kelebihan produksi," begitu dia bilang.

Menurut Johan, laporan itu berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan ketika dia mengunjungi gudang Bulog di Yogyakarta. "Melihat gudang-gudang Bulog kosong semuanya. Di mana kelebihan itu? Di mana ditaruh kelebihan produksi itu kalau ada?"

Versi dia, Bulog menjelaskan beras impor dibagikan ke penggilingan-penggilingan padi UMKM untuk dikemas ulang menjadi beras 5 kilogram. "Kenapa kita berani menyampaikan ada kelebihan produksi? Nah ini coba disampaikan, kalau ada niat bohong berhenti dulu, ini bulan puasa. Kalau ada niat bohong, tahan dulu. Kita ini ngurus rakyat," cetusnya.

Benarkah Kementan berbohong? Betulkah Menteri Andi Amran punya nawaitu menyampaikan sesuatu yang tak sesuai fakta? Yang pasti, mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada 2023 mencapai 31,10 juta ton, turun 440 ribu ton atau 1,39% ketimbang di 2022 yang sebesar 31,54 juta ton. Yang jelas, beras dalam beberapa bulan belakangan mencekik jalan napas rakyat karena sudah mahal, susah didapat pula.

Soal bohong-berbohong juga tersirat dalam raker Komisi VI DPR di waktu yang sama, tapi forumnya beda. Yang dibidik Mendag Zulkifli Hasan. Yang membidik anggota dewan I Nyoman Parta. Dia kesal karena Bang Zul tetap menyalahkan alam sebagai biang sengkarut beras. "Tidak bisa setiap ada kondisi seperti ini, seluruh pejabat terutama Pak Menteri, alasannya El Nino. Itu berulang-ulang," ketusnya.

Berbohongkah Bang Zul bahwa krisis beras lantaran dampak iklim? Ngeleskah dia? Yang pasti, ada beda pendapat, lain pandangan. Salah satunya bahkan termasuk ekstrem, yakni beras langka dan mahal akibat beras impor dipolitisasi, digelontorkan untuk bansos demi membeli suara di pemilu.

Kiranya tidak ada orang biasa di jagat raya ini yang tak pernah berbohong. Profesor psikologi kognitif Ullrich Ecker dan doktor Toby Prike dari The University of Western Australia mengatakan, kebohongan merupakan bagian dari keseharian manusia. Studi di Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap rata-rata seseorang berbohong dua kali dalam satu hari. Nyaris seperti minum obat.

Berbohong tak pandang usia, gender, kelas, atau profesi. Anak-anak, remaja, orang tua, laki-laki, perempuan, pengangguran, para sultan, pernah bohong. Pun dengan pejabat, terlebih politikus.

Jika berpijak pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang memaknai bohong sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan hal (keadaan dan sebagainya) yang sebenarnya; dusta dan bukan yang sebenarnya; palsu; Presiden Jokowi juga pernah berbohong.

Katanya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tak akan menggunakan dana APBN, tetapi realitasnya pakai. Ujarnya pembangunan IKN tak bakal memakai APBN, tapi kenyataannya beda. Pernah pula dia bilang sudah tiga tahun Indonesia tidak impor beras, tetapi data membantahnya.

Berbohong memang manusiawi. Kendati tetap saja tak baik, bohong sekali-dua kali juga lumrah. Akan tetapi, kalau berkali-kali lalu menjadi tukang bohong, mengalami pinocchio effect, jelas ada yang salah. Lebih celaka lagi jika kebohongan itu menjadi hobi politikus, kegemaran para pengelola negeri.

Sastrawan Inggris George Orwell pernah mengingatkan bahwa bahasa politik dirancang untuk membuat kebohongan terdengar jujur dan pembunuhan menjadi dihormati. Kebohongan politik sangatlah berbahaya karena sarat dengan tipu daya.

Presiden dan wakil presiden terpilih di Pilpres 2024 telah ditetapkan KPU. Begitu pula anggota DPR, DPD, dan DPRD. Bangsa ini tak terlalu lama lagi akan resmi memiliki pemimpin baru, pemimpin yang sayangnya banyak dipersoalkan lantaran dinilai terpilih dengan cara yang tak selaras demokrasi, yang tak jujur, yang tak adil.

Kata para bijak, kekuasaan yang didapat dengan kebohongan akan dijalankan dan dipertahankan juga dengan kebohongan. Rakyat, termasuk saya, tentu tidak ingin semua itu terjadi. Rakyat kebanyakan, begitu juga saya, ingin kebohongan tidak menjadi budaya, tak menjelma sebagai tradisi. Semoga pemimpin baru nanti mengedepankan kejujuran agar bangsa ini tak terkapar oleh darurat kebohongan.



Berita Lainnya
  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.