Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BAKAL Calon (Bacalon) Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, dibuat tercengang setelah mengetahui realita sosial di lapangan. Dari hasil kunjungan dan silaturahminya ke lebih dari 75 ke-RW-an, didapati kesimpulan sementara bahwa Kota Sukabumi sedang tidak baik-baik saja.
"Ya, saya kaget. Bahwa data dan fakta yang saya ketahui, banyak masyarakat Sukabumi yang hidup di zona yang tidak baik-baik saja. Ini perlu ikhtiar besar untuk perubahan di Kota Sukabumi," ungkap Ayep Zaki dalam keterangannya, Rabu (5/6).
Pengusaha di bidang pertanian itu mengungkapkan, data statistik kemiskinan di Kota Sukabumi yaitu 7,5 persen. Sementara, mengutip data penduduk Kota Sukabumi dari laman Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi per 2022, yaitu sejumlah 356.410 jiwa. Artinya, masyarakat dengan kategori miskin di Kota Sukabumi sekira 26.730 jiwa.
Baca juga : Ayep Gelorakan Program Menata Kebaikan Bersama Milenial Sukabumin
"Data ini mencengangkan bagi saya. Dan banyak masyarakat yang mengeluhkan kehidupannya kepada saya saat saya berkeliling bersilaturahmi kepada mereka," ungkap Ayep.
Dan yang paling mengagetkan lagi, bahwa jumlah orang dengan kelas menengah ke atas alias orang kaya tidak lebih dari 20 persen. "Hanya 5 hingga 10 persen saja," tegas Ayep.
Ayep pun menyimpulkan bahwa 75 persen masyarakat Kota Sukabumi ingin keluar dari zona keluarga tidak mampu. Hal ini selaras dengan persoalan sosial lainnya, salah satunya pengangguran.
Baca juga : Pariwisata Kota Sukabumi Harus Naik Kelas
"Saya sungguh-sungguh ingin menjadikan masyarakat Kota Sukabumi keluar dari zona keluarga tidak mampu. Keluar dari masalah-masalah lainnya. Masalah kemiskinan, anak-anak tidak mendapatkan asupan gizi yang baik, dan termasuk masalah pengangguran," tegas Ayep.
Untuk itu, Ayep Zaki menawarkan lima hal untuk memajukan Kota Sukabumi. Pertama, menumbuhkan ekonomi akar rumput berbasis dana abadi komunitas untuk mengentaskan kemiskinan. Kedua, investasi untuk inovasi pembangunan Kota Sukabumi lebih baik. Ketiga, meningkatkan produktivitas dan kualitas di sektor pertanian. Keempat, menciptakan lapangan kerja baru untuk kesejahteraan masyarakat. Dan kelima, meningkatkan pembangunan infrastruktur berkualitas.
"Pilkada 2024 ini adalah momentum kita semua untuk menentukan masa depan bangsa, masa depan Kota Sukabumi ini. Dan itu semua ada di tangan kita. Dan ini saatnya untuk menjadikan Kota Sukabumi lebih gemilang. Izinkan hal itu terwujud lewat amanah yang diberikan kepada saya," pungkasnya. (Z-6)
Salah satu latar tempat untuk film berada di Sukabumi, menampilkan kota yang kini kerap dipilih para sineas
Asep mengajak semua pihak berkolaborasi menjaga kerukunan antarumat beragama. Apalagi, negara mengamanatkan kebebasan beragama yang diatur undang-undang.
Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengaku prihatin terjadinya insiden di Kecamatan Cidahu, pekan lalu. Peristiwa tersebut mendapat perhatian berbagai elemen sehingga menjadi isu nasional.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding mengatakan kasus intoleransi di Sukabumi disebut sebagai hal yang tidak seharusnya terjadi.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi dinilai gagal mencegah adanya kasus intoleransi, salah satunya ialah pembubaran retreat pelajar Kristen di Sukabumi.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding menyampaikan keprihatinan atas insiden pembubaran ibadah umat Kristen di Sukabumi.
Ia juga menyampaikan target perbaikan sistem penyaluran bantuan dalam empat bulan ke depan untuk memastikan tidak ada bantuan yang salah sasaran.
Pemerintah memastikan tidak akan mengadopsi data kemiskinan yang dirilis Bank Dunia.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045. Prabowo mengaku optimistis dapat merealisasikan target tersebut.
Papua Tengah masih menempati urutan kedua tertinggi dalam tingkat buta huruf di Indonesia.
MEMBEKALI generasi muda dengan jiwa kepemimpinan disebut bisa menjadi langkah awal untuk memberantas kemiskinan di Indonesia di masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved