Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Aplikasi MiChat

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
17/5/2021 05:00
Aplikasi MiChat
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SEORANG pemuda berusia 20 tahun dijatuhi pidana penjara 7 bulan oleh Pengadilan Negeri Bandung pada 6 April. Pemuda itu dihukum karena terbukti “dengan sengaja menghubungkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain dengan orang lain dan menjadikannya sebagai pencarian atau kebiasaan”.Dari dakwaan diketahui bahwa pemuda itu sejak September 2020 menggunakan media sosial MiChat untuk menawarkan jasa penghubung dengan pelanggan yang hendak memesan wanita untuk berhubungan badan. Ia menjadi germo online.

Aplikasi MiChat juga disebut-sebut dalam berbagai kasus prostitusi online. Ditelusuri dari Google Play Store, MiChat adalah aplikasi pesan gratis dengan fitur-fitur luar biasa. Tidak hanya untuk keluarga dan teman-teman, MiChat juga membantu Anda menemukan teman-teman baru dan orang-orang di sekitar, sehingga memperluas jaringan sosial Anda.

Michat, sebagaimana aplikasi lainnya, adalah pisau bermata dua. Ia dipakai untuk menunjukkan hal-hal yang baik, tetapi juga bisa digunakan untuk memperlihatkan hal-hal yang buruk. Tergantung siapa memakainya dan apa kepentingannya.

Sisi buruk MiChat itulah yang diungkapkan dalam siaran pers Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 6 Mei. KPAI menyoroti prostitusi online menggunakan aplikasi Michat yang melibatkan anak-anak.

Kesimpulan KPAI membuat merinding. Disebutkan, sejak Januari sampai dengan April tahun ini, angka tindak pidana perdagangan orang dan prostitusi pada anak belum menunjukkan penurunan.

Dari 35 kasus yang dimonitor KPAI, 83% merupakan kasus prostitusi, 11% eksploitasi ekonomi, dan 6% perdagangan anak. Dari kasus-kasus tersebut jumlah korban mencapai 234 anak.

Medium anak dijadikan korban eksploitasi seksual 60% menggunakan jejaring media sosial dan 40% secara konvensional. Para pelaku (mucikari/germo) menggunakan aplikasi MiChat 41%, WhatsApp 21%, Facebook 17%, dan tidak diketahui 17%.

Terkait MiChat sebagai aplikasi yang banyak disalahgunakan, KPAI mendorong peran Kemkominfo untuk proaktif pada penyedia aplikasi agar mempersulit penyalahgunaan dan menindak bahkan tidak segan melakukan takedown serta mencabut izin beroperasi di Indonesia.

Menkominfo Johnny G Plate dalam siaran pers 20 Maret menyatakan lembaganya sudah meminta komitmen penyelenggara aplikasi pesan instan itu untuk melakukan takedown akun yang digunakan untuk praktik prostitusi dalam jaringan.

MiChat sendiri sudah ada perwakilannya di Indonesia dan sudah berkomitmen untuk melakukan takedown akun-akun di MiChat yang disalahgunakan netizen di Indonesia yang melakukan janji pertemuan ataupun promosi kegiatan prostitusi online, yang dilaporkan Kominfo, Polri, ataupun masyarakat," kata Plate.

Kasus anak kecanduan aplikasi MiChat agaknya hipotetis paralel dengan kasus anak kecanduan narkoba. Yaitu, orangtua tidak tahu apa yang dilakukan anaknya.

Orangtua tidak boleh lepas tangan. Jangan tertipu oleh kecanggihan dan keasyikan anak bermain smartphone dan mengembara di dunia maya karena mengira sang anak tengah memanfaatkan internet untuk kepentingan yang bermanfaat. Apalagi, berdasarkan survei KPAI 2020, 42% di luar belajar, anak intensif menggunakan media sosial (medsos).

Survei KPAI itu sejalan dengan laporan Hootsuite dan We Are Social 2021 bahwa rata-rata orang Indonesia menghabiskan 3 jam 14 menit sehari untuk mengakses media sosial.

Dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif medsos mencapai 170 juta. Jumlah pengguna medsos di Indonesia sama dengan 61,8% dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini juga meningkat 10 juta, atau sekitar 6,3% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Indonesia tercatat dalam daftar 10 besar negara yang kecanduan medsos. Posisinya berada di peringkat sembilan dari 47 negara yang dianalisis. Sialnya, medsos itu ibarat pisau. Pisau di tangan dokter bedah bisa dipakai untuk menyelamatkan nyawa, sedangkan di tangan penjagal dipakai untuk mencabut nyawa.

Literasi internet sejak dini sangat dibutuhkan. Sebab, jumlah pengguna internet Indonesia terus meningkat. Masih berdasarkan laporan Hootsuite dan We Are Social, pengguna internet Indonesia mencapai 202,6 juta. Artinya, 73,7% warga Indonesia sudah tersentuh dan berselancar di dunia maya.

Internet menawarkan kepada orang-orang muda kemungkinan besar untuk berbuat baik dan berbuat jahat kepada diri sendiri dan kepada orang-orang lain. Pemuda di Bandung itu adalah contoh buruk menggunakan internet karena dengan itu ia menghubungkan atau memudahkan prostitusi online.



Berita Lainnya
  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.

  • Banyak Libur tak Selalu Asyik

    30/5/2025 05:00

    "LIBUR telah tiba. Hore!" Pasti akan seperti itu reaksi orang, terutama anak sekolah, ketika mendengar kata libur. Yang muncul ialah rasa lega, sukacita, dan gembira.

  • Apa Kabar Masyarakat Madani?

    28/5/2025 05:00

    SAYA lega membaca berita bahwa pemerintah tidak pernah dan tidak akan mempermasalahkan penyampaian opini publik dalam bentuk apa pun, termasuk kritik terhadap kebijakan.

  • Basa-basi Meritokrasi

    27/5/2025 05:00

    HARAP-HARAP cemas masih dirasakan masyarakat saat melihat kondisi birokrasi pemerintahan di Indonesia, baik di pusat ataupun di daerah.

  • Perseteruan Profesor-Menkes

    26/5/2025 05:00

    ADA benarnya pernyataan Sukarno, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Namun, perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.”