Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Menjaga Kewarasan

Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group
19/9/2023 05:00
Menjaga Kewarasan
Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

TADI malam sejumlah sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kolega dan sahabat, dan para pecinta pemikiran almarhum Profesor Dr H  Azyumardi Azra MA CBE berkumpul di kediaman almarhum, Kompleks Puri Laras 2, Jalan Kertamukti, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Hadir Rektor UIN Jakarta Prof Asep Saepudin Jahar dan memberikan sambutan.

Mereka berkumpul dalam rangka mengenang satu tahun wafatnya Azyumardi Azra (haul). Tahlil, tausiah, dan testimoni, selain secara luring, diselenggarakan via daring. Azra yang sering disebut sebagai intelektual merdeka, intelektual organik, intelektual autentik,  intelektual progresif, dan seabrek julukan lainnya ialah Rektor UIN Jakarta periode 1998-2006.

Jejaknya sebagai jurnalis Panji Masyarakat (1979-1985), pembicara nasional/internasional, dan penulis produktif mengantarnya menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025 mewakili unsur masyarakat.

Intelektual Indonesia yang menerima satu-satunya gelar sir, gelar kehormatan Commander of the Order of British Empire dari Kerajaan Inggris pada 2010, itu ialah sosok yang tawadhu (tawaduk, rendah hati), tak birokratis, dan mudah dihubungi.

Tak ada yang berubah dari kepribadiannya. Sejak mengembara dalam dunia aktivisme kemahasiswaan hingga menjabat Ketua Umum HMI Cabang Ciputat era 1980-an, menjadi rektor, meraih berbagai penghargaan, dan Ketua Dewan Pers, Kak Edy, demikian sapaan akrab juniornya di HMI Ciputat, selalu tampil apa adanya. Dia tetap berpenampilan sederhana, tetapi memiliki pemikiran kritis, menjaga kewarasan, di mana dan kapan pun dia berada.

Meski memiliki pemikiran kritis, bahkan pada isu-isu tertentu cenderung liberal, Azra memiliki tingkat kesalehan yang tinggi. Saya pernah membuktikannya saat menjadi moderator sebuah bedah buku di Istiqlal beberapa tahun silam. Saat itu, bakda asar, diskusi akan dimulai. Tiba-tiba beliau mencolek saya, "De, bentar saya salat Asar dulu, ya." Lalu beliau salat di ruang sebelah. Tak hanya itu kekaguman saya, seusai diskusi bakda salat Magrib, beliau minta diantar ke Stasiun Gambir. Saya antarlah ke sana. Sebelum mobil saya berhenti di depan stasiun, saya bertanya, "Kak Edy, mau ke mana berhenti di sini?". "Mau pulang ke Ciputat, saya mau naik taksi," pintanya. Tentu saja saya tidak akan membiarkan senior dan guru saya turun di Stasiun Gambir. Selanjutnya alumnus Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada 1982 itu saya antar sampai ke rumahnya di Ciputat.

Alhamdulillah, selama perjalanan ke Ciputat yang dirundung kemacetan akut, topik pembicaraan mengalir ke berbagai isu, mulai yang berat-berat hingga yang ringan-ringan. Alhasil, kemacetan yang begitu menguras bahan bakar tak terasa karena mendapatkan obrolan yang menarik.

Peraih gelar doktor dalam ilmu sejarah dari Universitas Columbia itu tak segan mengakui junior sebagai 'adiknya'. Saat saya kesulitan memburu Menteri Agama Tarmizi Taher (1993-1998) untuk diwawancarai karena permasalahan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag, Azra yang saat itu menjadi staf khusus menag membantu saya dengan mengatakan kepada Pak Menteri bahwa saya 'adiknya'. Setelah itu, dengan hangat Menag Tarmizi Taher melayani saya wawancara khusus di ruang kerjanya.

Rasa sayang kepada 'adiknya' dibuktikan ketika saya secara mendadak memintanya untuk menjadi khatib salat Idul Adha di Masjid Nursiah Daud Paloh, Media Group, Jakarta, pada Juli 2022. Hal itu saya sampaikan seusai pengurus Dewan Pers yang dipimpinnya berkunjung ke Kantor Media Group. "Sebenarnya sudah ada beberapa lembaga/orang yang meminta saya menjadi khatib, saya pilih di sini (Media Group) saja, deh," ujarnya.

Azra selalu melambungkan pemikiran-pemikiran besar tentang politik, budaya, sejarah, keislaman, kebangsaan, dan keindonesiaan. Selain itu, Azra konsisten menawarkan pentingnya moderasi beragama wabil khusus Islam wasatiah (Islam jalan tengah) di Tanah Air. Dia juga kerap bersuara lantang pada permasalahan korupsi dan demokrasi.

Keberagamaan di Indonesia, kata Azra, ialah kekuatan yang menyangga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Islam yang menjadi agama mayoritas memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi keutuhan bangsa ini. Terbukti pada kerelaan tokoh-tokoh Islam menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal berbangsa dan bernegara.

Islam di Indonesia secara kultural berbeda dengan Islam di Timur Tengah. Kekhasan Islam di negeri ini, menurut Azra, ialah tawassuth (tengah), tawazun (seimbang), i'tidal (adil), tasamuh (toleran), islah (reformis/pembaru), ta'awun (gotong royong), syura (konsultasi/musyawarah), muwathanah (cinta tanah air), musawa (setara), dan qudwah (teladan).

Sang pencerah telah tiada, tetapi warisan keilmuan dan jejak keteladanan almarhum Azyumardi Azra senantiasa terpatri dan berkembang di bumi Indonesia dan berbagai belahan dunia. Insya Allah, almarhum husnulkhatimah



Berita Lainnya
  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.