Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Pelajar Ambyar

Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group
03/10/2023 05:00
Pelajar Ambyar
Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

PERUNDUNGAN (bullying) dan kekerasan yang dilakukan pelajar sudah di luar nalar dan tentu saja di luar perikemanusiaan. Kedua aksi biadab itu semakin marak, tak hanya di kota besar seperti Jakarta, tetapi juga terjadi di kota-kota lain di Tanah Air.

Aksi kekerasan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo, 19, terhadap David Ozora, 17, diganjar vonis 12 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Terhadap pelaku yang merupakan anak mantan pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan itu juga dibebankan restitusi Rp25 miliar.

Aksi terkutuk Mario Dandy yang viral di media sosial itu bak virus menular. Di saat korbannya sudah tak berdaya, kekerasan terus dilakukan oleh pelaku, bahkan diakhiri dengan selebrasi seolah merayakan sebuah kemenangan.

Perilaku kejam Mario Dandy itu seperti ditiru oleh seorang pelajar berinisial MK, 15, terhadap adik kelasnya, FF, 14. Keduanya bersekolah di SMPN 2 Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Berdasarkan pemeriksaan di RSUD Majenang, FF mendapatkan 38 pukulan, injakan, dan tendangan yang diarahkan ke kepala dan perut.

Tak hanya perundungan, kekerasan pelajar terhadap pelajar lain juga sering kali terjadi karena bertemu lawan yang diincar atau sekadar mencari musuh. Aksi itu acap kali berujung dengan kematian.

Pelakunya tak hanya didominasi pelajar SMA. Di kalangan pelajar SMP pun tak kalah merebak. Tentu kita masih ingat penyerangan oleh tiga pelajar SMP terhadap RA, 12, seorang siswa SD di Sukabumi, Jawa Barat, pada Maret silam. Pelajar SDN Sirnagalih itu mengembuskan napas terakhir di tempat kejadian perkara setelah terkena bacokan celurit di bagian leher.

Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menunjukkan terjadi ribuan kasus kekerasan terhadap anak dalam periode Januari hingga Agustus 2023. Hingga Agustus, tercatat kekerasan fisik sebanyak 2.325 dan psikis 2.618. Kekerasan seksual yang tertinggi, 6.316 kasus.

Berdasarkan data Kementerian PPPA, kasus kekerasan anak meningkat signifikan pada 2022. Kekerasan itu tak hanya secara fisik, tapi juga psikis dan seksual, penelantaran, perdagangan orang, hingga eksploitasi. Berikut ini data statistik kekerasan pada anak di Indonesia dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Pada 2019 sebanyak 11.057 korban, di 2020 ada 11.278 korban, lalu 14.517 korban di 2021 dan 21.241 korban pada 2022.

Meningkatnya kasus kekerasan pada anak, termasuk pelajar di dalamnya, patut menjadi evaluasi dalam penyelenggaraan pendidikan di Tanah Air. Para pengampu pendidikan jangan merasa nyaman dengan kondisi saat ini. Upaya menciptakan sekolah ramah anak, keluarga ramah anak, dan lingkungan pergaulan/sosial ramah anak, jangan pernah kendur. Sekolah ramah anak dibangun dengan prinsip good governance yang meliputi akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi. Pengelolaan pendidikan harus berbasiskan student center, terpusat pada anak (bottom up), bukan secara komando dilakukan oleh guru (top down) tanpa mengetahui apa masalah yang dihadapi anak didik.

Aspek yang paling penting dalam sistem pendidikan tersebut ialah pola komunikasi yang hangat secara vertikal antara guru dan anak didik, juga secara horizontal antara siswa dan siswa. Komunikasi guru dengan orangtua murid pun harus terjalin hangat.

Kualitas komunikasi harus baik, baik secara verbal maupun nonverbal. Guru wali kelas berada di garis depan dalam membangun komunikasi yang baik dengan anak didik. Wali kelas jangan malas berkomunikasi dengan anak didik, apalagi sangat mudah melempar permasalahan anak didik ke guru bimbingan konseling (BK). Wali kelas harus bisa mendeteksi kondisi psikologis anak didiknya, termasuk bagaimana pergaulan sesama anak didik, apakah terdapat perundungan atau tidak.

Anak didik juga jangan terbebani lagi kondisi yang runyam di rumah, andaikan kondisi rumah tangga si anak bermasalah. Sekolah harus menjadi rumah kedua bagi si anak. Suasana kelas dan sekolah harus menyenangkan, saling menghargai, tolong menolong, toleransi, sopan santun, dan saling menyayangi.

Pendekatan komunikasi risiko perlu dilakukan oleh pihak guru/sekolah untuk mengantisipasi risiko yang bakal muncul di era saat ini ketika media sosial memberikan ancaman serius di tengah literasi digital yang miskin. Menurut Zhang (2020), ada tiga prinsip dalam komunikasi risiko. Pertama, aksesibilitas dan keterbukaan informasi. Kedua, berkomunikasi sejak dini dan terus-menerus. Ketiga, mengomunikasikan ketidakpastian terkait dengan permasalahan yang terjadi.

Permendikbud No 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Satuan Pendidikan sebenarnya cukup membantu satuan pendidikan membuat langkah-langkah pencegahan. Hanya saja, Permendikbud itu masih menjadi ‘macan kertas’, belum menjadi key performance indicator (KPI) untuk mencegah terjadinya kekerasan di sekolah ataupun di kalangan anak didik.

Pendidikan, kata filsuf Ibnu Khaldun (1332-1406), merupakan transformasi nilai-nilai yang diperoleh dari pengalaman untuk mempertahankan eksistensi manusia dalam peradaban masyarakat. Pendidikan jangan bikin mundur peradaban. Tabik!



Berita Lainnya
  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.