Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SETELAH membukukan kemenangan di Sprint Race GP Austria, Sabtu (17/8), juara bertahan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) mengaku yakin bisa menyempurnakannya melalui kemenangan di balapan utama di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (18/8).
Optimisme itu tidak lepas dari Bagnaia yang berhasil menyamakan jumlah poin klasemen sementara dengan rival terdekatnya yaitu Jorge Martin
(Prima Pramac), dengan 250 poin terkumpul.
"Secara keseluruhan, itu adalah kemenangan (Sprint) yang fantastis dan saya sekarang memiliki banyak data untuk balapan utama nanti. Pasti tidak akan mudah, tapi saya saat ini merasa puas," kata Bagnaia, dikutip dari laman resmi Ducati.
Baca juga : Francesco Bagnaia Menang di Sprint Race GP Austria
Mengenai jalannya balapan pendek tersebut, Bagnaia mengaku berusaha sekuat tenaga untuk memberikan Martin, yang merupakan polesitter, perlawanan yang maksimal dan menyulitkan.
"Saya tahu penting untuk memimpin sejak awal dan Jorge (Martin) mencoba segalanya untuk tetap di depan. Saya mencoba menyalipnya tetapi
kemudian ia melebar. Begitu itu terjadi, saya memeriksa jarak dan saya melihat bahwa ia tertinggal 0,3 detik, yang berarti ia tidak kehilangan satu detik pun, jadi saya yakin ia kemungkinan besar akan menerima penalti long-lap," jelas Bagnaia.
"Setelah itu, kunci penting selanjutnya adalah bagaimana saya bisa mengelola jarak di depan," tambahnya.
Baca juga : Francesco Bagnaia Bertekad Ulangi Dominasi Musim Lalu di GP Austria
Di sisi lain, rekan satu tim Bagnaia, Enea Bastianini, finis di posisi keempat di Sprint Race GP Austria. Bastianini mengaku ia terlalu agresif saat memulai balapan pendek tersebut.
"Saya memulai sedikit di belakang, jadi saya mencoba untuk memacu dengan keras sejak awal, tetapi saya akhirnya membuat kesalahan di tikungan pertama. Saya akhirnya melebar dan begitu saya bergabung kembali, saya turun ke posisi kesembilan," ungkap Bastianini.
"Sejak saat itu, segalanya berjalan cukup baik dan performanya melampaui ekspektasi saya, karena perasaan saya jauh lebih baik daripada
yang saya rasakan di sesi latihan dan kualifikasi, mengingat kurangnya kepercayaan diri saya sebelumnya dengan bagian depan,' lanjutnya.
Baca juga : Bos Ducati Puji Performa Sempurna Francesco Bagnaia
Meskipun tidak berhasil menyempurnakannya dengan podium, pembalap Italia itu mengaku cukup puas dengan hasil yang ia torehkan.
"Saya sangat dekat dengan Aleix (Espargaro) di tahap akhir dan tanpa kesalahan itu, finis podium akan mungkin terjadi," kata Bastianini.
"Saya percaya diri untuk balapan utama dan saya yakin kami tidak akan banyak berubah. Pasti, ini akan menjadi balapan yang jauh lebih panjang, jadi mari kita lihat bagaimana hasilnya," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Bagi Quartararo, balapan menjadi lebih buruk karena long-lap penalty, tetapi secara umum ia kecewa dengan akhir pekan Yamaha di Austria.
Kemenangan ini merupakan kemenangan ketujuh Francesco Bagnaia di musim ini yang sekaligus membuatnya kembali mengakuisisi puncak klasemen sementara MotoGP.
Marquez berusaha keras untuk mendapatkan finis terbaik dan pada akhirnya ia mendapatkan posisi keempat setelah mendahului Marco Bezzecchi dan Brad Binder pada fase akhir balapan GP Austria.
Martin mengakui bahwa Bagnaia berada di level yang lebih baik darinya di MotoGP saat ini, tetapi ia yakin dapat melakukan perlawanan pada putaran berikutnya di GP Aragon.
Kemenangan di balapan utama GP Austria sekaligus menyempurnakan akhir pekan Francesco Bagnaia di Austria, setelah sehari sebelumnya mengklaim podium tertinggi di ajang sesi Sprint Race.
Alex Marquez merasa motornya belum mendapat pembaruan dari Ducati.
Sesuai regulasi, Ducati hanya diizinkan melakukan satu kali pembaruan aerodinamika untuk setiap musim.
Marquez kembali menegaskan dominasinya di Sirkuit Aragon dengan mencetak kemenangan ketujuhnya di lintasan tersebut.
Kemenangan di MotoGP Aragon memperlebar jarak Marc di puncak klasemen MotoGP musim ini.
Marc Marquez menyebut adiknya menjadi rival utama untuk dirinya akhir pekan ini di Inggris.
Bagnaia menjelaskan dirinya tetap mengalami masalah yang sama meski sudah mencoba dua setelan motor yang berbeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved