Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
NAMA paling beken dewasa ini ialah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Berbagai survei lembaga tepercaya menghasilkan temuan kalau pilpres diselenggarakan 'hari ini', Ganjar meraih suara terbanyak.
Yang menyukai Ganjar pun kian banyak. Alasannya beraneka ragam. Salah satunya ialah Ganjar penerus Jokowi. Yang terakhir ini, misalnya terbaca oleh saya, di sebuah spanduk, di sebuah kampung. Di mana? Yang istimewa ialah bukan di Jawa Tengah.
Penerus Jokowi mengandung makna bahwa Jokowi berhasil. Hanya kesuksesan, bukan kegagalan yang memerlukan sang penerus. Adakah yang ingin meneruskan kegagalan? Kalau ada, bawalah dia ke rumah sakit jiwa.
Yang mengherankan ialah tak banyak orang yang berbicara perihal kinerja sang penerus. Nyaris tak ada pertanyaan kepublikan apakah yang dihasilkan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah? Apakah dia berhasil? Apakah dia meninggalkan legacy? Ataukah dia seorang gubernur yang biasa-biasa saja?
Yang jelas, dia bukan gubernur gagal. Jika, toh, ada yang usil mencari-cari kesalahannya atau kegagalannya, orang akan menyimpulkan itu hoaks. Kiranya, inilah salah satu kelebihan Ganjar bahwa citranya bagus.
Ganjar bahkan memiliki pendukung fanatik. Seperti, 'dulu' Jokowi punya relawan, kini pun telah hadir relawan Ganjar Pranowo. Mereka rela berkorban, antara lain digolongkan sebagai celeng.
Celeng tentu saja bukan banteng. Jauh benar bedanya, kelasnya, sekalipun sama-sama hidup di hutan. Terlebih lagi tak ada celeng di kota. Pergilah berwisata ke kebun binatang yang ada di kota. Yang ada di situ banteng, bukan celeng.
Untuk menjadi calon presiden, tentu Ganjar memerlukan kendaraan yang memenuhi syarat untuk mengusungnya. Sudah tentu luas diketahui Ganjar ialah kader setia PDI Perjuangan yang berlambangkan banteng moncong putih. Luas pula diketahui bahwa Ibu Megawati Soekarnoputri, ketua umum partai yang diberi mandat oleh kongres, untuk menentukan siapa yang bakal menjadi capres.
Maka itu, bagi kader PDI Perjuangan yang menginginkan Ganjar menjadi capres, haraplah bersabar. Ibu Megawati belum mengambil keputusan. Ada yang membahasakan beliau perlu kontemplasi--olah pikiran dan batin yang khusyuk. Ini menunjukkan memang diperlukan kearifan mendalam untuk menentukan siapa pemimpin negeri ini kelak yang mampu menjadi sang penerus Jokowi.
Tentu saja ada yang melirik Ganjar dari 'kampung sebelah'. Ganjar bak kembang kampung yang juga bikin 'kampung lain' ingin memetiknya. Dan ini bisa bikin marah kampung sendiri, kampung pemilik kembang. Ganjar telah menjadi urusan yang sensitif di kampung sendiri.
Yang menarik ialah Ganjar tahu bahwa dia 'subjek yang sedang diobjekkan'. Sebaliknya, dia pun tahu bahwa ada yang menjadikan dirinya sebagai 'objek yang disubjekkan'. Dengan kata lain, Ganjar sejauh ini tahu benar bagaimana membawa dirinya agar di dalam percaturan 'subjek yang diobjekkan' maupun 'objek yang disubjekkan' itu dirinya tetaplah seorang kader yang santun.
Kesantunan itu yang malah bikin celeng-celeng kian bergairah. Kesantunan itu pula yang bikin 'kampung sebelah' kian bergairah ingin memetiknya (sekalipun dibungkus dalam kelakar). Apa kata Ganjar?
"Alah, ora urusan, masih jauh gitu, kok, dukung-mendukung, rebut-merebut, apa. Enggak-enggak, saya tetap PDIP."
Ono-ono wae. Lah, yang bilang Ganjar bukan PDIP itu siapa?
"DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."
MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.
“NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.
WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.
VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved