Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PASANGAN bakal calon (bacalon) Wali Kota–Wakil Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki-Bobby Maulana, mengunjungi anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat IV (Sukabumi), Desy Ratnasari untuk melakukan silahturahmi di Kelurahan Kebon Jati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (28/7).
Kedatangan Ayep-Bobby disambut hangat dan kekeluargaan oleh anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu. Ayep yang memang putra asli Sukabumi dan seorang pengusaha sukses bersama artis multi talenta Bobby berbincang seputar kondisi Sukabumi saat ini.
“Alhamdulillah, saya bersama Bobby Maulana telah bersilaturahmi ke anggota DPR RI ibu Desy Ratnasari. Beliau adalah tokoh perempuan yang mempunyai nama besar dan berhasil membawa Sukabumi di kancah nasional, sehingga kami merasa perlu untuk berbincang bincang dan bertukar pikiran seputar Sukabumi ke depan,” ucap Ayep dalam keterangannya, Selasa (30/7).
Baca juga : Ayep Zaki Ingin Bebaskan Masyarakat Sukabumi dari Kemiskinan dan Pengangguran
Meski perbincangan tampak santai, namun tetap serius ketika membahas masalah ketertinggalan Kota Sukabumi dengan kota-kota lain di Indonesia yang dinilai cukup jauh.
“Padahal Kota Sukabumi adalah salah satu kota tertua di Indonesia yang kini berusia 110 tahun, berdiri sejak 1 April 1914,” jelas Ayep.
Oleh karena itu, tambah Ayep, silaturahmi ini juga sekaligus ingin meminta bagaimana pandangan Dessy terkait Kota Sukabumi 10 tahun ke depan.
Baca juga : Ayep Gelorakan Program Menata Kebaikan Bersama Milenial Sukabumin
"Kami ingin tahu, dalam pikiran seorang bu Dessy, kira-kira seperti apa Kota Sukabumi ke depannya. Selain itu, kami juga meminta doa restu dan dukungan dari beliau di perhelatan Pilkada 2024 ini,” tukas Ayep.
Ayep juga menuturkan, bukan hanya Desy yang dikunjungi. Bersama Bobby, dirinya juga bersilaturahmi ke tokoh-tokoh masyarakat Kota Sukabumi lainnya. Begitu juga ke masyarakat kalangan yang paling kecil, yaitu rakyat biasa.
“Saya bersama Bobby juga sudah melakukan silaturahmi dan kunjungan atau sapa warga ke 90 titik di tingkat RT/RW untuk menyerap aspirasi masyarakat maupun para tokoh. Saya meminta masukan dan menyerap apa saja keinginan yang diharapkan terhadap Kota Sukabumi 10 tahun kedepan,” tegasnya.
Baca juga : Pemerintah harus Realistis Tetapkan Target Indonesia Emas 2045
Dari hasil keliling Kota Sukabumi di 90 titik, sambung Ayep, ditemukan bahwa mereka menginginkan solusi terkait masalah kemiskinan, pengangguran, terutama usia yang 35 tahun ke bawah, pengangguran di usia produktif yang harus ada jalan keluar. Itu yang diharapkan masyarakat kecil.
“Begitu juga masalah pendidikan, kesehatan, UKM, infrastruktur, dan masalah di sektor pertanian yang banyak dipertanyakan walaupun kecil. Itu data yang saya hasilkan dari keliling, selanjutnya saya akan lakukan apa yang diinginkan para tokoh Kota Sukabumi,” papar Ayep.
Ayep juga menegaskan, apa yang sudah disampaikannya, ternyata gayung bersambut dengan keinginan Desy. Bahwa, secara umum Kota Sukabumi harus lebih maju dari sebelumnya.
“Tentu saja secara umum bu Desy Ratnasari menginginkan Sukabumi ini maju dan saya bersama pak Bobby Maulana seperti itu, untuk terus berupaya bagaimana menampung aspirasi seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan Kota Sukabumi agar jangan sampai tertinggal terlalu jauh dengan kota kota lainnya,” pungkas Ayep. (Z-6)
Pipanisasi merupakan langkah tepat memperkuat pondasi sektor pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, masyarakat di wilayah itu diberikan sumbangan perahu berikut alat keselamatannya.
Ayep Zaki menegaskan peningkatan PAD bertujuan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
PWI tak hanya sekadar organisasi profesi wartawan yang tugasnya hanya menjalankan kejurnalistikan.
Masyarakat Kota Sukabumi kini mendapatkan akses lebih mudah terhadap sembako berkualitas dengan harga yang wajar.
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Kenaikan angka kemiskinan di Ibu Kota Jakarta pada Maret 2025 dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan garis kemiskinan dan ketidakstabilan harga kebutuhan pokok.
Kemiskinan di wilayahnya masih tinggi terutama kategori miskin ekstrem yang jumlahnya mencapai 44.462 kepala keluarga. Sementara jumlah warga miskin tercatat 35.818 kepala keluarga.
Koperasi merupakan institusi modern yang mampu menyejahterakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
Presiden Prabowo Subianto memiliki tiga senjata untuk atasi kemiskinan dan mencapai visi Indonesia Emas.
Ia juga menyampaikan target perbaikan sistem penyaluran bantuan dalam empat bulan ke depan untuk memastikan tidak ada bantuan yang salah sasaran.
Pemerintah memastikan tidak akan mengadopsi data kemiskinan yang dirilis Bank Dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved