Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
INDONESIA gagal mengamankan satu pungelar di turnamen bulu tangkis Indonesia Masters 2021, yang digelar di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali.
Menyisahkan satu harapan di partai final, yakni pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, The Minions -julukan Marcus/Kevin- kalah dari wakil Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayasih dalam pertarungan tiga set pada Minggu (20/11).
Tampil sebagai jura bertahan, The Minions melakoni pertarungan ketat dengan durasi pertandingan 58 menit, sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan juara Denmark Terbuka 2021 itu dengan skor akhir 11-21, 21-17, dan 19-21.
"Dari awal kita tertekan, mereka langsug cepet banget mainnya di gim pertama. Speed kami udah bisa ngimbangin di gim kedua dan main lebih enak, tapi di gim ketiga sebenernya bisa ngimbangin tapi tetep terkejar pas poin-poin akhir," ucap Marcus terkait pertandingan finalnya, Minggu (22/11).
Gagal merebut kemenangan untuk ke-11 kalinya atas Takuro/Yugo, The Minion mengakui bahwa permainan pasangan peringkat 10 dunia itu tengah dalam performa terbaiknya.
"Mereka memang mainnya bagus banget, dibandingin main sebelum pandemi (covid-19) sama sekarang perubahannya banyak. Mereka tekanannya lebih kenceng, terutama yang kidal (Takuro) lebih kenceng pukulannya," jelas Marcus.
Belum berhasil menyabet gelar juara di Indonesia Masters 2021, namun pasangan ganda putra unggulan pertama Indonesia itu masih memiliki peluang untuk merebut gelar juara lainnya di Indonesia Terbuka 2021 yang akan mulai digelar pada 23 November mendatang.
Telah menjalani turnamen dalam 8 pekan beruntun sejak Piala Sudirman bulan September lalu, The Minions Mengaku tak menargetkan gelar di Indonesia Terbuka 2021, tetapi The Minions menyebutkan akan berusaha maksimal dengan harapan dapat meraih hasil terbaik di turnamen katagori BWF super 1000 itu.
Baca juga : The Minions Gagal Pertahankan Gelar di Indonesia Masters
"Kalo ditanya capek ya pasti capek tapi dijalanin aja lah karena kami ga mematok target apa-apa. Yang penting kami ingin main lebih baik di Indonesia Open," tegasnya.
Sementara itu pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi, tak menampik bahwa kondisi fisik pasangan nomor satu dunia itu sudah mulai kelelahan setelah menjalani rentetan turnamen. karenanya dia mengaku cukup puas dengan penampilan anak didiknya hari ini.
"Menurut saya Marcus/Kevin sudah tampil maksimal ya, dari keseluruhan yang paling maskimal kan Marcus/Kevin tiga kali capai final berturut-turut (Prancis Terbuka, Jerman Terbuka, dan Indonesia Master) jadi buat saya mereka sudah luar biasa," terang Herry.
"Target akhir memang sampai akhir final, menang-kalah itukan ada unsur hokinya. Tadi menurut saya set ketiga udah maksimal dengan kondisi yang terbatas, artinya memang kondisinya mereka sudah capek dan dapat bermain seperti tadi buat saya surprise ya, dan jauh yang terpenting saat ini jangan sampai cedera," terangnya.
Di sisi lain berbicara terkait peluang tim ganda putra Indonesia di turnamen Indonesia Terbuka 2021, Herry berharap ada pemain pelapis ganda putra yang dapat melaju juah di turnamen tersebut.
Herry menilai untuk progres pasangan pelapis di nomor ganda putra, saat ini dalam kondisi baik, terlebih ganda putra Indonesia telah membuktikan hal tersebut di Jerman terbuka yang mana all Indonesian Finals tercipta di sana.
"Sejauh ini progresnya cukup baik ya, kenapa saya bilang cukup baik, karena kemarin di Jerman itu kan bisa all Indonesian finals yang satu Minion yang satu pemain pelapis Leo/Daniel jadi menurut saya progresnya baik," ucapnya.
"Ya kita berharap, ada pemain-pemain muda yang lain yang bisa memberikan hasil yang baik yaa. Saya berharap pemain-pemain muda ganda putra Indonesia bisa lebih banyak berbicaralah di indonesia terbuka nanti," tukasnya. (OL-7)
Lanny/Siti harus mengakui keunggulan unggulan teratas asal Tiongkok, Liu Shengshu/Tan Ning.
Fajar menyebut bahwa momen-momen krusial kembali menjadi titik lemah bagi dirinya dan Fikri.
Putri harus mengakui keunggulan unggulan kedua asal Tiongkok, Wang Zhi Yi.
Putri berhasil menundukkan perlawanan dari wakil tuan rumah Tomoka Miyazaki di babak kedua.
Jafar/Felisha harus menerima kekalahan dari wakil Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.
Dalam kondisi yang baru memulai kembali turnamen karena baru sembuh dari cedera, Ginting mengaku masih mencari kondisi dan suasana persaingan yang kini terasa cukup berbeda.
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di semifinal Indonesia Terbuka saat melawan pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae 18-21, 21-19, 21-23.
Adnan/Indah menyingkirkan unggulan pertama asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, di putaran pertama Indonesia Terbuka.
Gerakan cepat dalam latihan, seperti agility dengan shuttlecock, memicu rasa pusing hebat yang membuat Gregoria Mariska Tunjung khawatir akan kambuh mendadak.
Gregoria Mariska Tunjung telah absen dari sejumlah turnamen internasional sejak akhir Maret, termasuk batal memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Bagi Fajar Alfian, warna biru bukan sekadar perubahan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai seorang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.
Pertemuan sesama wakil Merah Putih itu akan mempertemukan unggulan kedelapan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melawan pasangan muda Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved