Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indonesian Deaf Basketball (IDB) Dorong Cabang Bola Basket yang Inklusif

Media Indonesia
05/10/2023 00:43
Indonesian Deaf Basketball (IDB) Dorong Cabang Bola Basket yang Inklusif
Indonesian Deaf Basketball (IDB) dan @america Jakarta di Pacific Place Mall, Jakarta.(Ist)

INDONESIAN Deaf Basketball (IDB), sebuah organisasi yang berkomitmen untuk memperjuangkan inklusi bagi atlet bola-basket penyandang tuna rungu, telah mendapatkan kesempatan untuk mendukung keterinklusivan dalam olahraga bola basket melalui talk show yang terbuka untuk umum.

Acara tersebut telah diadakan pada Miinggu (30/9) lalu dan difasilitasi oleh @america Jakarta di Pacific Place Mall, menjadi acara perdana IDB sebagai platform untuk aktivisme tentang inklusivitas, aksesibilitas, dan keragaman dalam dunia olahraga. 

Acara Indonesian Deaf Basketball (IDB) ini juga mengundang Junas Miradiarsyah selaku Direktur Utama Liga Bola Basket Indonesia.

Baca juga: Heru Lepas Atlet Disabilitas Kontingen Perpanas 2023

Dengan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang merayakan bakat dan potensi setiap atlet, IDB mengakui kekuatan transformatif dari dialog.

Dengan partisipasi dari berbagai pendiri yang juga merupakan orang-orang ternama dalam dunia basket Indonesia, Iskandar Joshua Prawiro (Founder IDB), RR.Rahajeng Hestia (CEO IDB), Ferry Adhitya Dwiyanto (Manager IDB), Agustinus Dapas Sigar (Head Coach IDB) Dan moderator acara Thilma Komaling.

Acara talk show telah menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan pemahaman dalam membentuk olahraga basket yang lebih inklusif.

Dialog ini tidak hanya menerangi pengalaman para atlet terkemuka, tetapi juga mendorong peserta hadirin untuk memainkan peran aktif dalam mendorong lingkungan inklusif.

Dengan mempertemukan masyarakat umum dengan para pendiri IDB, acara ini telah menanam benih transformasi dan memicu percakapan yang siap membentuk masa depan olahraga dan melampauinya.

Baca juga: Pengemudi Gojek Disabilitas Dapatkan Literasi Keuangan dari BRI Insurance

Satu highlight dari acara ini adalah demonstrasi penggunaan bendera dalam permainan basket penyandang tuna rungu. Ketika pemain tidak dapat mendengar buzzer maupun peluit, diperlukan alternatif dalam bentuk pengibaran bendera untuk menandakan terjadinya pelanggaran.

Warna bendera yang diangkat mengikuti warna masing-masing tim untuk menghindari kesalah pahaman.

Setelah itu, wasit akan menginformasikan melalui bahasa isyarat pelanggaran spesifik apa yang terjadi, dan bagaimana permainan akan dilanjutkan.  

Indonesian Deaf Basketball (IDB) mengambil langkah signifikan dalam mendorong inklusivitas dalam olahraga bola basket. Acara yang diselenggarakan di Pacific Place Mall oleh @america Jakarta ini menandai upaya IDB dalam mengadvokasi inklusivitas, aksesibilitas, dan keberagaman di bidang olahraga.

Baca juga: Program Smile untuk Bangkitkan Kepercayaan Diri Anak Penyandang Disabilitas

Didorong oleh komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan yang menghargai keterampilan dan potensi setiap atlet, IDB mengundang para atlet tuli muda dan masyarakat umum.

Melalui talk show yang menampilkan partisipasi para pendiri organisasi yang berpengalaman di bidang bola basket Indonesia, acara ini menekankan pentingnya kolaborasi dan keterbukaan terhadap pengalaman baru dalam membentuk komunitas bola basket yang lebih inklusif.

Dialog tersebut tidak hanya berbagi pengalaman para atlet terkemuka ini tetapi juga mendorong peserta untuk merefleksikan peran mereka dalam menciptakan suasana casual, namun tetap serius dalam setiap latihan basket.

Harapan dengan ke depannya temanteman basket tuli bisa menjadi atlet bola basket profesional, serta dapat mengikuti paralimpiade yang mengharumkan nama bangsa Indonesia. (RO/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya