Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
POTENSI cuaca ekstrem masih akan berlangsung di 25 daerah di Jawa Tengah Rabu 25 November 2024, gelombang tinggi dan air laut pasang (rob) di perairan selatan dan utara diminta untuk diwaspadai karena berisiko pada kegiatan pelayaran.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rabu (25/12) kembali mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir di puluhan daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan, dataran tinggi, pesisir selatan dan Solo Raya.
Selain itu berpeluang hujan, gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah mencapai ketinggian 4 meter, di perairan utara setinggi 2,5 meter serta air laut pasang (rob) berkisar 70-100 centimeter juga masih akan berlangsung, kondisi ini berdampak baik di perairan maupun daerah sepanjang pesisir Pantura Jawa Tengah.
"Kepada warga beraktivitas di perairan seperti pelayaran antar pulau, nelayan dan tongkang diminta waspada gelombang tinggi dan rob," kata Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Shafira Tsanyfadhila.
Meskipun tidak setinggi sebelumnya, lanjut Shafira Tsanyfadhila, air laut pasang di perairan utara berpotensi menimbulkan banjir rob di pesisir Pantura Jawa Tengah hingga berdampak pada kegiatan warga seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Ferry Oktarisa mengatakan potensi cuaca ekstrem masih akan berlangsung di 25 daerah di Jawa Tengah, sehingga kepada warga di daerah tersebut untuk tetap mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Berdasarkan pengamatan cuaca Rabu (25/12) pukul 05.30 WIB, menurut Ferry Oktarisa, pagi daerah di Jawa Tengah pada umumnya berawan dan hujan ringan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam berpotensi diguyur hujan ringan-sedang, bahkan terjadi cuaca ekstrem di puluhan daerah.
Daerah berpotensi terjadi cuaca ekstrem, ungkap Ferry Oktarisa, yakni Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Ungaran, Temanggung, Kajen, Slawi, Brebes, Surakarta, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan hujan ringan-sedang, demikian Ferry Oktarisa, diperkirakan akan mengguyur daerah Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pemalang, Magelang, Semarang, Pekalongan dan Tegal. "Angin.pada umumnya bertiup dari barat laut ke timur berkecepatan 3-25 kilometer per jam, suhu berkisar 19-33 derajat celcius dan kelembaban 60-95 persen," imbuhnya. (H-2)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Pada pagi cuaca umumnya cerah-berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang mengguyur tersebar tidak merata.
Sembilan daerah di Jawa Tengah masih berpotensi hujan sedang-lebat, bahkan dapat meningkat menjadi ekstrem sehingga diminta warga tetap waspada.
Hujan yang masih terjadi pada Mei 2025 disebabkan oleh dinamika atmosfer yang belum stabil dan sehingga mengakibatkan fenomena kemarau basah.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi di 27 daerah terutama kawasan pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya dan Jawa Tengah bagian selatan.
Cuaca ekstrem masih berpotensi di 12 daerah di Jawa Tengah, diminta warga untuk waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Cuaca ekstrem berpotensi di Jawa Tengah terjadi di sejumlah daerah di kawasan pegunungan, dataran tinggi, dan pantura bagian barat-timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved