Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Merayakan Pemuda

Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group
31/10/2023 05:00
Merayakan Pemuda
Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

LAZIMNYA sebuah festival, maka pesta pun digelar dengan segala kemeriahannya. Festival Bahasa dan Sastra (FBS) Media Indonesia 2023 usai sudah digelar, 26-27 Oktober, dalam rangka Bulan Bahasa. Momentum Sumpah Pemuda, 28 Oktober, menjadi penanda penting bahwa spirit ‘satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa’ tak pernah padam.

Kali ini semangat itu diwujudkan dengan serangkaian kegiatan lomba, pentas musik, dan pidato kebudayaan oleh cendekiawan Yudi Latif. Lomba yang digelar ialah cipta puisi, cerita pendek, musikalisasi puisi, dan storytelling. Selain itu, ada diskusi bahasa dan sastra. Ratusan naskah dan video masuk. Materi puisi yang masuk dari peserta mencapai 670. Untuk materi cerpen sebanyak 296 naskah. Sebagian besar pengirim ialah anak muda, 16-30 tahun, berdasarkan ukuran Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.

FBS 2023 mengusung tema Menyongsong Indonesia Emas 2045 lewat sastra. Tema memiliki relevansi bahwa Indonesia maju tidak hanya dapat dicapai dengan data pertumbuhan ekononomi yang bersifat kuantitatif, seperti 7%, meski angka itu terlampau over confidence atau mungkin utopis tanpa upaya-upaya fundamental mengakselerasi pertumbuhan ekonomi berkualitas.

Indonesia Emas akan berubah menjadi ‘Indonesia cemas’ apabila pembangunan karakter bangsa tertinggal jauh dari hiruk-pikuk pembangunan yang bersifat fisik seperti infrastruktur, dengan anggaran yang disiapkan terus melambung. Alokasi anggaran infrastruktur dalam APBN 2024 mencapai Rp422,7 triliun. Nilai itu naik 5,8% dari proyeksi realisasi anggaran infrastruktur 2023 yang sebesar Rp399,6 triliun.

Indonesia Emas sejatinya harus mengacu pada konsep Trisakti Bung Karno di awal kemerdekaan Indonesia, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Berdaulat secara politik maknanya Indonesia memiliki keteguhan politik luar negeri yang tidak ngalor-ngidul, ngalor atau ngidul saja dengan membebek salah satu blok politik dunia.

Indonesia harus memiliki pengaruh di kancah global, berdiri tegak, dan memiliki harga diri dan posisi tawar yang tinggi. Indonesia harus aktif menjaga ketertiban dan perdamaian dunia sesuai Pembukaan UUD 1945.

Adapun berdikari secara ekonomi maknanya ialah Indonesia mampu memenuhi kebutuhan ekonomi dalam negeri tanpa bergantung pada impor. Hari ini sedikitnya 15 komoditas penting Indonesia masih didatangkan dari luar negeri, termasuk beras, sehingga negeri ini semakin jauh dari swasembada pangan.

Konsep Trisakti terakhir ialah berkepribadian dalam kebudayaan. Ini adalah aspek yang paling utama. Kemajuan pada bidang ini tak bisa diukur secara kuantitatif, melainkan secara kualitatif. Pembangunan nasional dan kebijakan publik harus diwarnai kebudayaan Indonesia. Menurut Undang-Undang No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, definisi kebudayaan Indonesia adalah keseluruhan proses dan hasil interaksi antarkebudayaan yang hidup dan berkembang di Indonesia.

Di samping itu, tidak boleh ada seorang pun yang tertinggal dalam proses pembangunan. Masyarakat lokal dengan segala kearifan lokalnya harus menjadi subjek dalam pembangunan, bukan objek yang sering kali membuat mereka terpinggirkan, bahkan jatuh miskin, seperti dalam proyek food estate di Kalimantan Tengah yang berakhir dengan kegagalan.

Karya-karya dalam FBS bercorak kebudayaan nasional. Media Indonesia sendiri setiap dua pekan sekali menurunkan rubrik Tradisi Lisan yang bekerja sama dengan Asosiasi Tradisi Lisan.

Tradisi lisan adalah pesan atau kesaksian yang disampaikan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pesan bisa berupa ucapan, pidato, nyanyian, pantun, cerita rakyat, nasihat, balada, atau lagu. Kebudayaan lokal masih banyak yang hidup di masyarakat Indonesia. Seyogianya kebudayaan lokal ini menjadi aset nasional.

FBS 2023 berangkat dari berbagai rubrikasi yang terkait kebahasaan dan kesusastraan di harian yang akan memasuki usia 54 tahun ini. Dalam festival, selain mengangkatnya di art performance, juga dengan diskusi yang menghadirkan unsur pemerintah, praktisi seni, dan masyarakat umum (pelajar tingkat SMA dan mahasiswa).

Melalui FBS, Media Indonesia ingin memberikan penguatan karakter bangsa. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, nilai-nilai karakter yang utama itu ialah nasionalis, religius, integritas, kemandirian, dan gotong royong.

Anak-anak muda berkarya dalam festival. Mereka bekerja keras menciptakan sebuah karya. Melalui proses kreatif yang panjang alias bukan instan. Mereka adalah para penjaga kebudayaan Indonesia.

Dalam pidato kebudayaannya, cendekiawan Yudi Latif mengatakan bahasa dan sastra adalah rumah tanda. Keduanya memiliki fungsi untuk menggerakkan manusia, dan karena itu, menjadi rumah kehidupan.

"Sebagai rumah kehidupan, upaya perjuangan dan kebangkitan apa pun harus bermula dari bebenah kata, bahasa, dan susastra, dengan jalan merebut dan menghidupkan kembali darah kata yang memiliki fungsi menggerakkan," ujarnya. Tabik!



Berita Lainnya
  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.