Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
BANJIR air laut pasang (rob) dan cuaca ekstrem Senin (25/11) masih berpotensi terjadi sejumlah daerah di Jawa Tengah, diminta warga tetap waspada dengan ancaman bencana hidrometeorologi sebagai dampak kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi di 28 daerah.
Pemantauan Media Indonesian Senin (25/11) hingga pagi banjir rob masih merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah dengan ketinggian 0,7-1,1 meter, warga di sejumlah daerah terutama langganan rob tetap waspada dengan kemungkinan banjir lebih besar karena volume air sungai juga meningkat bersamaan hujan lebat turun di daerah hulu.
Cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir juga masih melanda di sejumlah daerah terutama di kawasan pegunungan, dataran tinggi pada siang, sore hingga malam hari, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ingatkan warga untuk mewaspadai ancaman munculnya bencana hidrometeorologi.
"Banjir rob masih akan merendam sejumlah daerah Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Semarang dan Demak, diperkirakan akan berlangsung hingga Selasa (26/11)," kata Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Lessy Andari Senin (25/11).
Rob di Pantura Jawa Tengah, ungkap Lessy Andari, berlangsung pukul 02.00-06.00 WIB pada bulan November ini merupakan terjadi pada periode kedua dengan ketinggian air bervariasi 0,7-1,1 meter, sehingga warga di daerah pesisir untuk waspada terhadap ancaman banjir lebih besar, mengingat hujan dengan intensitas ringan-lebat juga tengah berlangsung.
Dampak banjir rob ini, menurut Lessy Andari, juga berpotensi mengganggu aktivitas warga di daerah pesisir seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam, bahkan meskipun intensitas ringan hujan di perairan juga cukup mengganggu aktivitas pelayaran terutama penangkapan ikan.
Sementara itu Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Ferry Oktarisa mengatakan Senin (25/11) memasuki siang hingga awal malam potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir terjadi di 28 daerah di Jawa Tengah, sehingga diminta warga untuk tetap mewaspadai bencana hidrometeorologi.
"Waspadai bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir dan angin ribut, hujan ringan-lebat masih mengguyur di seluruh daerah di Jawa Tengah, bahkan cuaca ekstrem masih berpotensi di puluhan daerah," ujar Ferry Oktarisa.
Berdasarkan pengamatan satelit cuaca Senin (25/11) pukul 05.30 WIB, menurut Ferry Oktarisa, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Pati dan Kudus.
Selain itu daerah berpotensi cuaca ekstrem lainnya, lanjut Ferry Oktarisa, yakni Ungaran, Temanggung, Kendal , Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Magelang, Surakarta, Salatiga, Pekalongan, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa. "Sedangkan daerah lainnya di Jawa Tengah hujan akan diguyur hujan ringan-sedang," imbuhnya.
Angin bertiup dari barat ke timur dan timur laut ke selatan dengan kecepatan 3-25 kilometer per jam, ungkap Ferry Oktarisa, suhu udara berkisar 19-33 derajat celcius dan kelembaban udara 55-95 persen, sedangkan ketinggian gelombang di perairan utara berkisar 0,1-1,25 meter dan di perairan selatan Jawa Tengah berkisar 1,25-2,5 meter. (H-2)
BMKG memprakirakan terdapat potensi hujan ringan, sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatoloogi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 19 Juni 2025. Sebagian Kawasan ibu kota diprediksi diguyr hujan.
Untuk 38 kota besar di Indonesia akan mengalami potensi cuaca berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan disertai petir
BMKG mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, menyusul sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Belum ada laporan kerusakan rumah akibat gempa tersebut tapi relawan BPBD langsung bergerak mencari rumah terdampak.
Gempa Garut tersebut terjadi sekitar pukul 15:24 WIB yang berlokasi di 140 kilometer barat daya dari Kabupaten Garut, atau tepatnya ada di kedalaman 13 kilometer laut.
Sembilan daerah di Jawa Tengah masih berpotensi hujan sedang-lebat, bahkan dapat meningkat menjadi ekstrem sehingga diminta warga tetap waspada.
Hujan yang masih terjadi pada Mei 2025 disebabkan oleh dinamika atmosfer yang belum stabil dan sehingga mengakibatkan fenomena kemarau basah.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi di 27 daerah terutama kawasan pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya dan Jawa Tengah bagian selatan.
Cuaca ekstrem masih berpotensi di 12 daerah di Jawa Tengah, diminta warga untuk waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Cuaca ekstrem berpotensi di Jawa Tengah terjadi di sejumlah daerah di kawasan pegunungan, dataran tinggi, dan pantura bagian barat-timur.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih berpotensi di puluhan daerah di Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved