Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pangan lagi Lagi-Lagi Pangan

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
21/5/2022 05:00
Pangan lagi Lagi-Lagi Pangan
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

‘Jika kita tidak memberi makan orang, kita malah memberi makan konflik’.

SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres secara sinis mengatakan itu tengah pekan ini. Guterres seolah meneguhkan pandangan bahwa tidak ada isu yang mahapenting akhir-akhir ini selain soal perut. Tidak ada yang ‘seseksi’ isu perang dan makanan untuk dibincangkan.

Dari markas PBB di New York ia menyeru bahwa tidak terbantahkan lagi invasi Rusia di Ukraina menyulut krisis pangan global. Dengan pilu ia terpaksa menyatakan bahwa krisis pangan tersebut bisa berlangsung bertahun-tahun. Perang memperburuk krisis pangan di negara-negara miskin karena harus menaikkan harga.

Beberapa negara bahkan bisa menghadapi kelaparan jangka panjang jika tingkat ekspor Ukraina tidak kembali seperti sebelum invasi. Sebagai salah satu eksportir besar gandum untuk global, Ukraina menjadi tempat bergantung bagi 12% kebutuhan bahan pangan itu di Afrika. Sepertiga kebutuhan, atau 33,3%, dipasok dari Rusia.

Seperti dilansir dari Asia Plus, Jumat, 20 Mei 2022, konflik Rusia-Ukraina telah memutus pasokan bahan pangan dan kebutuhan lainnya dari pelabuhan Ukraina. Kiev kerap mengekspor sejumlah besar minyak goreng serta sereal seperti jagung dan gandum.

Tentunya, invasi Rusia ke Ukraina memengaruhi pasokan global dari Kiev. Hal tersebut berakibat harga alternatif pangan jenis lain melambung tinggi. Harga pangan global terkerek hampir 30% lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga di waktu yang sama tahun lalu.

Harga jagung dan kedelai juga terus menanjak. Harga jagung telah melambung 37% sepanjang tahun ini dan bertengger di level US$81,4/gantang. Sementara itu, harga kedelai di posisi US$16,7/gantang, melonjak 25,8%. Harga keduanya telah mencapai level tertinggi sejak 2012.

Jika jagung dan kedelai mencapai level tertinggi baru, efeknya akan luas. Sebab, keduanya dipakai sebagai bahan baku di sektor pangan, seperti untuk pakan ternak dan bahan baku minyak nabati.

Konflik, pandemi, dan perubahan iklim telah mengancam puluhan juta orang di tepi jurang kerawanan pangan. Selain itu, ancaman kekurangan gizi hingga kelaparan massal membuntuti.

Tingkat kelaparan global pun berada pada titik tertinggi baru. Hanya dalam dua tahun, jumlah orang yang rawan pangan meningkat dua kali lipat: dari 135 juta sebelum pandemi menjadi 276 juta saat ini.

PBB mencatat, lebih dari setengah juta orang hidup dalam kelaparan. Angka tersebut meningkat lebih dari 500% sejak 2016. Semuanya bakal terkena dampaknya, termasuk Indonesia.

Dampak meroketnya harga pangan bagi Indonesia akan sangat berpengaruh pada neraca dagang hingga harga sembako. Untuk jagung dan kedelai, misalnya. Indonesia ialah importir bersih jagung. Nilai impor jagung Indonesia pada Januari-Februari 2022 senilai US$71,18 juta atau setara Rp1,01 triliun, naik hingga 596% year-on-year (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Apa boleh buat, kita memang telah dikepung oleh krisis pangan. Dunia sedang tidak baik-baik saja terkait dengan urusan perut ini. Lalu, pemerintah mau melakukan apa?

Meroketnya harga komoditas dunia telah memukul sendisendi daya beli masyarakat kita. Hingga detik ini, pemerintah belum menemukan ramuan cespleng untuk mengendalikan harga pangan tersebut. Beragam resep kendali harga minyak goreng, misalnya, tidak mampu membuat masyarakat bisa menjangkaunya.

Kiranya peringatan Sekjen PBB Antonio Guterres soal bakal datangnya krisis pangan tidak bisa diremehkan. Tidak usah muluk-muluk dulu bicara ketahanan dan kemandirian pangan. Bereskan dulu pengendalian harga pangan, biar rakyat segera mendapatkan resep pening dengan balsam.



Berita Lainnya
  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik