Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEJUMLAH balita hingga anak yang berusia 10 tahun berpacu dan adu cepat sambil mengayuh sepeda tanpa pedal di sebuah lintasan arena. Beberapa di antara mereka bahkan ada yang terjatuh bersama sepedanya saat berbelok di tikungan, karena tidak seimbang atau bersenggolan dengan peserta lain.
Meski begitu, para peserta tersebut tetap bersemangat, langsung bangkit dan melanjutkan lomba tanpa ada yang menangis.
Suasana riuh rendah pun terdengar dari para orangtua yang ikut mendampingi di ajang kejuaraan Balance Bike di Indoor Stadium Jakarta Internasional Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (28/12) lalu.
Balance bike atau yang dikenal sebagai sepeda tanpa pedal telah menjadi salah satu tren olahraga populer bagi anak-anak usia dini.
Selain menjadi sarana bermain, olahraga ini mampu melatih keseimbangan, keberanian, hingga jiwa kompetisi anak secara sehat.
Menurut pihak penyelenggara dari ROAM-UI BBA (Rombongan Anak Mangkok untuk Indonesia Balance Bike Academy) kejuaraan Balance Bike ini diikuti 300 peserta, mulai dari usia 2 tahun hingga 10 tahun.
Para peserta tidak hanya berasal dari Jakarta, namun juga datang dari kota lain seperti Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Acara ini menjadi penutup dari rangkaian empat seri lomba yang diselenggarakan oleh komunitas ROAM UI BBA sepanjang satu tahun.
“Kami melihat balance bike sebagai salah satu sarana yang sangat positif untuk perkembangan anak-anak. Tujuan dari kegiatan ini selain untuk hiburan juga meningkatkan jiwa kompetisi pada anak,” ujar pengurus ROAM-UI BBA, Nissa Pressinawangi.
Lomba ini memiliki berbagai kategori usia, mulai dari anak-anak kelahiran 2014 hingga 2022. Bahkan, ada kategori “open” yang memungkinkan anak-anak dari berbagai usia bertanding dalam satu kompetisi.
“Kategori open ini menjadi sangat menarik karena mempertemukan anak-anak dari berbagai usia. Misalnya, ada anak kelahiran 2021 yang bertanding melawan anak kelahiran 2014. Di sinilah tantangannya, karena anak-anak belajar untuk berkompetisi,” tambah Annisa.
Melalui olahraga ini, anak-anak tidak hanya bersaing untuk menang, tetapi juga belajar sportivitas, strategi dan kesabaran. Hal ini sangat penting untuk membangun karakter mereka sejak usia dini.
Salah satu keunggulan dari Balance Bike Championship 2024 di arena Indoor Stadium Jakarta Internasional Velodrome ini adalah konsepnya yang mengutamakan kenyamanan dan keamanan anak-anak.
Lomba ini diadakan di arena permukaan berbahan karet (rubber) yang dirancang khusus untuk mengurangi risiko cedera, sekaligus menyediakan area tertutup untuk menghindari cuaca panas maupun hujan.
Tidak hanya kompetisi, kegiatan ini juga memberikan ruang interaksi yang hangat antara orang tua dan anak. Para orangtua diajak untuk berdiskusi dan mengatur strategi dengan anak-anak mereka dalam mengikuti lomba yang sehat dan menyenangkan.
Dalam ajang ini, Taro Snack hadir sebagai sponsor utama, mendukung penuh pelaksanaan lomba dan memberikan kontribusi signifikan, mulai dari penyediaan trofi hingga aktivitas interaktif di sekitar arena.
Menurut senior Brand Manager Taro, Dwiki Akbar Sukmadi Candra, kegiatan ini sejalan dengan misi Taro untuk mendukung perkembangan anak-anak melalui lima nilai utama: Compassion, Integrity, Courage, Resilience dan Creativity.
“Kami melihat balance bike sebagai salah satu sarana yang mendukung nilai-nilai tersebut. Anak-anak tidak hanya belajar berkompetisi, tetapi juga memahami arti sportivitas, keberanian dan rasa saling mendukung. Inilah yang membuat Taro dengan bangga menjadi bagian dari acara ini,” kata Dwiki.
Selain mendukung kompetisi, booth Taro di area acara juga menjadi daya tarik tersendiri. Anak-anak dapat mengikuti berbagai permainan kreatif, seperti permainan claw machine (mesin capit) dan aktivitas bersama badut interaktif, yang dirancang untuk memberikan pengalaman seru bagi seluruh keluarga.
Balance Bike Championship 2024, menurut Dwiki, tidak hanya menjadi ajang lomba, tetapi juga ruang untuk membangun memori berharga bersama keluarga. Dengan konsep yang menyenangkan, aman, dan mendidik, acara ini berhasil menggabungkan antara kompetisi dan kebersamaan dalam satu momen berharga.
Melalui kegiatan seperti ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang kompetisi, tetapi juga tentang nilai-nilai hidup yang akan membentuk mereka menjadi individu yang berkarakter di masa depan. (Z-1)
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Antara 25%–50% anak mengalami masalah tidur saat masa tumbuh kembang, yang dapat berdampak signifikan terhadap fungsi kognitif, perilaku, dan kesehatan fisik maupun mental.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Orangtua korban baru mengetahui selama ini baby sitternya suka memukul dan menganiaya anaknya.
Orangtua bisa mengajarkan anak yang sudah berusia di atas 2 tahun untuk membuang ingusnya sendiri.
MEMBELI sepatu untuk balita bisa menjadi hal yang menantang. Tak jarang, sepatu balita yang dibelikan orangtuanya kebesaran atau kekecilan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved