Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Apalah Arti Sebuah Angka

Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group
17/11/2023 05:00
Apalah Arti Sebuah Angka
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

TAHAPAN Pilpres 2024 kian bergerak maju dengan telah ditetapkannya nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden. Seperti jamak terjadi di pilpres-pilpres terdahulu, nomor itu pun di-othak-athik gatuk, dikait-kaitkan, sesuai selera masing-masing.

Undian nomor buat pasangan capres-cawapres dilakukan di Gedung Komisi Pemilihan Umum RI, Selasa (14/11). Hasilnya, Anies Baswesdan-Muhaimin Iskandar menyabet nomor 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD kebagian nomor 3. Nomor-nomor itulah yang akan mereka gunakan dan tertera di kertas suara nantinya.

Dalam pilpres, nomor hanyalah penanda. Namun, bagi yang empunya, nomor adalah simbol. Ia menyimpan makna. Tentu, simbol dan maknanya tergantung mereka. Suka-suka mereka. Anies, misalnya, memaknai nomor 1 sebagai referensi bagi nomor 2 dan 3 yang ditunjukkan ketika setiap pasangan memberikan pidato selepas undian.

Nomor 1, menurut kubu Amin, sekaligus memantapkan jejak mereka sebagai pasangan yang selalu pertama. Pertama dideklarasikan, pertama pula mendaftar ke KPU. “Semoga ini adalah isyaroh Amin menang dalam satu putaran,” begitu mereka bilang.

Bagi Prabowo-Gibran, nomor 2 juga bukan tanpa makna. Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Maju Rosan Roeslani menyebut angka 2 punya arti tersendiri. Angka 2 katanya dapat disimbolkan dengan dua jari (V) yang bermakna kemenangan dan perdamaian.

Kubu Ganjar-Mahfud tak mau ketinggalan. Kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, angka 3 adalah Trisula Weda, yang artinya lambang lurus, benar, dan jujur. Nomor 3 juga sesuai dengan sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Dengan nomor 3, Ganjar-Mahfud akan menyatukan semuanya dalam proses politik yang menggembirakan.

Benarkah makna-makna itu? Di khazanah pengetahuan, ada numerologi atau ilmu tentang angka dengan menggunakan matematika sederhana. Ilmu ini antara lain bisa memberi informasi jalan hidup tiap individu. Semua angka disebut membawa vibrasi tertentu yang berpengaruh.

Life path number. Kata ilmu itu, angka kehidupan kita bisa membantu untuk lebih mengenal kekuatan dan kelemahan kita. Seperti dilansir Power of Positivity, angka bisa dijadikan patokan untuk membuat pilihan dalam kehidupan.

Menurut numerologi, angka 1 simbol kekuatan. Orang dengan numerologi 1 selalu berada di garis depan, sering menjadi inspirator, serta mengarahkan dan memimpin orang lain. Dalam numerologi Tiongkok, 1 juga sering dikaitkan dengan prinsip Yang, yang melambangkan kejantanan, kekuatan, dan langit.

Makna angka 2 tak kalah apik. Ia melambangkan sensitivitas dan harmoni. Nomor 2 juga berarti kemitraan, keseimbangan, dan pengertian. Orang dengan nomor ini berkepribadian sabar, mengasuh, menenangkan. Makna itu selaras dengan numerologi Tiongkok.

Bagaimana dengan angka 3? Sama bagusnya. Ia punya arti penting bagi kreativitas, semangat, dan kemandirian. Nomor 3 adalah simbol optimisme dan inspirasi. Dalam budaya Tionghoa, 3 dianggap sebagai angka keberuntungan.

Pertanyaannya, dengan beragam simbol dan makna yang apik-apik itu, yang bagus-bagus itu, apakah nomor akan menentukan peluang di pilpres? Kiranya tidak. Sejarah membuktikan, fakta mencatat, nomor urut paslon tak berkorelasi dengan kalah-menang.

Pada Pilres 2004, SBY-JK yang bernomor urut 4 memenangi kontestasi dalam dua putaran. Di Piplres 2009, SBY yang kali ini berpasangan dengan Boediono kembali berjaya meski menyandang angka 2. Lima tahun berlalu, giliran Jokowi-JK yang bernomor 2 menjadi juara bersaing dengan Prabowo-Hatta. Saat berbalik menjadi nomor 1 di perhelatan 2019, Jokowi yang bertandem dengan Ma'ruf Amin tetap saja menang.

Di Pilpres 2024 kiranya sama saja. Rakyat pun tak semestinya mendewakan angka, tak menjadikan nomor urut sebagai pijakan dalam menentukan pilihan. Pilihlah mereka yang benar-benar pantas menakhodai kapal besar berlambung Indonesia.

Coblos gambar mereka berdasarkan pertimbangan rekam jejak, bukan karena perasaan. Berikan suara kepada mereka yang memang betul-betul, bukan seolah-olah, prorakyat. Karena pilpres katanya pesta demokrasi, pilih mereka yang menyehatkan, bukan yang membuat sakit demokrasi. Bukan yang culas, yang senang berbuat curang, yang hobi menyelewengkan kekuasaan, bukan pula yang gemar melanggar.

Kata para bijak, pemimpin hebat lahir dari pemilih yang cakap. Kalau pujangga Inggris William Shakespeare pernah berujar apalah arti sebuah nama, di pilpres bolehlah kita bilang apalah arti sebuah angka.

Pasangan terpilih nanti sewajibnya mereka yang memang terbaik. Baik tak cuma ketika mengiba suara rakyat, tapi juga baik setelah memenangi hati rakyat. Bukan yang berwatak habis manis sepah di-lepeh. Bukankah begitu, gaes?



Berita Lainnya
  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.