Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
TADI malam sejumlah sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kolega dan sahabat, dan para pecinta pemikiran almarhum Profesor Dr H Azyumardi Azra MA CBE berkumpul di kediaman almarhum, Kompleks Puri Laras 2, Jalan Kertamukti, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Hadir Rektor UIN Jakarta Prof Asep Saepudin Jahar dan memberikan sambutan.
Mereka berkumpul dalam rangka mengenang satu tahun wafatnya Azyumardi Azra (haul). Tahlil, tausiah, dan testimoni, selain secara luring, diselenggarakan via daring. Azra yang sering disebut sebagai intelektual merdeka, intelektual organik, intelektual autentik, intelektual progresif, dan seabrek julukan lainnya ialah Rektor UIN Jakarta periode 1998-2006.
Jejaknya sebagai jurnalis Panji Masyarakat (1979-1985), pembicara nasional/internasional, dan penulis produktif mengantarnya menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025 mewakili unsur masyarakat.
Intelektual Indonesia yang menerima satu-satunya gelar sir, gelar kehormatan Commander of the Order of British Empire dari Kerajaan Inggris pada 2010, itu ialah sosok yang tawadhu (tawaduk, rendah hati), tak birokratis, dan mudah dihubungi.
Tak ada yang berubah dari kepribadiannya. Sejak mengembara dalam dunia aktivisme kemahasiswaan hingga menjabat Ketua Umum HMI Cabang Ciputat era 1980-an, menjadi rektor, meraih berbagai penghargaan, dan Ketua Dewan Pers, Kak Edy, demikian sapaan akrab juniornya di HMI Ciputat, selalu tampil apa adanya. Dia tetap berpenampilan sederhana, tetapi memiliki pemikiran kritis, menjaga kewarasan, di mana dan kapan pun dia berada.
Meski memiliki pemikiran kritis, bahkan pada isu-isu tertentu cenderung liberal, Azra memiliki tingkat kesalehan yang tinggi. Saya pernah membuktikannya saat menjadi moderator sebuah bedah buku di Istiqlal beberapa tahun silam. Saat itu, bakda asar, diskusi akan dimulai. Tiba-tiba beliau mencolek saya, "De, bentar saya salat Asar dulu, ya." Lalu beliau salat di ruang sebelah. Tak hanya itu kekaguman saya, seusai diskusi bakda salat Magrib, beliau minta diantar ke Stasiun Gambir. Saya antarlah ke sana. Sebelum mobil saya berhenti di depan stasiun, saya bertanya, "Kak Edy, mau ke mana berhenti di sini?". "Mau pulang ke Ciputat, saya mau naik taksi," pintanya. Tentu saja saya tidak akan membiarkan senior dan guru saya turun di Stasiun Gambir. Selanjutnya alumnus Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada 1982 itu saya antar sampai ke rumahnya di Ciputat.
Alhamdulillah, selama perjalanan ke Ciputat yang dirundung kemacetan akut, topik pembicaraan mengalir ke berbagai isu, mulai yang berat-berat hingga yang ringan-ringan. Alhasil, kemacetan yang begitu menguras bahan bakar tak terasa karena mendapatkan obrolan yang menarik.
Peraih gelar doktor dalam ilmu sejarah dari Universitas Columbia itu tak segan mengakui junior sebagai 'adiknya'. Saat saya kesulitan memburu Menteri Agama Tarmizi Taher (1993-1998) untuk diwawancarai karena permasalahan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag, Azra yang saat itu menjadi staf khusus menag membantu saya dengan mengatakan kepada Pak Menteri bahwa saya 'adiknya'. Setelah itu, dengan hangat Menag Tarmizi Taher melayani saya wawancara khusus di ruang kerjanya.
Rasa sayang kepada 'adiknya' dibuktikan ketika saya secara mendadak memintanya untuk menjadi khatib salat Idul Adha di Masjid Nursiah Daud Paloh, Media Group, Jakarta, pada Juli 2022. Hal itu saya sampaikan seusai pengurus Dewan Pers yang dipimpinnya berkunjung ke Kantor Media Group. "Sebenarnya sudah ada beberapa lembaga/orang yang meminta saya menjadi khatib, saya pilih di sini (Media Group) saja, deh," ujarnya.
Azra selalu melambungkan pemikiran-pemikiran besar tentang politik, budaya, sejarah, keislaman, kebangsaan, dan keindonesiaan. Selain itu, Azra konsisten menawarkan pentingnya moderasi beragama wabil khusus Islam wasatiah (Islam jalan tengah) di Tanah Air. Dia juga kerap bersuara lantang pada permasalahan korupsi dan demokrasi.
Keberagamaan di Indonesia, kata Azra, ialah kekuatan yang menyangga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Islam yang menjadi agama mayoritas memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi keutuhan bangsa ini. Terbukti pada kerelaan tokoh-tokoh Islam menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal berbangsa dan bernegara.
Islam di Indonesia secara kultural berbeda dengan Islam di Timur Tengah. Kekhasan Islam di negeri ini, menurut Azra, ialah tawassuth (tengah), tawazun (seimbang), i'tidal (adil), tasamuh (toleran), islah (reformis/pembaru), ta'awun (gotong royong), syura (konsultasi/musyawarah), muwathanah (cinta tanah air), musawa (setara), dan qudwah (teladan).
Sang pencerah telah tiada, tetapi warisan keilmuan dan jejak keteladanan almarhum Azyumardi Azra senantiasa terpatri dan berkembang di bumi Indonesia dan berbagai belahan dunia. Insya Allah, almarhum husnulkhatimah
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.
ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved