Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
CUACA ekstrem di 25 daerah dan banjir air laut pasang (rob) di daerah Pantura Jawa Tengah semakin meninggi Minggu (5/1), diminta warga baik di kawasan pegunungan, dataran tinggi maupun pesisir untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi.
Banjir air laut pasang (rob) kembali merendam jalur Pantura Semarang-Demak Minggu (5/1) dini hari, bahkan hingga pagi air banjir dengan ketinggian 20-60 centimeter masih merendam hingga mengakibatkan arus lalulintas tersendat cukup panjang, bahkan sejumlah desa di Demak dan Pekalongan, Jawa Tengah juga terendam hingga ketinggian capai 1,1 meter.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung di sejumlah daerah di Jawa Tengah, karena cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih berpotensi terjadi di belasan daerah.
"Selain banjir rob di Pantura Jawa Tengah, waspadai ancaman bencana hidrometeorologi, karena potensi cuaca ekstrem masih tetap berlangsung di puluhan daerah," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Ferry Oktarisa.
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca Minggu (5/1) pukul 06.00 WIB, lanjut Ferry Oktarisa, pada pagi cuaca pada umumnya berawan meskipun ada sejumlah daerah mengalami hujan ringan, tetapi memasuki siang, sore hingga awal malam cuaca ekstrem berpotensi di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Pantura bagian timur dan pesisir selatan.
Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 25 daerah di Jawa Tengah, menurut Ferry Oktarisa, yakni Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen , Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Ungaran, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Magelang dan Salatiga.
Sedangkan hujan ringan-sedang, ungkap Ferry Oktarisa, berpeluang mengguyur daerah seperti Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Temanggung, Brebes, Surakarta, Semarang, Pekalongan, Tegal, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Angin bertiup dari arah barat laut ke timur dan selatan ke barat laut dengan kecepatan 3-30 kilometer per jam, demikian Ferry Oktarisa, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara 60-95 persen, ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-1,25 meter dan di perairan selatan Jawa Tengah 0,5-2,5 meter.
Sementara itu Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Doni Prastio mengungkapkan air pasang di perairan utara dan dapat berdampak banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah mulai datang pukul 22.00 WIB dan akan berlangsung hingga pukul 03.00 WIB dengan ketinggian 90-110 centimeter.
"Kondisi ini ini akan berpengaruh terhadap aktivitas warga seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam," imbuhnya.(H-2)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
PLN terus mengupayakan penanganan pemulihan gardu listrik yang rusak akibat cuaca ekstrem
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Oktober merupakan masa transisi anomali cuaca. Pasalnya, pada momen itu terjadi peralihan dari musim kemarau ke hujan.
Nenek dan seorang cucunya yang berusia 1 tahun tewas tertimbun longsor di Ciamis, Jawa Barat.
Kecamatan Ciwidey, Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Cicalengka terendam banjir pada Kamis (30/11) malam.
Gelombang pasang di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi mulai terjadi sejak beberapa hari terakhir. Puncaknya terjadi pada Senin (11/3) sekitar pukul 20.30 WIB.
Fenomena alam itulah yang menyebabkan banjir rob di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi sejak Senin (11/3) malam.
Banjir rob yang terjadi di pesisir pantai Rancabuaya menyebabkan 515 kepala keluarga terdampak bencana.
WARGA pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih mewaspadai potensi gelombang pasang. Kekhawatiran itu menyusul terjadinya banjir rob pada Rabu (16/10).
Sejumlah hal akan diupayakan oleh Pemprov Jabar. Di antaranya normalisasi sungai, pembuatan tanggul, serta relokasi bertahap penduduk.
Meski rumahnya terendam banjir warga tetap menempati rumahnya karena tidak ada fasilitas untuk mengungsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved