Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Peter Layardi Lay amat sangat menyayangkan keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo yang mencoret tenis meja dari daftar cabang olahraga yang akan diikuti Indonesia di SEA Games 2023.
Padahal tenis meja dinilai punya potensi besar untuk ikut menyumbang medali emas di SEA Games yang tahun ini akan digelar di Kamboja pada bulan depan.
"Ini keputusan yang merugikan cabang tenis meja dan juga kontingen Merah Putih di SEA Games Kamboja. Atlet tenis meja terbaik Indonesia seluruhnya telah bersatu menjalani pelatnas di bawah koordinasi PB PTMSI. Dan seluruh atlet pelatnas penuh semangat menjalani latihan keras karena mereka optimistis di SEA Games Kamboja minimal dapat mempersembahkan dua medali emas untuk kontingen Indonesia," kata Peter dalam keterangan resminya, Selasa (18/4).
Baca juga: KONI Tegaskan PB PTMSI Pengurus Sah Olahraga Tenis Meja Nasional
"Eh, tiba-tiba keluar keputusan Menpora baru mencoret tenis meja yang sebenarnya para atletnya sudah bersatu dan punya tekad sama untuk mengibarkan kembali kejayaan Merah Putih di SEA Games Kamboja dengan mempersembahkan minimal dua medali emas," sambung Peter.
"Kami sangat menyayangkan keputusan ini dan atlet pelatnas tenis meja merasakan hal serupa. Jerih payah menjalani latihan keras di pelatnas tidak dipayungi Menpora Dito dengan diberangkatkan ke SEA Games Kamboja dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempersembahkan kepingan medali emas untuk kontingen Indonesia," ujarnya lagi.
Baca juga: Kwon Hyuk akan Ramaikan Liga Tenis Meja Indonesia
Ditambahkan Peter, apalagi alasan pencoretan akibat dualisme. "Jelas tidak tepat. Sebab sudah pernah diselesaikan oleh Menpora Imam Nahrawi dan KONI juga sudah menegaskan dengan surat penegasan ke Menpora serta sudah banyak putusan pengadilan yang mengatakan hanya PB PTMSI yang sah di bawah kepemimpinan saya," ucap Peter.
"Kok malah sekarang dimunculkan lagi dengan menyebut dualisme. Saya menduga ada yang memberikan masukan yang salah kepada Menpora Dito dan lagi-lagi atlet tenis meja yang sudah bersatu dan disiapkan di pelatnas kini kembali jadi korban. Padahal, tuan rumah Kamboja telah berkomunikasi terus dengan PB PTMSI agar atlet Indonesia bisa main di SEA Games Kamboja. Mereka menyatakan tanpa Indonesia tenis meja tidak ramai atau kurang kompetitif," terang Peter. (Z-6)
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Kurang olahraga bukan cuma bikin badan lemas, tapi juga memicu penyakit serius, gangguan psikologis, dan penurunan kualitas hidup. Cukup olahraga ringan 30 menit per hari
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan kesiapan menjadi tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII Tahun 2025.
Banyak tempat olahraga yang digunakan masyarakat menengah ke bawah sehingga omzet yang didapatkan juga terbilang rendah.
Asisten profesor peneliti di Universitas Politeknik Hong Kong, menyebut jika kita memilih berolahraga di pagi hari, sebelum makan, berpotensi menurunkan berat badan lebih banyak
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk meluncurkan program beasiswa keolahragaan.
Piring terbang akan tampil di SEA Games 2025 sebagai demonstration game.
Cabang olahraga tarik tambang berpeluang besar menyumbang medali untuk kontingen Indonesia di SEA Games 2025, meski waktu persiapan tinggal lima bulan.
PON Beladiri 2025 merupakan ajang inovatif yang diinisiasi KONI untuk mewadahi cabang olahraga beladiri non-Olimpiade yang belum memiliki tempat di PON reguler.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengoptimalkan perfoma atlet guna meraih prestasi optimal pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.
SEA Games 2025 Thailand hanya mempertandingkan lima nomor esports, yakni Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB), Arena of Valor, FC Online, dan Free Fire.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved