Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Aplikasi MiChat

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
17/5/2021 05:00
Aplikasi MiChat
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SEORANG pemuda berusia 20 tahun dijatuhi pidana penjara 7 bulan oleh Pengadilan Negeri Bandung pada 6 April. Pemuda itu dihukum karena terbukti “dengan sengaja menghubungkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain dengan orang lain dan menjadikannya sebagai pencarian atau kebiasaan”.Dari dakwaan diketahui bahwa pemuda itu sejak September 2020 menggunakan media sosial MiChat untuk menawarkan jasa penghubung dengan pelanggan yang hendak memesan wanita untuk berhubungan badan. Ia menjadi germo online.

Aplikasi MiChat juga disebut-sebut dalam berbagai kasus prostitusi online. Ditelusuri dari Google Play Store, MiChat adalah aplikasi pesan gratis dengan fitur-fitur luar biasa. Tidak hanya untuk keluarga dan teman-teman, MiChat juga membantu Anda menemukan teman-teman baru dan orang-orang di sekitar, sehingga memperluas jaringan sosial Anda.

Michat, sebagaimana aplikasi lainnya, adalah pisau bermata dua. Ia dipakai untuk menunjukkan hal-hal yang baik, tetapi juga bisa digunakan untuk memperlihatkan hal-hal yang buruk. Tergantung siapa memakainya dan apa kepentingannya.

Sisi buruk MiChat itulah yang diungkapkan dalam siaran pers Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 6 Mei. KPAI menyoroti prostitusi online menggunakan aplikasi Michat yang melibatkan anak-anak.

Kesimpulan KPAI membuat merinding. Disebutkan, sejak Januari sampai dengan April tahun ini, angka tindak pidana perdagangan orang dan prostitusi pada anak belum menunjukkan penurunan.

Dari 35 kasus yang dimonitor KPAI, 83% merupakan kasus prostitusi, 11% eksploitasi ekonomi, dan 6% perdagangan anak. Dari kasus-kasus tersebut jumlah korban mencapai 234 anak.

Medium anak dijadikan korban eksploitasi seksual 60% menggunakan jejaring media sosial dan 40% secara konvensional. Para pelaku (mucikari/germo) menggunakan aplikasi MiChat 41%, WhatsApp 21%, Facebook 17%, dan tidak diketahui 17%.

Terkait MiChat sebagai aplikasi yang banyak disalahgunakan, KPAI mendorong peran Kemkominfo untuk proaktif pada penyedia aplikasi agar mempersulit penyalahgunaan dan menindak bahkan tidak segan melakukan takedown serta mencabut izin beroperasi di Indonesia.

Menkominfo Johnny G Plate dalam siaran pers 20 Maret menyatakan lembaganya sudah meminta komitmen penyelenggara aplikasi pesan instan itu untuk melakukan takedown akun yang digunakan untuk praktik prostitusi dalam jaringan.

MiChat sendiri sudah ada perwakilannya di Indonesia dan sudah berkomitmen untuk melakukan takedown akun-akun di MiChat yang disalahgunakan netizen di Indonesia yang melakukan janji pertemuan ataupun promosi kegiatan prostitusi online, yang dilaporkan Kominfo, Polri, ataupun masyarakat," kata Plate.

Kasus anak kecanduan aplikasi MiChat agaknya hipotetis paralel dengan kasus anak kecanduan narkoba. Yaitu, orangtua tidak tahu apa yang dilakukan anaknya.

Orangtua tidak boleh lepas tangan. Jangan tertipu oleh kecanggihan dan keasyikan anak bermain smartphone dan mengembara di dunia maya karena mengira sang anak tengah memanfaatkan internet untuk kepentingan yang bermanfaat. Apalagi, berdasarkan survei KPAI 2020, 42% di luar belajar, anak intensif menggunakan media sosial (medsos).

Survei KPAI itu sejalan dengan laporan Hootsuite dan We Are Social 2021 bahwa rata-rata orang Indonesia menghabiskan 3 jam 14 menit sehari untuk mengakses media sosial.

Dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif medsos mencapai 170 juta. Jumlah pengguna medsos di Indonesia sama dengan 61,8% dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini juga meningkat 10 juta, atau sekitar 6,3% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Indonesia tercatat dalam daftar 10 besar negara yang kecanduan medsos. Posisinya berada di peringkat sembilan dari 47 negara yang dianalisis. Sialnya, medsos itu ibarat pisau. Pisau di tangan dokter bedah bisa dipakai untuk menyelamatkan nyawa, sedangkan di tangan penjagal dipakai untuk mencabut nyawa.

Literasi internet sejak dini sangat dibutuhkan. Sebab, jumlah pengguna internet Indonesia terus meningkat. Masih berdasarkan laporan Hootsuite dan We Are Social, pengguna internet Indonesia mencapai 202,6 juta. Artinya, 73,7% warga Indonesia sudah tersentuh dan berselancar di dunia maya.

Internet menawarkan kepada orang-orang muda kemungkinan besar untuk berbuat baik dan berbuat jahat kepada diri sendiri dan kepada orang-orang lain. Pemuda di Bandung itu adalah contoh buruk menggunakan internet karena dengan itu ia menghubungkan atau memudahkan prostitusi online.



Berita Lainnya
  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.