Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
DALAM berpolitik, inkonsistensi rupanya bisa menurun. Itulah kiranya yang terjadi antara Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka.
Like father like son. Ungkapan dalam bahasa Inggris ini biasa digunakan untuk menggambarkan bagaimana seorang anak punya kesamaan dengan ayahnya. Kalau pepatah kita, buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Namanya bapak dan anak, antara Jokowi dan Gibran punya kemiripan. Tak perlu kita mengulik kemiripan pribadi, tapi untuk urusan kepublikan penting rasanya diungkapkan. Bahwa ada keserupaan dalam hal inkonsistensi, itulah yang belakangan banyak diperbincangkan orang.
Sejak sebelum hingga setelah menjadi presiden, Jokowi tidak jarang inkonsisten. Mari sedikit kilas balik ke belakang. Dulu, di 2013 atau setahun jelang Pilpres 2014, dia berulang kali mengatakan 'tak mikir urusan capres. 'Enggak ngurus copras-capres', begitu dia menjawab acap kali ditanya wartawan.
Kata Jokowi yang ketika itu menjabat Gubernur DKI Jakarta, dia hanya memikirkan Jakarta, bukan yang lain. Dia cuma ngurusin banjir, macet, kaki lima, bukan soal survei-survei, bukan soal bagaimana kalau nanti diusung menjadi calon presiden. Namun, sejarah mencatat, Jokowi akhirnya berlaga di pilpres, menang, lalu meninggalkan kursi gubernur, menanggalkan amanah warga Jakarta yang baru dua tahun dipikul.
Lain dulu beda kemudian. Inkonsistensi juga dilakukan Jokowi saat menjabat. Dia bahkan dicap sebagai manusia yang dalam dirinya penuh kontradiksi.
Bagaimana dengan Gibran? Tidak jauh beda. Dulu, dia terang-terangan mengaku tidak tertarik menjadi politikus. "Kalau jadi pebisnis, saya tertarik. Namun, kalau politikus, tidak," katanya di Cikini, Jakarta Pusat, 11 Maret 2018.
Gibran yang kelahiran 1 Oktober 1987 memang pengusaha. Dia mendirikan katering Chili Pari, lalu jualan martabak dengan merek Markobar, makanan ringan, minuman tradisional, dll.
Namun, lidah tak bertulang. Gibran yang tadinya tidak berminat pada politik berbalik arah dan terjun ke politik praktis. Dia berkontestasi di Pilkada Surakarta 2020, menang, dan menjadi wali kota termuda sepanjang sejarah Kota Bengawan pada usia 33 tahun. Konon, Gibran bisa diusung PDIP karena Jokowi minta langsung ke Megawati.
Sejarah berulang. Apa yang dilakukan Jokowi dilakukan pula oleh Gibran. Hanya sekitar dua tahun menjadi wali kota, dia ikut berkompetisi di pilpres sebagai cawapres. Dia menjadi pendamping Prabowo Subianto.
Dalam berproses, Gibran juga serupa bapaknya. Pada sebuah kesempatan di Mei 2023, dia mengaku tidak memikirkan pilpres. Alasannya, umur belum cukup. Alasan lain, dia baru dua tahun bertugas di Surakarta. Dia bilang masih perlu banyak belajar dan menjadi cawapres merupakan tugas berat. "Fokus saya masih di sini (Surakarta). Fokus saya tidak ke sana (pilpres)," katanya di kesempatan yang lain.
Soal umur, Jokowi pun sempat mengamini. Kata dia, wacana Gibran berduet dengan Prabowo tidak logis karena usia Gibran masih muda, belum 40 tahun. Dalih lain, Gibran baru dua tahun menjadi wali kota. ''Yang logis sajalah,'' tukasnya di Gedung Sarinah Jakarta, 4 Mei 2023.
Dalam salah satu lagunya, Agnes Monica menyebut cinta kadang-kadang tak kenal logika. Ternyata, tidak cuma cinta, syahwat untuk berkuasa tak perlu logika pula. Faktanya, melalui rentetan upaya termasuk memanfaatkan lembaga nanmulia Mahkamah Konstitusi yang diketuai sang paman, yang tak logis dalam diri Gibran bisa dilogis-logiskan.
Gibran juga pernah bilang tidak mungkin keluarganya membangun dinasti. Katanya, kasihan rakyat kalau ada dinasti. Namun, itu dulu. Sekarang?
Tidak ada manusia, apalagi politikus, yang tidak pernah berubah sikap. Hadis mengumpamakan hati laksana bulu yang tertempel di pangkal pohon diembus angin sehingga terbalik. Namun, lain cerita jika perubahan itu tidak cuma sekali dua kali. Konsekuensinya akan berbeda jika inkonsistensi itu dilakukan oleh pejabat publik atau pemegang kuasa yang hendak punya kekuasaan lebih besar.
Konsistensi ialah salah satu syarat utama seorang pemimpin. Pemimpin pantang plin-plan. Tidak boleh hari ini begini, besok begitu, lusa begono. Tidak boleh janjinya ke sini, realisasinya ke sana. Ia juga tidak boleh jarkoni, bisa berujar tidak bisa nglakoni. Apakah Gibran termasuk pemimpin yang seperti itu? Silakan para pembaca menilainya.
Pada 1 September 2020, penulis Australia Ben Bland meluncurkan buku berjudul Man of Contradictions: Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia. Jangan sampai dia menulis tema serupa tentang Mas Gibran.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved