Selain Covid-19, Indonesia juga Protes Ketidaknetralan All England

Putri Anisa Yuliani
20/3/2021 02:15
Selain Covid-19, Indonesia juga Protes Ketidaknetralan All England
Muhammad Ahsan (kiri) bersama Hendra Setiawan(AFP)

KABID Humas dan Media PBSI Fellya mengungkapkan pihaknya telah melayangkan dua protes kepada pihak Federasi Badminton Dunia atau Badminton World Federation (BWF).

Protes pertama adalah tentang kehadiran wasit dari Inggris yang menangani pertandingan ganda putra yang dijuluki 'Daddies' yakni Hendra Setiawan/M. Ahsan melawan ganda putra Inggris Ben Lane/Sean Vendy.

Seharusnya dalam pertandingan, wasit tidak boleh memiliki kaitan dengan atlet yang akan bertanding apalagi berasal dari negara yang sama.

"Iya. Kami sudah protes itu. Judge line-nya kalau tidak salah dari Inggris. Itu kami pertanyakan juga karena seharusnya tidak boleh," kata Fellya dalam program bincang Journalist on Duty Media Indonesia, Jumat (19/3).

Dalam kesempatan itu, Fellya menuturkan PBSI juga melayangkan nota protes soal tim Indonesia yang dipaksa mundur karena berada satu pesawat dengan penumpang yang terpapar covid-19. Akibat berada satu pesawat dengan penumpang yang belakangan diketahui terpapar covid-19, seluruh atlet dan tim harus menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Direstui MUI-BPOM, Vaksin AstraZeneca Didistribusikan Pekan Depan

"Sebetulnya tidak jelas juga karena kami tidak diberitahukan penumpang dari negara mana, siapa, dan dia duduk di seat berapa di pesawat agar kami bisa memastikan jaraknya dengan kami. Tapi itu tidak diberi tahu. Jadi kami kecewa. Padahal sehari sebelumnya, pemain dan tim Denmark serta India dinyatakan positif hasil PCR tapi mereka bisa tes PCR ulang dan main," ujarnya.

Ia pun menilai penyelenggaraan All England tidak profesional jika dibandingkan dengan Thailand Open tahun lalu. BWF dan panitia All England tahun ini dinilai tidak memiliki persiapan matang.

"Ya kalau pemerintah Inggris memiliki kebijakan seperti itu, harusnya BWF dan panitia All England bisa meminta kami datang jauh-jauh hari agar bisa isolasi mandiri dulu sama seperti di Thailand. Tapi ini kan tidak," tandasnya.

Ia pun berharap sistem bisa diperbaiki sebab dalam waktu dekat ada tiga kompetisi bulutangkis yang juga akan bergulir yakni India Open, Singapore Open, dan Malaysia Open.

BWF dan penyelenggara diharapkan bisa mempersiapkan administrasi dan prosedur kesehatan dengan baik. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya