Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
ISTORA Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, mulai bersolek menyambut dua turnamen bulu tangkis HSBC BWF World Tour Super 500 Daihatsu Indonesia Masters dan Super 1.000 East Ventures Indonesia Terbuka 2022.
Pada Kamis (2/6), puluhan pekerja sibuk mempercantik arena yang memiliki kapasitas 7.166 kursi tersebut.
Ketika memasuki pintu utama, Istora tampak berubah dengan berdirinya booth besar. Meski belum rampung dikerjakan, kemewahan dari stand yang ada di sekitar Istora sudah mulai terasa.
Baca juga: PBSI Sempat Khawatir Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka Sepi Penonton
Selain pintu depan, sejumlah area di Istora juga tengah dalam pembenahan. Deretan booth yang nantinya digunakan untuk berbagai kegiatan mulai bertebaran di luar arena pertandingan.
Terlihat pula sejumlah pekerja yang berada di bagian atas Istora tengah memasang kabel, lampu, dan atribut lainnya yang bernuansa olahraga tepok bulu.
Lanjut ke bagian dalam, terdapat tiga arena yang sudah di pasang karpet lapangan bulu tangkis. Ketiga lapangan masih tertutup lapisan pelindung. Pada sisi lapangan tampak pula pekerja yang tengah memasang lampu-lampu penuh warna.
Ratusan lampu nantinya bakal menghiasi langit-langit Istora dan membuat pergelaran Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022 makin semarak.
Exsa, Lighting Designer dari Delight, mengatakan khusus untuk pengerjaan pencahayaan dilakukan mulai hari ini. Sedangkan karpet lapangan yang digunakan sudah terpasang sejak kemarin.
"Untuk pencahayaan target selesai 5 Juni atau dua hari sebelum turnamen dimulai. Terdapat enam set lampu entertain. Ada lampu ambience untuk menyemarakkan suasana dan juga lampu untuk moving yang nantinya mengikuti alunan musik," kata Exsa saat ditemui di Istora, Kamis (2/6).
Indonesia Masters dijadwalkan bergulir pada 7-12 Juni. Setelah itu dilanjutkan dengan turnamen dengan level yang lebih tinggi yakni, Indonesia Terbuka pada 14-19 Juni.
Istora kembali digunakan untuk turnamen bulu tangkis setelah satu tahun tidak ada kegiatan bulu tangkis karena pandemi covid-19. Kali terakhir turnamen tepok bulu berlangsung di Istora saat Indonesia Masters 2020.
Setelah itu, turnamen bulu tangkis di dunia banyak yang ditunda bahkan dibatalkan. Pada 2021, Istora tidak menjadi tuan rumah Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka. Kedua turnamen itu pindah ke Bali International Convention Center, Badung, Bali.
Kini, Istora bakal kembali bergemuruh. Khusus untuk Indonesia Masters 2020, yang menjadi kali terakhir Istora menjadi tuan rumah, tiga wakil Indonesia sukses menjadi juara.
Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (ganda putra), dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu (gada putri).
Sisanya menjadi milik pebulu tangkis Thailand Ratchanok Intanon (tunggal putri) dan Zheng Siwei/Huang Yaqiong dari Tiongkok (ganda campuran).
Sedangkan Indonesia Terbuka pada 2020 batal bergulir karena pandemi covid-19. Dengan kata lain, 2019 menjadi kali terakhir Istora menjadi tuan rumah turnamen yang memliki grade setara All England tersebut.
Kala itu, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menjadi juara.
Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta mengatakan Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka 2022 sangat dinanti-nantikan para pecinta bulu tangkis di Tanah Air.
Harapannya, kejuaraan bergengsi ini bisa sebagai pengobat kerinduan akan tontonan bulu tangkis bermutu level dunia.
"Kerinduan para pecinta bulu tangkis akan tontonan kelas dunia bakal terobati dengan gelaran ini. Setelah terdampak pandemi covid-19, kejuaraan yang ditunggu-tunggu penggemar bulu tangkis ini bisa diselenggarakan kembali," kata Alex Tirta. (Ant/OL-1)
PBSI tetap mengapresiasi pencapaian atlet-atlet Indonesia dalam empat ajang tersebut walaupun masih ada hal teknis maupun non teknis yang harus diperbaiki.
Penggemar yang menyaksikan fun match tersebut terlihat terhibur dengan duel mantan pemain nomor satu dunia itu. Sesekali keempatnya bercanda saat menghadapi satu sama lain.
Fajar/Rian telah lima kali bertemu dengan Wei Chong Man/Kai Wun Tee, dengan ganda putra Indonesia itu memenangi empat pertemuan terakhir mereka.
Jonatan Christie melesat ke babak final Indonesia Masters 2025 setelah memenangkan laga semifinal atas wakil Taiwan Wang Tzu Wei 21-18 dan 24-22.
Rinov/Lisa kalah dari pasangan unggulan ketujuh asal Jepang Hiroki Midorikawa/Natsu Saito melalui dua gim langsung dengan skor 18-21 dan 16-21.
TUNGGAL putra Indonesia Jonatan Christie melangkah ke final Indonesia Masters 2025. Tiket ke partai puncak disegel Jonatan usai mengalahkan wakil Taiwan, Wang Tzu Wei.
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di semifinal Indonesia Terbuka saat melawan pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae 18-21, 21-19, 21-23.
Adnan/Indah menyingkirkan unggulan pertama asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, di putaran pertama Indonesia Terbuka.
Gerakan cepat dalam latihan, seperti agility dengan shuttlecock, memicu rasa pusing hebat yang membuat Gregoria Mariska Tunjung khawatir akan kambuh mendadak.
Gregoria Mariska Tunjung telah absen dari sejumlah turnamen internasional sejak akhir Maret, termasuk batal memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Bagi Fajar Alfian, warna biru bukan sekadar perubahan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai seorang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.
Pertemuan sesama wakil Merah Putih itu akan mempertemukan unggulan kedelapan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melawan pasangan muda Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved