Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pupuk Indonesia Bantah Kelangkaan Pupuk Subsidi di Majalengka Jelang Musim Tanam

Insi Nantika Jelita
29/1/2025 01:00
Pupuk Indonesia Bantah Kelangkaan Pupuk Subsidi di Majalengka Jelang Musim Tanam
PT Pupuk Indonesia menyebut tidak ada kelangkaan stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.(Dok. Pupuk Indonesia)

PT Pupuk Indonesia menyebut tidak ada kelangkaan stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Vice President Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Cindy Sistyarani menuturkan, stok pupuk juga sudah disalurkan dari distributor hingga kios-kios sehingga petani dapat menebus pupuk tersebut secara tepat waktu.

"Kami telah mempersiapkan stok pupuk bersubsidi yang memadai di Kabupaten Majalengka mulai awal Januari 2025. Stok pupuk sudah didistribusikan ke semua tingkatan untuk memudahkan para petani," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/1).

Cindy mengatakan, berdasarkan data Pupuk Indonesia per 24 Januari 2025, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Majalengka mencapai 4.147 ton, dengan rincian 2.269 ton pupuk urea dan 1.878 ton pupuk NPK. Jumlah itu merupakan bagian dari alokasi pupuk subsidi 2025 di Majalengka sebesar 65.971 ton, dengan rincian 38.574 ton pupuk Urea dan 27.397 ton pupuk NPK.

Selain fokus pada penyaluran, Cindy menuturkan Pupuk Indonesia juga telah menyiapkan stok di Majalengka sebesar 8.570 ton pupuk subsidi, dengan rincian 5.244 ton pupuk Urea, 3.323 ton pupuk NPK, dan 3 ton pupuk organik.

"Selain distribusi, kami juga memastikan bahwa stok yang kami miliki siap memenuhi kebutuhan petani sesuai dengan alokasi yang sudah ditetapkan pemerintah,” kata dia.

Cindy mengatakan Pupuk Indonesia mendukung pemerintah yang berupaya menyederhanakan proses penebusan pupuk bersubsidi untuk memudahkan para petani dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Sejak 2023, Pupuk Indonesia telah mengimplementasikan aplikasi iPubers yang dapat dimanfaatkan bagi petani terdaftar dalam sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) untuk menebus pupuk langsung di kios-kios resmi.

Penebusan itu dapat dilakukan dengan menggunakan KTP, sesuai dengan alokasi yang telah ditentukan guna memastikan proses yang lebih efisien dan transparan.

Saat ini, i-Pubers telah diterapkan di lebih dari 26.000 kios secara nasional, dengan implementasi 100%.

"Kami mendorong penggunaan iPubers untuk memastikan tata kelola penyaluran pupuk subsidi lebih andal dan dapat dipertanggungjawabkan,” pungkas Cindy. (Ins/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya