Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gelar Juara Dunia Pecco Jadi Penegasan Dominasi Ducati di ajang Balap Motor Dunia

Ghani Nurcahyadi
27/11/2023 22:00
Gelar Juara Dunia Pecco Jadi Penegasan Dominasi Ducati di ajang Balap Motor Dunia
Tim Ducati di podium juara GP Valencia(Dok. Ducati)

FRANCESCO Bagnaia yang mengendarai Ducati Desmosedici GP bersama tim Ducati Lenovo menutup musim 2023 dengan podium pertama di Grand Prix Valencia sekaligus mengunci gelar juara dunia dua musim berturut-turut. Bagnaia memimpin klasemen akhir di depan dua rider Ducati lainnya yakni Jorge Martin (Prima Pramac) dan Marco Bezzecchi (VR46). 

Podium all-Ducati Riders di MotoGP menjadi rekor bagi Ducati, yang meraih kemenangan di semua kejuaraan balap motor dunia.

Selain kemenangan MotoGP yang menjadi sumber kebahagiaan bagi Ducatisti di seluruh dunia, tim Ducati menyandingkan gelar juara WorldSBK juga lewat juara bertahan Alvaro Bautista dan kesuksesan pertama Nicolò Bulega di WorldSSP membuktikan filosofi di Borgo Panigale terkait inovasi dan tolak ukur performa tanpa batas.

Baca juga : Bagnaia Puas dengan Capaian di Moto GP San Marino

Benang merah yang menyatukan seluruh kesuksesan musim balap Ducati Corse terletak pada keunggulan teknik yang mengantarkan Desmosedici GP, Panigale V4 R, dan Panigale V2 menjadi motor terbaik di grid pada kejuaraannya masing-masing.

Faktanya, perebutan gelar Juara Dunia tiga pembalap tersebut dipadukan dengan kemenangan tiga kali lipat di kategori pabrikan untuk Ducati dalam hal sinergi bakat, semangat, dan dedikasi pabrikan asal Italia.

Tidak ada pabrikan sepeda motor lain sebelum Ducati yang mampu memenangkan gelar Juara Dunia Pembalap dan Konstruktor di MotoGP dan WorldSBK selama dua musim berturut-turut. 

Baca juga : Belum Sepenuhnya Pulih, Bagnaia Berkeras Ikut Balap Moto GP San Marino

Bagi Ducati, satu-satunya pabrikan non-Jepang yang mampu meraih gelar Juara Dunia di MotoGP, hal itu merupakan gelar pembalap ketiga dalam sejarahnya, sedangkan jumlah gelar juara dunia Superbike yang diraih pembalap asal Borgo Panigale adalah sebanyak 16.

Musim MotoGP 2023 menggambarkan supremasi teknis yang menonjol dari sepeda motor Ducati, yang mencatatkan beberapa rekor penting Kejuaraan Dunia roda dua yang paling penting, seperti jumlah kemenangan keseluruhan tertinggi dalam satu musim (17 Grand Prix dari 20) dan rekor jumlah pembalap berbeda terbanyak yang mampu memenangkan setidaknya satu Grand Prix antara lain Bagnaia, Bastianini, Bezzecchi, Di Giannantonio, Martin, dan Zarco.

“Satu tahun yang lalu saya ingat bahwa bersama dengan para penggemar dari seluruh dunia kami merayakan gelar Juara Dunia MotoGP dan Superbike, diliputi oleh kegembiraan dan antusiasme. Hari ini kita sekali lagi berada dalam kondisi kebahagiaan yang luar biasa, namun pada saat yang sama saya ingin mendefinisikannya sebagai 'kemenangan kesadaran' untuk menjadi yang terbaik di dunia dalam balapan saat ini," kata Claudio Domenicali, CEO Ducati.

Baca juga : Bos Ducati Puji Performa Sempurna Francesco Bagnaia

Pecco, sapaan Bagnaia, lanjut Domenicali, menjalani musim yang luar biasa dan sukses menulis ulang sejarah dengan menjadi pebalap Ducati pertama yang menjadi Juara Dunia dua kali di MotoGP. 

Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Jorge karena telah memicu duel perebutan gelar hingga balapan terakhir dan Bez, yang telah lama menjadi bagian dari tantangan Kejuaraan Dunia," imbuhnya.

Dominecali menuturkan, podium di klasemen keseluruhan MotoGP memberi penghargaan kepada tiga pebalap Ducati dan ini adalah demonstrasi terbesar dan paling nyata dari supremasi pabrikan Italia itu di kompetisi roda dua teratas. 

Baca juga : Bagnaia: Strategi yang Tepat Jadi Kunci Dominasi di Moto GP Austria

"Mengonfirmasi diri kami pada level ini setelah musim 2022 yang fantastis merupakan tantangan yang kompleks, yang kami sambut dengan penuh semangat dan kebanggaan. Kompetensi dan dedikasi yang dilakukan semua orang selama musim ini telah memungkinkan kami untuk meningkatkan hasil tahun lalu, menambah gelar Juara Dunia Supersport ke MotoGP dan Superbike. Kepada semua wanita dan pria di Ducati dan Ducati Corse saya ingin mengatakan bahwa saya sangat bangga, sementara kepada Ducatisti saya berjanji bahwa kali ini kami tidak akan puas, tetapi kami akan bekerja untuk menang lagi," tutur Dominecali.

Ketika bendera finis Grand Prix Valencia berkibar, kemenangan Bagnaia disambut dengan antusias di dalam boks Ducati Lenovo Team.

Dominasi Ducati di kejuaraan balap motor Dunia juga diapresiasi tinggi oleh Ducati Indonesia. 

Baca juga : MotoGP Belanda, Bagnaia Prediksi Persaingan bakal Lebih ketat

CEO Ducati Indonesia Jimmy Budhijanto mengatakan performa Bagnaia sepanjang musim 2023 membuktikan kalau murid Valentino Rossi tersebut memiliki mental juara sejati. Begitupun dengan Alvaro Bautista yang juga sukses meraih gelar juara dunia WorldSBK dua musim beruntun. 

"Sepanjang musim ini, Bagnaia berkali-kali mendapatkan tekanan, namun ia selalu mampu membalikkan situasi sulit menjadi sebuah kemenangan dan perayaan besar bagi Ducati. Gelar juara ini adalah hasil yang sangat layak bagi Pecco dan seluruh keluarga Ducati di dunia. Gelar juara dunia dua musim beruntun di MotoGP dan WorldSBK ditambah titel juara WorldSSP menjadi kado terbaik bagi seluruh keluarga Ducati di dunia tak terkecuali penggemar Ducati dan Ducati enthusiast di Indonesia," ujar Jimmy.

Bagi Ducati, kini saatnya merayakan Kejuaraan Dunia MotoGP, WorldSBK, dan WorldSSP. Perayaan ini akan digelar pada 15 Desember 2023 mendatang di Bologna, Italia untuk merayakan hasil fantastis yang dicapai di musim olahraga yang tak terlupakan ini. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya