Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PETENIS Rusia Mirra Andreeva menjuarai Indian Wells Masters 2025 seusai mengalahkan petenis nomor satu dunia Aryna Sabalenka 2-6, 6-4, dan 6-3 di partai final, Senin (17/3) dini hari WIB.
Andreeva, yang baru berusia 17 tahun, bangkit setelah tertahan di awal untuk mengalahkan Sabalenka dan menjadi juara termuda Indian Wells Masters sejak Serena Williams pada 1999 dan termuda ketiga dalam sejarah turnamen itu.
"Saya mencoba berlari seperti kelinci hari ini. Karena Aryna mengirimkan peluru. Sulit untuk mengikutinya," kata Andreeva di podium setelah menerima trofinya, dikutip dari laman resmi Indian Wells Masters.
Dalam pernyataannya pascaperayaan juara, Andreeva dengan berkelakar mengucapkan terima kasih kepada dirinya sendiri.
Dia juga mengapresiasi timnya dan meminta maaf kepada sang pelatih Conchita Martinez karena berperilaku buruk beberapa jam menjelang final.
"Saya tahu saya, seperti yang Anda katakan, 'Anak nakal' di pagi hari itu karena saya sangat gugup. Saya minta maaf untuk itu," ujar Andreeva.
Andreeva menjadi petenis termuda yang mengalahkan petenis nomor satu dunia di final WTA sejak Maria Sharapova mengalahkan Lindsay Davenport di Tokyo pada 2005.
Dia pun menjadi petenis ketiga yang berusia 17 tahun atau lebih muda dalam 40 tahun terakhir yang mengalahkan pemain nomor satu dunia dan nomor dua dunia dalam satu ajang WTA.
Andreeva, yang juga memenangi gelar WTA 1000 bulan lalu di Dubai, memperpanjang rekor kemenangannya saat ini menjadi 12 kali secara beruntun dengan kemenangan tersebut.
Sementara itu, Sabalenka menerima kekalahannya dan melayangkan pujian kepada Andreeva.
"Mirra, selamat atas penampilan yang luar biasa. Ini turnamen dan tenis yang hebat," tutur Sabalenka, yang dua kali menjadi runner-up di turnamen serupa lantaran kalah di final pada edisi 2023.
Di final Indian Wells Masters 2025, meski terdesak sempat oleh permainan Sabalenka yang tajam, Andreeva yang cepat dan intuitif perlahan mampu keluar dari tekanan.
Sabalenka, yang memulai dengan langkah awal yang baik, menggunakan semua kemampuannya untuk membingungkan Andreeva.
Setelah menyelamatkan empat break point di gim ketiga, petenis berusia 26 tahun itu mulai membuat Andreeva frustrasi dan menunjukkan kekesalannya di akhir set yang berlangsung selama 34 menit.
Akan tetapi, setelah kehilangan tiga break point di set kedua, Andreeva mulai menemukan ritme. Dia melepaskan pukulan forehand yang menghasilkan poin kemenangan untuk break pertamanya dan memimpin 2-1.
Dari sana, remaja itu meningkatkan performanya. Andreeva dengan tenang menyelamatkan dua break point untuk bertahan pada kedudukan 4-2. Tak lama kemudian, ia melakukan servis untuk mengakhiri set tersebut dengan kuat dan memaksakan ke set penentuan.
Dengan mengantongi momentum, Andreeva melewati masa sulit dari tiga break servis berturut-turut untuk memimpin 2-1. Namun, pekerjaan masih jauh dari selesai. Sebuah ace dari sisi lapangan memberinya keunggulan 4-2.
Kesalahan yang dibuat Sabalenka membuat Andreeva unggul 5-3. Beberapa saat kemudian, dia kembali memaksa Sabalenka melakukan kesalahan yang membawa remaja itu untuk meraih gelar juara. (Ant/Z-1)
Leylah Fernandez dengan mudah mengalahkan petenis peringkat 48 Anna Kalinskaya dengan skor 6-1 dan 6-2 dalam waktu 1 jam 9 menit di final DC Terbuka.
Alex De Minaur mengalahkan Alejandro Davidovich Fokina, dengan skor 5-7, 6-1, dan 7-6 (7/3) di DC Terbuka.
Kejurnas Tenis Junior TDP-IMTC Piala Bupati Karawang digelar pada 12-15 Juli dan Piala Kajari Karawang digelar pada 17-21 Juli 2025.
Kejurnas diikuti 200 petenis dari 65 kabupaten/kota di Indonesia dengan mempertandingkan 22 kategori.
Raducanu kembali tampil solid saat menghadapi Osaka yang merupakan petenis asal Jepang.
Fritz, petenis peringkat empat dunia, tampil dominan dalam laga perdananya sejak tersingkir di semifinal Wimbledon oleh Carlos Alcaraz awal bulan ini.
Bencic lolos dari perempat final setelah mengalahkan petenis remaja Rusia Mirra Andreeva dengan skor 7-6 (7-3) dan 7-6 (7-2).
Mirra Andreeva menjadi petenis termuda yang mencapai perempat final Wimbledon sejak Nicole Vaidisova, sekitar 18 tahun lalu.
PETENIS Rusia Mirra Andreeva mengalahkan juara bertahan Iga Swiatek 7-6(1) 1-6 6-3 untuk mencapai final Indian Wells.
Petenis muda Rusia, Mirra Andreeva, melaju ke final Dubai Tennis Championships setelah mengalahkan mantan juara Wimbledon, Elena Rybakina, dengan skor 6-4, 4-6, 6-3.
Daria Kasatkina mengalahkan sahabatnya Mirra Andreeva 6-0, 4-6, dan 6-4 untuk menjadi juara di Ningbo Terbuka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved